Lima belas : Someone Else between us

198 19 2
                                    

   Laras hanya menghela nafas, rasa penasarannya semakin tinggi kali ini. Siapa Adrian?

   Laras tersenyum saat melihat Adrian memasuki lapangan di gedung olahraga itu. Seperti biasa, hanya Adrian yang mencuri perhatian dari atas tribun.

   Pria itu tersenyum kearah Laras, berharap mendapat teriakan semangat dari gadis cantik berseragam putih abu-abu ini.

   Laras tersenyum lalu melambaikan tangannya cepat, gadis itu terlihat memberikan semangatnya pada Adrian. Ini memang bukan sesi turnamen, hari ini hanya ada pelatihan untuk atlet-atlet basket SMA Nusa.

   Adrian sibuk melakukan beberapa gerakan pemanasan, sambil sesekali mencuri-curi pandang kearah Laras.

   Beberapa jam berlalu, Laras masih setia duduk di tribun yang Adrian pilihkan untuknya. Karena jujur, Laras masih asing dengan tempat-tempat seperti ini.

   Jika ada rekornya, mungkin Laras bisa dinobatkan menjadi supporter paling setia didalam gedung olahraga ini. Wajahnya terlihat lelah, namun berusaha tersenyum dihadapan Adrian yang sesekali juga tersenyum kearahnya.

   Adrian yang merasa kasihan pada Laras langsung meminta izin pada pelatihnya untuk menghampiri gadis manis itu di tribun.

   Laras mencari sang objek, Adrian. Pria itu sudah tidak berada di lapangan. Kemana dia?

   "Hey!" tegur seseorang, Laras refleks berbalik.

   Laras mengelus-elus dadanya kaget, kemudian memukul lengan orang itu–Adrian–

   "Ampun deh ampun" ucap Adrian pura-pura kesakitan, "Pulang yuk" ucap Adrian mengulurkan tangannya.

   "Ngeselin sih!" Laras kemudian mencubit Adrian, lalu menerima uluran tangan Adrian.

   "Haha yuk"

   Adrian dan Laras keluar dari gedung olahraga, sesekali bercanda disepanjang jalan pintu keluar gedung olahraga.

***
   Laras masih setia berjalan dibelakang Adrian, gadis itu berjalan menatap punggung Adrian, sementara Adrian dengan santainya menarik tangan Laras seperti ayah yang menarik tangan putri semata wayangnya.

   Seketika Laras dan Adrian menjadi pusat perhatian di area parkir yang kebetulan sedang ramai oleh kehadiran siswa-siswa SMA Nusa yang menyaksikan latihan tim basket Nusa One julukan tim basket SMA Nusa.

   Laras menundukan kepalanya, mencoba menghiraukan beberapa tatapan sinis dari penggemar Adrian.

   Adrian langsung menarik tangan Laras, hingga gadis itu berada disisinya.

   "Jangan takut sama mereka" bisik Adrian masih berjalan.

   Laras menelan salivanya mendengar bisikan Adrian, pria disampingnya ini memang paling ahli mengalihkan perhatian.

   Adrian melepaskan genggaman tangannya dari tangan Laras, menggait helm dan memberikan helm yang satunya pada Laras.

   Laras cepat-cepat menggunakan helm yang Adrian berikan, bermaksud menghindari ejekan pria itu untuk yang kesekian kalinya.

   "Langsung balik ya? Gue ada urusan" ucap Laras usai memasang helm dikepalanya.

   Adrian hanya mengangguk, "Yaudah naik" ucap Adrian, Laras langsung naik keatas motor vespa Adrian.

   Tak lama motor vespa itu melesat pergi meninggalkan parkiran gedung olahraga.

***
    Sepanjang perjalanan hanya diisi diam. Entah siapa yang memulai, yang jelas perjalanan kali ini sunyi, tak ada canda tawa mereka–Wafa dan Hanafi–

Adrian & KenanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang