Kejutan (2)

663 74 3
                                    


Kicauan burung yang terdengar begitu merdu mulai membangunkanmu dari tidurmu.
Setelah matamu terbuka dan nyawamu mulai menyatu dengan ragamu, kamu langsung mengambil ponselmu yang berada dimeja sebelah kasurmu dan mengecek pesan yang masuk untuk memastikan ada pesan dari biasmu atau tidak.

“Oiya, gegara si panda nih gue lupa ga ngechat GD” ujarmu yang menyalahkan Seungri.

Tiba-tiba ada pesan masuk yang membuatmu langsung loncat-loncat karena sangat senang.

09.48
Jiyong Kwon: GD morning😘

“Huahahaha dapet morning kiss dari oppa” kamu berujar sambil tertawa sendiri.
Mungkin jika ada orang yang melihatmu saat ini, mereka akan mengira kalau kamu gila.
Memang, nyatanya kamu memang demikian. Dan hanya Jiyong lah yang mampu membuatmu menjadi seperti ini. Dia lah yang mampu membuatmu tergila-gila padanya. Ya, untuk saat ini memang hanya dia. Karena jika pada akhirnya dia memang bukan untukmu, maka kamu harus bersiap untuk melepasnya dan menyaksikan kebahagiaannya bersama orang lain.

You: Morning 😆

Jiyong Kwon: Aku ingin melihat wajahmu sekarang

You: Mwo?

Jiyong Kwon: Aku ingin melihat wajahmu sekarang

You: Aishh aku belum mandi, oppa

Jiyong Kwon: Aku tahu. Aku ingin melihat wajahmu saat bangun tidur 😁

You: Tidak akan.

Jiyong Kwon: Ayolahh

You: Tidak

Jiyong Kwon: Yasudah

You: .......

Read

“Diread doang ya? Yaudah.”

Kamu hampir saja melanjutkan tidurmu, namun tiba-tiba terdengar suara ibumu yang mencegah niatanmu untuk kembali tidur.

“(y/n) banguuunnnn... Jangan tidur lagi..”

“Kan hari ini libur. Sekali-kali kan gapapa”

“Mandi gih sana. Cepetan.”

“Masa cewe kucel plus bau gini ngehayal mau punya suami kaya G-Dragon”

“Ntar kalo udah nikah mah aku wangi plus cancii terusss. Kalo sekarang mahh gapapa kaya gini. Orangnya aja ga ada kan”

Ibumu mulai kewalahan. Saat ibumu ingin membalas perkataanmu, tiba-tiba pintu kamarmu terbuka. Dan memperlihatkan seseorang lelaki tampan yang tengah tersenyum. Dia adalah Kwon Jiyong. Orang yang belum lama mengirimu pesan.
Matamu membulat dan mulutmu sedikit ternganga(?). Kamu benar-benar kaget.

“Ini mimpi ya?” ujarmu pelan, namun masih terdengar. Kamu memastikannya dengan menampar pipimu sendiri.

“Aw!” kamu meringis kesakitan. Dan ternyata itu memang bukan mimpi.

“Kamu ngapain sih nampar-nampar pipi sendiri?” tanya ibumu yang heran melihat tingkahmu.

“Maaf aku masuk, Bu. Tadi Ayah menyuruhku untuk membangunkan (y/n)” ujar Jiyong yang meminta maaf karena telah lancang memasuki kamar seorang gadis.

“Wait, gue ga salah denger kan? Barusan dia manggil apa? Ibu? Ayah? Sejak kapan?” pikirmu yang mulai keheranan.

“Ah iya, tidak apa. Maaf ya, menunggu lama. (y/n) emang susah untuk dibangunkan. Ibu saja sangat lelah membangunkannya”

Jiyong mulai berjalan mendekati tempat tidurmu. Kamu yang merasa sangat malu karena bertemu dengannya dalam keadaan seperti ini segera bersembunyi dibalik selimutmu.

“Ibu keluar dulu ya.” pamit ibuku yang berjalan keluar kamarku.

“Duh gimana nih. Kenapa dia bisa kesini sih? Semalem kan kata Seungri oppa dia lagi di Korea. Mana gue belom mandi lagi. Ahhh tidakk” batinmu yang mulai merutuki dirimu sendiri.

“(y/n)” Jiyong mulai memanggil namamu.

“Eum?” kamu membalasnya dengan gumaman.

“Sini, oppa mau liat wajah kamu yang baru bangun tidur.” ujarnya sembari menarik pelan selimut yang kamu gunakan untuk sembunyi. Kamu dengan sigapnya menahan selimut itu dengan kuat agar tidak terbuka.

“Gamau”

“Nih orang kalo mau bikin malu orang kayanya niat banget sampe disamperin” gumammu pelan.

“Apa?” tanya Jiyong memastikan.

“Aku ga ngomong apa-apa”

“Bohong”

“Engga”

“Hey, sampai kapan kamu sembunyi dibalik selimut?”

“Sampe oppa pergi dulu”

“(y/n), kamu barusan ngusir oppa? Padahal oppa udah jauh-jauh kesini loh”

“Bukannya ngusir. Malu tau.”

“Ga usah malu, oppa tau kok kalo kamu baru bangun, masih bau iler juga” ujar Jiyong sambil menahan tawanya.
Kamu masih tidak bergeming.

“Buka dong selimutnya. Oppa lagi ganteng nih” ujarnya dengan percaya diri.

“Oppa kan emang selalu ganteng” batinmu.

Kamu sedikit mengintip dari balik selimut untuk melihatnya. Namun aksimu berhasil diketahui olehnya.

“Kalo mau liat oppa, liat aja. Ga usah ngintip-ngintip” ujarnya diiringi dengan kekehannya.

Saat ini Jiyong tengah memakai kemeja putih yang lengannya sengaja dilipat sebatas siku. Tentu saja penampilannya kali ini terlihat begitu gagah dan berkharisma dimatamu.

Karena kamu masih tidak membuka selimutmu, akhirnya Jiyong membuka paksa selimutmu hanya dengan sekali tarikan.

Jiyong duduk ditepi kasurmu, tepatnya disampingmu. Kemudian dia mengacak-acak rambutmu sambil menyunggingkan senyumnya yang hangat. Perlakuan yang kamu terima darinya itu membuat detak jantungmu mulai tidak terkendali dan membuat wajahmu memanas.

“Masih dapatkah aku hidup lebih lama kalo setiap hari harus begini” batinmu yang mulai puitis.

.
.
.
.
.
.
Buat yang lagi UN, semangat ya. Semoga berjalan dengan lancar dan mendapatkan hasil yang terbaik😇

Buat yang lagi libur dan liburannya ditemenin sama tugas-tugas, jangan bersedih(?) setidaknya masih ada yang nemenin //ehh 😂😂

Dan buat yang udah mau baca + ngevote, thank you very much 😘

Kalo mau ngasih kritik/saran boleh ko 😋

Imagine Your Bias [GD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang