Hambatan(?)

526 52 7
                                    


“Hyung, kenapa kita ga liburan dulu aja sih? Capek tau” gerutu Seungri yang masih melangkahkan kakinya mengikuti langkah ketiga hyung nya. Mereka saat ini tengah berada di bandara.

“Iya, jadwal kita kan kosong” imbuh Daesung.

“Kau kenapa? Tiba-tiba mengajak kesini, trus tiba-tiba juga ingin kembali ke Korea. Bahkan Hyun Suk appa sepertinya juga tidak masalah kalau kita liburan, buktinya dia tidak menghubungi kita kan?” ujar Taeyang yang sedari tadi diam.

Jiyong yang sedari tadi diberondongi banyak pertanyaan akhirnya buka suara.

“Aku tidak ingin bertemu Nana” ujar Jiyong lirih. Seketika mereka menghentikan langkah mereka.

“Eh? Maksudmu Nana Komatsu?” tanya Daesung dengan mata yang membesar(?).

Jiyong hanya mengangguk lemah.

“Untuk apa dia datang kesini? Memangnya kau tau darimana  hyung?” tanya Seungri.

“Entahlah, aku juga tidak tahu. Eung, tadi pagi dia mengirimiku pesan” jawab Jiyong.

“Sudahlah, ayo cepat kita pergi” ajak Jiyong.

“Eh, hyung? Kau tidak membawa koper?” tanya Seungri yang baru menyadari.

“Benar juga. Aku baru menyadarinya. Jadi kau tidak membawa pakaian? ” ujar Daesung.

“Kkkkk~ untuk apa repot-repot membawa pakaian. Kan bisa beli. Lagi pula disini banyak toko pakaian..” ujar Jiyong disertai kekehannya.

Daesung dan Seungri hanya menatap Jiyong dengan tatapan takjub(?).

“Perasaan orang kaya ga sampe sebegitunya deh” pikir Seungri.

Saat mereka kembali melangkahkan kaki  tiba-tiba terdengar suara yang menghentikan langkah mereka.

“Oppa..! Jiyong oppa.. !” terdengar suara teriakan seorang wanita. Mereka pun menoleh dan mendapati seseorang yang tidak asing disana.

“Sial. Harusnya kita tadi tidak usah berhenti” umpat Jiyong lirih.

Wanita itu mulai menghampiri mereka yang mematung.

“Kalian menungguku ya?” tanya wanita itu dengan ceria. Ya, wanita itu adalah Nana Komatsu.

“Ti..tidak. Kita jug...” ucapan Taeyang dipotong oleh wanita itu.

“Sudah,, tidak usah dijelaskan.. Ayo kita pergi” ajak wanita itu sembari menggandeng lengan Jiyong.

“Eh, tapi kita i...” kini giliran ucapan Seungri yang dengan tidak sopannya dipotong begitu saja.

“Sudah, aku tidak menerima penolakan. Aku lapar sekali” ujar wanita itu.

“Dia itu kenapa sih?” bisik Taeyang yang hanya dibalas gelengan oleh Seungri dan Daesung. Mereka pun mengekori Jiyong dan Nana.

------

Wanita itu makan dengan lahapnya, namun tidak dengan 4 lelaki yang tengah bersamanya.

“Ngomong-ngomong, kau kenapa bisa datang kesini? Kau ada jadwal pemotretan disini?” tanya Seungri yang sudah penasaran sejak tadi.

“Tidak” jawab wanita itu singkat tanpa menghentikan kegiatan makannya.

“Ri, pokoknya nanti kau jangan berulah lagi ya. Awas saja sampai kejadian saat itu terulang lagi. Akan ku buang kau di sungai yang ada dipinggir jalan tadi” bisik Daesung yang sedikit mengancam.

“Hehehe iya, hyung” balas Seungri.

Taeyang hanya diam.
Sejujurnya Taeyang juga merasa risih dengan kehadiran wanita itu. Ia juga merasa kasihan melihat sahabatnya yang tidak bisa berbuat banyak. Ia tahu betul Jiyong ingin sekali pergi meninggalkan wanita itu. Tapi tentu saja hal itu akan membuat wanita itu sakit. Sedangkan Jiyong tidak ingin membuat wanita manapun merasa sakit karenanya.

“Apa sebaiknya aku mengirimi (y/n) pesan ya? Mungkin dia belum tidur” pikir Jiyong.

21.33
Jiyong Kwon: (y/n), sudah tidur?

(y/n)❤: Belum. Aku ga bisa tidur

Jiyong Kwon: Kenapa? Mikirin oppa ya? 😄

(y/n)❤: Maybe😳

Jiyong Kwon: Tidurlah yang nyenyak, (y/n). Supaya kamu cepat sembuh

Jiyong Kwon: Kamu ga boleh mimpi indah

(y/n)❤: Loh kenapa? Kok gitu?

Jiyong Kwon: Kamu cuma boleh mimpiin oppa. Hanya oppa.

“Meleleh aku mz” batinmu.

(y/n)❤: 😍

Jiyong Kwon: Pasti wajahmu sekarang merah sekali kkkk~

(y/n)❤: Engga

Saat Jiyong ingin membalas pesanmu, tangan Jiyong tiba-tiba ditarik oleh Nana yang berada tepat disebelahnya. Sehingga ia mengurungkan niatnya.

“Oppa, besok temani aku jalan-jalan ya” ujar Nana yang sudah menyelesaikan makannya.

“Ah, maaf. Tapi aku tidak bisa, aku ingin mengurus peluncuran produk baruku” balas Jiyong.

“Dan kami juga harus membantu Daesung untuk mempersiapkan konser solonya” imbuh Taeyang.

“Hm, sebenarnya kalian mengapa bisa datang kesini? Setahuku kalian tidak ada jadwal kesini” tanya Nana.

“Maaf, sepertinya ini bukan urusanmu” ujar Taeyang.

“Dan, sepertinya kita sekarang harus pergi” imbuh Taeyang yang langsung berdiri dari kursi yang ia duduki dan disusul oleh Jiyong, Daesung, dan Seungri.

“Kalian ingin meninggalkanku?” tanya Nana yang merasa tidak percaya karena akan ditinggal pergi begitu saja.

“Maaf, lagi pula kami sudah menemanimu makan malam kan? Jadi kami pamit ya” ujar Seungri.

“Aishh sial. Padahal aku sudah jatuh-jauh datang kesini” umpat wanita itu pelan.

Mereka pun segera meninggalkan wanita itu dan bergegas menuju bandara. Namun ternyata tidak ada jadwal penerbangan lagi, karena penerbangan terakhir telah lepas landas.

Alhasil mereka pun mengurungkan niat untuk kembali ke Korea dan mencari hotel untuk menginap.

.
.
.
.
.
.
.
Sepertinya ini efek karena gue terlalu mikir positif, jadinya begitu(?) ceritanya 😂😂

Ga bosen-bosennya nih gue ngomong.
Yang mau ngasih kritik/saran boleh kok, silahkan.. Ga usah sungkan wkwk

Imagine Your Bias [GD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang