“Sini, duduk samping eonni” ujar Dami Kwon yang merupakan kakak iparmu, eh kakak kandung Jiyong maksudnya.
Kamu pun duduk disebelahnya, dan disebelahmu duduklah Jiyong.“Demi apa gue satu meja makan sama keluarga Kwon” batinmu.
“Ayo dimakan, ini eomma yang masak loh..” ujar Ibu Kwon.
“Ne” ujarmu lirih sambil menyunggingkan senyum.
Akhirnya kamu dan keluarga Kwon menikmati makan malam dengan khidmat/?.
Tiba-tiba Ibu Kwon menanyakan sesuatu yang membuatmu tidak sengaja menelan sendok //gadeng.
“Jadi, kapan kamu dan Jiyong menikah?” tanya Ibu Kwon padamu.
“Lah? Nikah? Ini gue salah denger kali ya? Jangan-jangan congek gue udah menumpuk? Etapi gue kan ga sejorok itu” pikirmu.
“Ha? Ji, dia itu masih terlalu muda. Gimana kalo kau dianggap pedopil nantinya?” kini Dami yang berbicara.
“Kalo appa sih terserah kalian, Jiyong kan sudah dewasa, dan (y/n) pun kalau mau dan siap, tinggal membujuk kedua orangtuanya untuk merestui. Apa yang perlu dipermasalahkan?”
“Tapi, Dami saja belum menikah..” bantah Dami Kwon.
“Ya lagian kamunya.. Jangan terlalu menutup hati lah, Jiyong aja sudah move on dari banyak wanita. ” ujar Ibu Kwon.
“Sudahlah, eomma.. Jangan bahas itu lagi” ujar Jiyong yang masih asik memakan makanan yang ada dipiringnya.
“Tapi kan Jiyong dan (y/n) perbedaan umurnya sangat jauh..” Dami masih tidak rela dilangkahi adiknya.
“Loh, Goblin aja yang udah tua nikahin Eun Tak yang lebih muda. Udah gitu perbedaan umurnya aja jauh banget.” balas Ibu Kwon.
Hening.
“Keknya camer salah satu korban drakor deh..” batinmu.
“Skakmat deh” batin Dami Kwon.
“Ekhem” Jiyong berdehem.
“Sudahlah, eomma.. Bahasnya nanti saja. Aku bahkan belum menyinggung soal ini dengan (y/n), lihatlah (y/n) sangat terkejut .. ” ujar Jiyong sembari memandangimu sejenak.
“Arraseo, eomma mengerti. Tapi kalau bisa dipercepat yaa hahahaha” balas Ibu Kwon.
Kamu dan Jiyong hanya tersenyum malu menanggapi ucapannya.
—————
Kamu tengah berbaring diatas ranjang sambil mengagumi kemewahan ruangan yang kini kamu tempati untuk sementara waktu.
“Gue yakin barang-barang disini mahal semua. Kalo gue ngerusak satu barang aja keknya gue kudu jual ginjal deh buat ngegantinya” pikirmu.
Ketika kamu baru saja memejamkan mata, tiba-tiba pintu kamarmu diketuk oleh seseorang.
Tok Tok Tok
“(y/n), apa kau sudah tidur?” tanya seseorang dari balik pintu, kamu pun bergegas membukanya.
“Oppa? Eh aku belum tidur kok. Ada apa oppa?” ya, orang yang menemuimu adalah Jiyong.
“Ekhm,, itu oppa hm..ingin membicarakan yang tadi.. Itu yang tadi itu lohh”
“Yang tadi??” ulangmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagine Your Bias [GD]
Fanfic-Gimana jadinya kalo kamu ketemu sama bias, ngobrol sama bias, deket sama bias, jalan bareng sama bias, atau bahkan sampe di sayang sama bias. Ahh itu pasti harapan terbesar buat seorang fangirl. Tapi, itu bisa aja terjadi kok di khayalan mu. Jadi...