Happy reading...
Hope you enjoy it...
++++++++++++++++++++++++++++Author pov
Pandangan matanya tak terarah, entah kemana dia menatap. Desahan nafas nya menggambarkan seperti ada yang sedang di fikirkannya.
Meskipun dia berada disebuah penthouse yang sangat mewah, namun semua harta yang dimilikinya tidak dapat meringankan semua beban yang telah beratus-ratus tahun telah mengendap di hatinya.
"Hhhh..."
Dia hanya menghela nafas panjang berulang-ulang kali, namun hal itu pun tak membuat hatinya tenang.
Apa yang ada difikiran nya??
Ingatan nya sedang melayang jauh ke masa silam, masa-masa Indah bersama kekasihnya...
*****
Flashback on
Masa Kerajaan Galuh Pakuan
Tahun 1357"Lindungilah putriku Dyah Pitaloka, Ni Luh" titah Maharaja Linggabuana pada Ni Luh.
"Baik, Kanjeng Prabu" ucap Ni Luh sambil menyembah Sang Maharaja.
"Apapun yang terjadi nanti di Majapahit, tugas utama mu adalah melindungi putriku" titah Sang Prabu.
"Hamba mengerti, Kanjeng Prabu" jawab Ni Luh.
"Kau pun akan tetap di Majapahit setelah putriku menikah dengan Prabu Hayam Wuruk, Ni Luh. Apakah kau tidak keberatan?" tanya Sang Prabu.
"Hamba sama sekali tidak keberatan, Kanjeng Prabu. Titahmu akan hamba laksanakan walaupun nyawa hamba taruhannya" sahut Ni Luh.
"Kau memang prajurit yang sangat bisa diandalkan, walaupun kau wanita tapi aku tau kemampuan mu dalam ilmu kanuragan dan tenaga dalam" ucap Sang Prabu.
"Ayah mu benar-benar menjadikanmu seorang prajurit yang sangat tangguh dengan membekali mu berbagai ilmu kanuragan" lanjut Sang Maharaja.
"Ayahmu diatas sana pasti sangat bangga dengan mu. Sebagai Putri satu-satunya kau benar-benar bisa membanggakan orang tua mu, Ni Luh" sambung Sang Prabu.
"Terima kasih, Kanjeng Prabu" ucap Ni Luh sambil menunduk menahan haru mendengar ucapan Sang Maharaja.
"Baiklah, kau pergilah bersiap-siap untuk keberangkatan kita esok hari bersama rombongan ke Majapahit" titah Sang Prabu.
"Baik, Kanjeng Prabu. Hamba undur diri untuk bersiap-siap" ucap Ni Luh sambil menghaturkan sembah pada Sang Maharaja.
Ni Luh pun melangkah keluar dari Istana Raja menuju ke kediaman nya. Namun...
"Sssttt... Ni luh!!"
Seorang pria tampan melambaikan tangan nya memanggilnya dari balik tembok samping istana. Ni Luh pun tersenyum ketika mengetahui bahwa pria yang memanggilnya adalah kekasih hatinya, Rakasiwi. Ni Luh pun segera mendekati kekasihnya itu.
"Raka... "
Ni Luh akan memeluk pria itu, namun di cegah oleh Raka.
"Jangan disini! Ayo ke tempatku saja!" ajak Raka.
Raka pun menarik tangan Ni Luh dengan lembut menuju ke kediamannya yang berada di dalam kawasan istana.
Tak berapa lama mereka pun sampai di kediaman Raka. Mereka langsung masuk kedalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
SILUMAN GAGAK (Completed✅)
Ngẫu nhiênBurung gagak itu adalah dia, dan dia adalah burung gagak tersebut. Mereka satu kesatuan yang tak terpisahkan. Dia dapat melihat visualisasi dari pandangan sang gagak, dan gagak itu pun bisa wujud menjadi dia...