Happy reading
Hope you enjoy the story...Author Pov
Flash back
Masa KerajaanRombongan dari Kerajaan Galuh tiba di Kerajaan Majapahit. Mereka diterima oleh Mahapatih Gajah Mada dan dipersilahkan untuk istirahat di Pesanggrahan Bubat.
Setelah menerima rombongan, Mahapatih Gajah Mada pun menemui Prabu Hayam Wuruk di istana. Ia berfikir ini saat nya bagi dia untuk menghasut Prabu Hayam Wuruk agar dapat menguasai tanah sunda dengan menaklukan Kerajaan Galuh. Untuk memenuhi 'Sumpah Palapa' yang dia ikrar kan dulu sebelum Prabu Hayam Wuruk berkuasa. Hanya tinggal tanah sunda yang belum ia kuasai. Dia harus bisa membuat Prabu Hayam Wuruk menuruti kemauan dia, karena dia tahu Prabu Hayam Wuruk sangat segan padanya. Dia adalah Mahapatih yang sangat disegani dan sangat berkuasa di Majapahit.
Setelah sampai di istana, ia pun langsung menghadap Sang Prabu.
"Ijinkan hamba menghadap, Kanjeng Prabu" pinta Mahapatih Gajah Mada dan menghaturkan sembah.
"Silahkan, Mahapatih. Bagaimana rombongan dari Kerajaan Galuh?" tanya Prabu Hayam Wuruk.
"Sudah hamba persilahkan untuk istirahat di Pesanggrahan Bubat, Kanjeng Prabu" sahut Mahapatih.
"Hmm... Baiklah, terima kasih. Ada yang ingin kau sampaikan lagi, Mahapatih?" tanya Sang Prabu.
"Ada, Kanjeng Prabu" jawab Mahapatih.
"Katakanlah!" pinta Sang Prabu.
Mahapatih Gajah Mada pun memulai aksinya untuk menghasut Sang Prabu.
"Begini, Kanjeng Prabu. Hamba ingin berbicara mengenai Kerajaan Galuh" ucap Mahapatih.
"Memangnya ada apa dengan Kerajaan Galuh?" tanya Sang Prabu, keningnya berkerut.
"Menurut hamba, alangkah lebih baik bila pihak Kerajaan Galuh menyerahkan Putri Dyah Pitaloka sebagai tanda takluk dari Kerajaan Galuh" jelas Mahapatih.
"Hah?! Mengapa harus begitu?" ujar Sang Prabu heran, "kau tau sendiri aku yang mengundang mereka kemari karena aku ingin menikahi Putri Dyah Pitaloka"
"Apa sebenarnya yang kau fikirkan, Mahapatih? Aku benar-benar tidak mengerti jalan fikiran mu" lanjut Sang Prabu.
"Maafkan hamba, Kanjeng Prabu. Kerajaan kita sudah diakui sebagai kerajaan yang sangat berkuasa di nusantara ini. Hanya tinggal Kerajaan Galuh saja yang belum mengakui kekuasaan kerajaan kita, Kanjeng Prabu" ujar Mahapatih Gajah Mada bersilat lidah.
"Untuk itu, Kanjeng Prabu. Mengapa tidak kita manfaatkan saja kedatangan mereka sebagai keakuan mereka terhadap kekuasaan kerjaan kita?" lanjut Mahapatih.
Sang Prabu hanya bisa diam membisu, ia sangat segan terhadap Mahapatih.
"Aku akan fikirkan masak-masak dahulu, aku benar-benar merasa tidak enak dengan Prabu Linggabuana" ucap Sang Prabu sambil menghela nafas, "dia sudah mau mengalah demi persahabatan dua kerajaan yang sudah lama terjalin untuk datang kemari"
"Seharusnya kita memberi mereka penghargaan, bukan nya menyuruh mereka takluk dan mengakui kekuasaan kerajaan kita" lanjut Sang Prabu.
"Hamba mengerti, Kanjeng Prabu. Namun ini juga demi nama besar kerajaan kita. Apa nanti kata kerajaan lain? Kalau kita tidak bisa menaklukan kerajaan kecil seperti Kerajaan Galuh"
KAMU SEDANG MEMBACA
SILUMAN GAGAK (Completed✅)
RandomBurung gagak itu adalah dia, dan dia adalah burung gagak tersebut. Mereka satu kesatuan yang tak terpisahkan. Dia dapat melihat visualisasi dari pandangan sang gagak, dan gagak itu pun bisa wujud menjadi dia...