Chapter 11

101 8 2
                                    


Happy reading
Hope you enjoy it

Author pov

Rama pulang ke rumah yatim piatu untuk membereskan beberapa barang yang akan dibawa nya nanti.

Setelah mengepak semua barang nya, Rama pamit pada mbak Nur dan adik-adiknya. Mereka semua sedih dengan kepergian Rama.

"Ga usah sedih, AA kan bisa kesini kalau lagi libur. Jadi kita bisa main sama-sama lagi" ujar Rama.

"Tapi AA janji ya sering kesini?" ucap Sari sambil terisak.

"Iya, AA janji" jawab Rama, "ya sudah, AA berangkat dulu ya. Kalian jangan nakal, harus nurut sama ibu dan mbak Nur. Belajar yang rajin, jangan malas-malasan" nasehat Rama pada adik-adiknya.

"Iya, AA" jawab adik-adiknya kompak.

"Mbak Nur, ingat ya nanti malam ke rumah sakit. Gantian jagain Danu" ucap Rama mengingatkan mbak Nur.

"Iya, gak lupa kok" jawab mbak Nur.

"Ya sudah, AA pamit ya. Assalamu'alaikum..." pamit Rama.

"Wa'alaikum salam" jawab mereka kompak.

Kemudian Rama pun berlalu sambil membawa barang-barang nya menuju penthouse Galuh Prameswari.

Rama memutuskan untuk menaiki taxi, karena pasti akan repot naik turun bis dengan membawa barang-barang itu.

Sampailah ia di lobby gedung penthouse itu. Ia menaiki lift pribadi khusus milik Galuh, ia sudah diberi tahu caranya menaiki lift itu oleh Bahar.

Ting

Lift itu terbuka langsung di penthouse Galuh.

Rama keluar dari lift, namun penthouse itu terlihat sepi seperti tak ada penghuninya.

"Permisi..." Rama mencoba mengucap salam, "Assalamu'alaikum"

Dari arah dapur, munculah seorang wanita usia 30 an. Dia segera menghampiri Rama.

"Wa'alaikum salam... Ini mas Rama ya?" ucap wanita itu.

"Iya, bu. Panggil saya Rama saja" jawab Rama.

"Oh iya, saya Wati. Saya yang mengurus isi rumah ini, kadang-kadang saya masak juga kalau disuruh sama neng Galuh" ujar Wati.

"Ibu Galuh nya ada, bu?" tanya Rama.

"Ada di kamarnya, mungkin sedang tidur. Jangan manggil saya ibu ah, mbak aja" jawab Wati, "oh iya, mari saya tunjukan dimana kamar Rama. Tadi sudah saya bersihkan"

Wati mengajak Rama untuk mengikutinya, ia membawa Rama ke sebuah kamar dekat ruang makan.

Kamar itu lumayan luas dengan kamar mandi di dalam. Isi kamar nya pun lengkap, bahkan diatas meja kerja sudah disediakan laptop.

"Kalau ada yang kurang, bilang aja sama mbak Wati ya" ujar Wati.

"Iya, mbak. Terima kasih. Kalau begitu saya bereskan barang-barang saya dahulu" sahut Raka.

"Kalau begitu saya tinggal dulu ya, nanti makan malam nya jam 7. Saya jam 8 pulang" ucap Wati.

"Oh...jadi mbak Wati gak tidur disini?" tanya Rama.

"Enggak, Rama. Saya punya suami dan 2 orang anak yang harus saya urus. Biasanya saya datang jam 9 pagi, setelah pekerjaan di rumah selesai" ujar Wati.

"Oh begitu, terus yang tinggal disini cuma ibu Galuh saja?" tanya Rama kembali.

"Iya, tapi sekarang nambah satu orang yaitu kamu" jawab Wati, "sudah ah nanti lagi ngobrolnya, sekarang saya harus nyiapin makan malam. Tadi neng Galuh nyuruh masak buat nyambut kamu"

SILUMAN GAGAK (Completed✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang