Chapter ini aku private !!Konten 18++ mohon kebijaksanaan pembaca, bagi yang dibawah usia 18 harap tidak membacanya!!
Happy reading
Hope you enjoy the storyGaluh pov
Rama membawaku menuju ranjangku, direbahkannya aku diatas ranjang. Lalu bibirnya mulai menelusuri leherku dan menggigit kecil telingaku. Membuatku mengerang dan mendesah menikmati sentuhan bibirnya, tangan ku meremas rambutnya dan punggungnya. Rama semakin berani menelusupkan tangannya kedalam piyama tidurku, sementara bibirnya masih menjelajahi leher dan rahangku juga melumat bibirku. Tangan yang satunya menopang disisi tubuhku dengan sikunya.
Tangannya bergerak ke punggungku dan membuka pengait bra ku satu persatu, setelah lepas tangannya menuju gundukan dibalik bra dan meremasnya.
"Eenghhh..."
Seketika aku melenguh dan menggigit bibir bawahku, aku menyukai sentuhannya.
Bibir Rama kembali meraih bibirku yang terbuka dan kembali melumat bibirku dengan liar. Tangannya membuka kancing piyamaku satu persatu dan aku membantunya, aku takkan munafik karena aku memang menginginkannya juga. Setelah lepas semua, Rama membuang baju dan braku kemana saja. Lalu ia duduk dan membuka t-shirt yang ia kenakan. Kami berdua benar-benar topless.
Rama kembali menindihku dan mencium bibirku dengan ganas, tangan nya menangkup payudaraku dan meremasnya lagi. Kembali aku mengerang dalam lumatan bibirnya. Putingku kemudian dipilin-pilinnya membuat tubuhku melenting nikmat, sepertinya bagian bawahku sudah benar-benar basah.
Bibir Rama bergeser menuju Puncak payudaraku mengulumnya dan menjilatinya, hal itu membuatku tak dapat lagi mengontrol suara dan gerak tubuhku. Mulutku meracau entah menyuarakan apa, tanganku meremas dan mencakar punggungnya. Tubuhku pun tak hentinya melenting dan menggeliat, pandangan mataku menjadi buram dan sayu. Tak henti Rama memberikan kenikmatan dengan bergantian menghisap dan meremas payudaraku yang telah mengeras.
"Nikmatkah, sayang?" tanya Rama masih memainkan payudaraku.
"Ahhh... Emhh... Diamlah... Ohh..." sahutku terengah.
"Kau mau lebih, sayang?" tanya Rama kembali.
Aku mengangguk lemah.
"Kau takkan menyesal nantinya?" tanyanya kembali.
"Lakukanlah! Aku menginginkannya... Aku ingin kau memasukiku, sayang" ucapku penuh harap.
Rama mengangguk, kemudian dia membuka celana piyamaku sekaligus celana dalamku. Dipandanginya bagian bawahku sejenak, aku lihat dia susah payah menelan ludahnya. Tak menunggu lama dia pun membuka celana jeansnya juga celana dalamnya. Miliknya begitu besar dan keras, ia benar-benar siap. Kali ini aku yang menelan ludah, kami totally naked.
Rama merayap menghimpitku dibawahnya, aku menarik nafas dalam dan menantikan saat-saat penyatuan tubuh kami. Rama menahan tubuhnya dengan kedua siku tangannya disisi kanan dan kiri tubuhku, dia melumat bibirku, menelusuri leherku, meremas payudaraku dan mengulumnya sambil menggesek-gesekkan miliknya diatas miliku.
Rasa ini begitu luar biasa, membuat otakku tak berfungsi. Membuat gerak tubuhku tak terkontrol dan membuatku gila.
"Kau siap, sayang?" tanya Rama sambil mendesah, mengerang dan nafasnya memburu.
"Cepat masukan, sayang. Aku sudah tak tahan..." ucapku memohon.
Rama mengangguk, lalu perlahan-lahan ia memasukan miliknya kedalam miliku. Aku memekik tertahan, aku gigit bibir bawahku. Aku merasakan nyeri disitu, tak sadar aku meremas rambut dan lengan Rama dengan kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
SILUMAN GAGAK (Completed✅)
AcakBurung gagak itu adalah dia, dan dia adalah burung gagak tersebut. Mereka satu kesatuan yang tak terpisahkan. Dia dapat melihat visualisasi dari pandangan sang gagak, dan gagak itu pun bisa wujud menjadi dia...