Chapter 18

106 8 0
                                    

Happy reading
Hope you enjoy it

Author pov

Porsche hitam melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota Jakarta yang panas dan berdebu. Dua sejoli yang sedang berbahagia berada didalamnya, senyuman dan tawa tak pernah lepas dari wajah mereka.

Galuh menyetir mobilnya, karena Rama belum bisa menyetir. Galuh membelokan arah mobilnya ke sebuah mall ternama.

"Lho... Kenapa kita kesini?" tanya Rama bingung.

"Kita beli keperluan sehari-hari untuk rumah panti dahulu, kamu enggak keberatan 'kan?" ujar Galuh sambil terus memperhatikan jalan. Ia memarkirkan mobilnya di basement mall.

Rama tersenyum, ia bahagia Galuh begitu memperhatikan keluarganya. Rama tidak tahu bahwa sebenarnya Galuh adalah donatur tetap di rumah panti itu, semenjak Galuh dulu membawa Rama kecil ke rumah yatim itu.

"Engga lah. Aku malah senang kau begitu perhatian pada keluargaku. Terima kasih ya..." ujar Rama sambil membelai rambut Galuh.

Galuh tersenyum, digenggamnya tangan Rama yang sedang membelai rambutnya.

"Ayo kita keluar, nanti kesiangan sampai di rumah panti" ajaknya.

Mereka pun keluar dari mobil, mereka berjalan memasuki mall sambil bergandengan tangan. Senyum mereka masih terukir diwajah mereka.

***

Anak-anak panti berhamburan keluar dari rumah, menyambut kedatangan kakak mereka yaitu Rama. Mereka mengerumuni Rama yang baru keluar dari mobil. Rama pun memeluk mereka satu persatu.

Sari tertegun begitu melihat Galuh juga keluar dari mobil juga. Ditarik-tariknya lengan baju Rama.

"Ada apa, Sari?" tanya Rama.

"Kakak itu siapa, A?" ujar Sari sambil menunjuk Galuh.

"Oh... Itu... teman AA dikantor..." jawab Rama, ia masih malu untuk mengatakan bahwa Galuh kekasihnya.

Galuh yang memperhatikan hanya tersenyum, ia memakluminya.

"Adik-adik, kenalkan ini teman AA namanya Kakak Galuh" seru Rama memperkenalkan Galuh pada adik-adiknya.

"Ayo... salim sama Kakak Galuh" perintah Rama.

Mereka pun menyalami Galuh satu persatu.

"Rama, pizza dan ice cream buat anak-anak masih didalam mobil" ujar Galuh.

"Oh iya!" sahut Rama, ia segera masuk kedalam mobil.

"Sari, Bagas, Eko, Nilam sini! Bantuin AA bawa barang-barang ya" panggil Rama pada adik-adiknya.

Empat anak yang dipanggil menghampiri Rama, Rama memberikan beberapa box pizza dan ice cream pada mereka.

"Bawa masuk kedalam ya. Ibu ada didalam kan?" tanya Rama.

"Ada, A. Lagi gendong Danu tadi" sahut Sari.

Mereka pun berjalan bersama masuk kedalam rumah panti. Galuh pun mengikuti mereka.

"Ibu! Ibu! Ada AA Rama nih!" teriak anak-anak memanggil Ibu Wulan.

"Sssttt... Jangan teriak-teriak!" seru Rama.

Mereka berkumpul diruang makan. Ibu Wulan dan Mbak Nur muncul sambil menggendong Danu.

"Ya Allah... Rama, kemana aja kamu? Kamu habis sakit ya? Perasaan kok kurusan sama agak pucet" ujar Ibu Wulan sambil memeluk Rama.

SILUMAN GAGAK (Completed✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang