"Seorang Georgio Ali Arnoldi memang tidak pernah punya hati, dan satu lagi, jangan pernah sok tahu tentang kehidupan gue". Ucap Ali kemudian pergi dari ruangan itu, dan menutup pintu dengan kasar, hingga mampu menimbulkan suara hantaman yang keras, yang lain menyusul Ali keluar dari ruangan itu, dan meninggalkan Prilly yang sedang menangis diruangan itu.
****
Setelah merasa cukup tenang, Prilly akhirnya memutuskan untuk kembali ke kelas. Saat sampai dikelas, Prilly langsung dibondongi pertanyaan dari Mila.
"Prill, lo dari mana aja sih?, jangan bikin gue khawatir dong, loh kok mata lo sembab?, lo mau daftar ekskul kan?, gak mungkin juga gara gara ditolak lo nangis kayak gini". Tanpa menjawab apapaun, Prilly hanya menyerahkan 6 bagian robekan kertas dari lirik lagunya kepada Mila. Mila yang menerima kertas itu, langsung menyusunnya, walaupun tidak jelas, namun masih terlihat bahwa itu robekan kertas yang berisi lirik sebuah lagu.
"Jangan bilang lo mau ikut ekskul music?". Ucap Mila, dan Prilly tidak menjawab, Ia hanya mengeluarkan isak isakan kcil dari bibir mungilnya. Dan hal itu membuat Mila semakin yakin bahwa Prilly pasti hendak mengikuti ekskul music.
"Lo tau Mil, lirik lagu itu gue udah buat susah susah bareng Bang Leo sebelum dia balik ke Paris, gue sampai rela tidur Cuma 3 jam, demi bisa masuk di club music itu, tapi lo liat, semuanya gak bentuk". Ucapan Prilly lebih terdengar seperti gumaman, karena disertai isakan tangis dari bibirnya.
"Gue kan udah pernah bilang prill, lo jangan ikut ekskul music, tapi lo gak mau dengerin sih". Ucap Mila
"Tapi kenapa Mil, setidaknya kalaupun dia nolak gue tapi gak perlu sampai ngerobek karya gue kan, sepupu lo emang bener bener kelewatan Mil". Ucap Prilly, sepupu?, sekarang Mila tahu, yang merobek kertas itu adalah Ali, karena hanya dia yang berwatak menyeramkan diclub itu.
"Udah ya, lo jangan nangis, nanti gue akan ngomong sama Ali". Mila berusaha menenangkan Prilly dengan mengelus ngelus pundaknya.
"Kali ini lo memang udah kelewatan li". Batin Mila,, dia akan segera membicarakannya dengan Ali, Mila tidak suka jika Ali bersikap seperti ini, karena Mila sangat membenci keegoisan dan kemunafikan.
...
"Li". Panggil Mila saat dia sampai dirumah Ali.
"Kenapa?". Jawab Ali singkat
"Lo gak bisa kayak gini Li, Prilly gak salah apa apa, kenapa lo lampiasin amarah lo sama Prilly, ini gak adil sama sekali"
"Lo gak tau apa masalahnya"
"Justru karena gue gak tahu, makanya gue dateng kesini untuk ngelurusin semuanya, Prilly sahabat gue ya Li, dan gue gak suka kalau ada orang yang nyakitin dia, termasuk Lo!!, sepupu gue sendiri".
Ddia udah berani ngungkit ngungkit tentang keluarga gue, dan lo tau gue gak suka hal itu". Nada bicara Ali kini berubah dingin dan penuh penekanan
"Tapi dia ngucapin saat dia lagi marah Li, dan gue yakin dia ngucapin itu gak sengaja, lo gak bisa ngelakuin ini Li, dia gak tau apa apa tentang keluarga lo". Mila berusaha menjelaskan kepada sepupunya yang satu ini, jika Ali merasa sikapnya tidak salah, maka dia akan tetap pada pendiriannya, keras kepala!!
"Udah lah, kalau emang tujuan lo kesini Cuma untuk ngomongin cewek itu, mending lo pergi". Usir Ali
"Gue juga gak bakal mau lama lama ditempat orang yang gak punya hati kayak lo". Mila kemudian bergegas pergi keluar, namun sebelum dia sempat keluar, Mila mengucapkan kata kata yang mampu membuat Ali terdiam.
"Gak semua wanita seperti yang lo pikirin Li, kalau aja lo bisa buka hati sedikit aja. Setidaknya lo gak akan memandang rendah kami para wanita, gue kecewa li". Setelah mengucapkan itu, Mila kemudian pergi dari sana, Mila bukannya bermaksud untuk memojokan Ali, namun Ia hanya ingin Ali yang jail, Ali yang ceria kembali lagi, Ia hanya ingin Ali berubah, itu saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Together with you✅
Teen Fictionhappy reading cerita pertama pengalaman pertama semoga suka yak ****** Aku tidak tahu apa itu cinta, tapi setelah mengenalmu aku belajar, jika cinta tidak selamanya menyakitkan -Ali- Aku pernah merasakan kehilangan, dan kini aku merasakannya kembali...