Bagian 11

4.9K 317 3
                                    

Happy reading ya😚😚😚

"Mau kemana Ly, kok udah rapi gini?" Tanya Fira

"Gak kemana mana kok Bun, lagi mager banget soalnya"

"kalau gitu, nanti bantuin bunda bikin kue ya, bunda punya resep baru soalnya"

"Sip deh Bun, nanti ily bantuin"

"Tapi bunda belum sempet belanja bahan bahannya apa aja, entar kamu tolong beli ya"

"O ya udah nanti Ily yang beli-in" Prilly langsung mengadahkan tangannya dihadapan Rizal, yang membuat ayahnya itu bingung.

"Kamu ngapain kayak gitu?" Tanya Rizal heran yang membuat Prilly mendengus.

"Ckk,, Ayah gak peka ih, Ily mau minta uang, kan tadi bunda suruh beli bahan2 buat kue" Rizal hanya bisa tersenyum melihat putrinya yang gampang sekali ngambek, akhirnya dia memberikan 5 lembar uang seratusan kepada putrid kesayangannya itu.

"Yeiii, makasi yah, ya udah Ily pergi sekarang, bye"

"Loh Ly makanan-nya habisin dulu" panggil Fira, namun Putrinya sudah terlanjur melenggang pergi.

"Anak kita sudah dewasa sekarang Fir" ucap Rizal

"Iya, dia sudah dewasa, aku ingat betapa rapuhnya dia saat kehiangan Bian, tapi dia tetap bertahan, dia anak yang kuat, sangat kuat" Fira membenarkan ucapan Rizal

"Kita akan kasih banyak kebahagian untuk dia, aku berjanji tidak akan membiarkan kesedihan menghampiri dia lagi" Ucap Rizal mantap

...

Dengan susah payah Prilly berjalan keluar supermarket dengan menenteng banyak belanjaan, sesekali terdengar umpatan umpatan kecil dari bibirnya.

"Ishh, Bunda kok gak bilang kalau belanja –nya sebanyak ini, udah tahu badan gue kecil" gerutu Prilly

"Ya Tuhan beratnya!!"

"Astaga pakek jatuh lagi"

"Eh tadi udah beli gula apa belum ya, udah sih kayaknya"

"Ini angkot giliran dicari kagak nongol nongol ih"

"Ya Tuhan 10 menit woy, gak ada taksi angkot, atau bajai gitu yang lewat, pada kemana sih"

Prilly terus saja menggerutu kesal, tidak henti hentinya gadis itu mengoceh sendiri, tidak perduli orang orang yang menatapnya aneh, dia hanya ingin segera pulang saat ini.

Tin.. Tin. Tin

"Ish itu mobil minta gue timpuk banget sih, gak ada jalan lain kali ya"
Kekesalan Prilly menjadi berlipat lipat saat mobil itu entah sengaja atau tidak melewati kubangan air, otomatis baju yang Prilly pakai terkena cipratan air dari kubangan itu.

"Eh,, berhenti lo" teriak Prilly kesal kemudian menaruh belanjaannya dan melepas sepatu berhaknya bersiap untuk melemparkannya kearah mobil itu.

Bukk!!!!

"Ups, kayaknya gue salah sasaran deh" gumam Prilly, bagaimana tidak sepatu itu bukannya mengenai mobil, tapi malah mengenai sipemilik mobil yang kebetulan keluar bersamaan dengan mendaratnya sepatu milik Prilly.

"Ini punya lo!" Tanya orang itu

"Eh, iya, kenapa emangnya?" ucap Prilly

"Berani beraninya lo ngelempar gue pakek sepatu yang ujungnya kayak pensil gini, lo pikir gak sakit!!"

"cemen banget sih lo, baru juga yang 5 cm, belum sepatu yang 15 cm gue lemparin ke jambul lo noh"

"Eh Pungli, seneg banget lo cari masalah sama gue!"

Together with you✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang