"Ali??, Ali kamu dimana? Ali kenapa semuanya serba putih gini, Ali tolongin aku, Ayah!!, Bunda! Raja!" Prilly terus berjalan, namun tetap saja semua yang Ia lihat putih.
"Prilly, aku sangat mencintaimu, ku mohon bangunlah" suara itu, suara itu terdengar lagi, itu suara Ali.
"Ali? Itu suara kamu kan?, Ali aku mohon bantu aku, bantu aku keluar Ali!!!!!!!!" Prilly terus berteriak memanggil nama Ali.
"Prilly?" Prilly menengok keasal suara itu.
"Bian?" Prilly menatap tidak percaya, ia langsung berlari dan memeluk tubuh Bian.
"Aku kangen, kenapa kamu baru muncul" Prilly terisak.
"Kembalilah Prill, mereka semua membutuhkanmu, terutama Ali, dia sangat sedih melihat keadaanmu" ucap Bian mengelus puncak kepala prilly.
"Tapi aku mau ikut Bian, aku gak mau pisah sama kamu lagi" tolak Prilly
"Hey dengerin aku, dunia kita berbeda Prill. Kembalilah, kamu ingat janjimu dengan aku kan? Demi aku kembali lah, mereka membutuhkanmu, terutama cinta sejatimu, dia sangat setia menunggumu"
"Tapi kamu?"
"Ini rumah aku, aku sudah ditakdirkan untuk disini. Dan kamu? Hidupmu masih panjang Prill, kembalilah, bahagiakan mereka semua, jangan pernah menangis lagi, kamu lihat cahaya itu, masuk lah kesana"
"Bian?" ucap Prilly, dia masih diam disana enggan untuk melangkahkan kakinya.
"Cepatlah Prill, cahaya itu akan redup, demi Ali berjuanglah!!" Prilly menangguk, sebisa mungkin Ia berlari sekuat tenaga kearah cahaya itu, tepat disaat Ia masuk, bayangan Bian telah hilang.
..
Prilly mengerjapkan matanya, setelah matanya terbuka sempurna, Ia mendengar banyak orang mengucapkan syukur. Tapi tunggu? Kenapa semua gelap?."Syukurlah, Prilly telah sadar dari komanya, kondisi sudah berangsur membaik" semua yang ada diruangan senang mendengarnya.
"Sayang, kamu baik baik aja kan?" Ali langsung menghampiri Prilly, untuk menanyakan keadaan gadis itu.
"Ali?, kamu dimana?, kenapa aku gak bisa lihat kamu?" ucap Prilly panic, semua ikut khawatir dan menatap dokter itu. "Semuanya seperti yang saya prediksi" ucap dokter itu, Ia lalu memeriksa mata Prilly.
"Sabar ya, kita akan carikan kamu donor mata secepatnya" ucap dokter itu
"Gak!!, ini gak mungkin, aku gak mungkin buta kan Li!, ayah?, Bunda? Ini Cuma mimpi kan, plis bangunin Ily dari mimpi ini" ucap Prily terisak, Ali membawa Prilly kedalam dekapannya.
"Kamu sabar, jangan gini sayang, semua akan baik baik aja" bisik Ali ditelinga Prilly. "Tapi aku buta Li!!" ucap Prilly lirih
"Aku akan selalu ada untuk kamu, jangan khawatir ya" ucap Ali
"Nggak!!, kamu gak boleh sama aku!, kamu gak akan bahagia sama aku! Semua akan mengolok olok kamu kalau kamu punya cewek buta kayak aku, gak Li!, aku gak mau buat kamu susah!" Prilly melepaskan pelukan itu dan mendorong dorong Ali.
"Hey.. jangan gini, aku ada untuk kamu sayang, tolong jangan gini" Ali meneteskan air matanya melihat Prilly seperti ini, sungguh jika dihadapan gadis ini, Ia akan menjelma sebagai orang yang sangat lemah, Ali tidak sanggup melihat Prilly menderita, tidak akan sanggup.
"Gak!!, kalian semua pergi, tinggalin gue sendiri!!" teriak prilly
"Pril dengerin aku, hey...."
"Gue bilang pergi!!!!, gue gak mau ada kalian disini, pergi!!!"
"Pergi gue bilang pergi!" ucap Prilly terisak.
"Sebaiknya kalian tunggu diluar, mungkin dia butuh waktu untuk menerima ini" kata dokter, akhirnya semua pergi keluar dan meninggalkan Prilly disini.
"Yah? Ali mau pulang sebentar"
"Ya udah, hati – hati ya Li, kau tenangin diri kamu dulu" Ali menganggukan kepalanya. "Kalau ada apa apa sama Prilly telpon Ali ya Yah" Rizal mengangguk sebagai jawaban.
..
Ali sampai dirumahnya, Ia langsung menuju kamarnya dan mengambil paper bag yang pernah diberikannya.
Ia membuka kotak itu, ternyata isinya adalah sepatu, CD, dan sepucuk surat.
Ali menyimpan sepatu itu, lalu Ia menatap CD ditangannya, Ia membuka laptop dan memutar CD itu. CD itu berisi video Prilly yang tengah mengatakan sesuatu pada Ali.Hai Ali..
"Saat kamu lihat ini pasti aku udah di Singapura, maaf ya aku pergi gak bilang bilang, waktu itu maunya aku bilang , Cuma saat itu kamu lagi sedih karena papa Rey kecelakaan, aku Cuma gak mau kamu tambah sedih kalau kamu tahu aku pergi"
Prilly memberi jeda pada ucapannya"O ya Li, Ayah aku udah tahu semua nya, tentang kamu, tante Risma, Kak Alya, bang Leo, mama Siska, dan papa Rey. Ayah marah sama kamu, dia salah paham sama papa Rey, aku udah coba jelasin tapi ayah gak percaya. Maaf ya aku gak bisa berbuat apa – apa, kamu tahu sekarang aku lagi dikurung dikamar dan gak dibolehin ketemu kamu, makanya aku titipin ini sama mbok sum"
"Aku tahu kamu pasti marah sama aku, tapi aku minta maaf, aku gak mungkin lawan ayah, walau bagaimanapun ayah itu orang tua aku, aku gak mau jadi anak durhaka, jadi aku memutuskan untuk ikut ayah ke Singapura"
"Jangan salah paham ya, aku selamanya akan cinta sama kamu, cinta ini gak akan pernah hilang, aku boleh minta satu hal kan sama kamu?kalau kamu mau, jaga hati kamu untuk aku ya, aku pasti kembali, walaupun aku gak bisa pastiin itu kapan, tapi aku janji akan kembali. Kalau kamu capek nunggu aku, aku ikhlas kalau kamu mau menjatuhkan hati kamu ditempat lain, asalkan kamu bahagia, aku juga bahagia.
"Aku cinta kamu Georgio Ali Arnoldi, baca surat itu ya"
Setelah video itu habis, Ali segera membuka surat yang Prilly berikan.
Dear Ali...
Kamu udah liat videonya kan..
Maaf ya Cuma bisa kasih itu..
Aku gak akan pernah bosen bilang kalau aku cinta sama kamu..
Aku harap kamu terima sepatu itu ya...
Aku sengaja beli itu pakai uang aku sendiri..
semoga sepatu itu mengantarkan kamu untuk menjadi pemain basket yang hebat
Jangan pernah berhenti berkarya ya Li,
I Love you..
From your love – Prilly –"Ya Tuhan Prill, maafin aku, harusnya aku periksa ini dulu, bukannya langsung marah sama kamu, dan sekarang kamu udah gak mau lihat aku lagi, udah terlambat semuanya, dan ini semua salah aku" ucap Ali menyalahkan dirinya sendiri.
Ali ingat janjinya dengan Prilly, jika Prilly sadar maka Ia akan pergi dari Prilly sesuai dengan permintaan gadis itu.
.......2 hari Ali hanya mengurung diri dikamar, tidak ada sediktpun keinginannya untuk melihat Prilly, Karena Ia tahu kehadirannya tidak dianggap oleh Prilly.
Hari ini, Ali memutuskan untuk ke taman dekat komplek rumahnya. Ia memilih duduk dibangku taman di yang menghadap ke danau buatan. Tiba tiba adayang menepuk bahunya, yang membuat Ali menoleh, ternyata itu adalah Leo."Leo?, kapan lo balik" tanya Ali
"Baru kemarin, tadi habis jenguk Prilly, lo gak nemuin dia?" ucap Leo, Ali hanya diam Ia tidak menjawab.
Sedikit lagi ending !!🤔
KAMU SEDANG MEMBACA
Together with you✅
Teen Fictionhappy reading cerita pertama pengalaman pertama semoga suka yak ****** Aku tidak tahu apa itu cinta, tapi setelah mengenalmu aku belajar, jika cinta tidak selamanya menyakitkan -Ali- Aku pernah merasakan kehilangan, dan kini aku merasakannya kembali...