You With Him?

132 20 2
                                    

Kim bum terus melajukan motornya menyusuri jalanan.
Aku hanya berharap bisa segera sampai di apartement il woo.

"Lebih baik dia marah pada ku dari pada aku harus melihatnya terbaring sakit seperti ini" itu lah kata-kata yang ku ucap kan dengan suara lirih.

"Shin ji" kim bum memegang tangan ku sangat erat.

Aku hanya memeluk pinggangnya dan tidak menjawab ucapannya.

Aku ingin segera sampai di apartement dan bertemu dengan il woo.

Cemas, khawatir dan rasa takut. Semua itu ada di dalam benak ku.

Aku ingin mencoba menghilangkan semua rasa itu, tapi tidak bisa. Karena itu lah yang ku rasakan saat ini ketika memikirkan il woo. Belahan jiwa ku.

▶▶▶ Skip ▶▶▶

Aku dan kim bum sudah sampai di depan apartement il woo.
Kim bum langsung memakirkan motornya dan aku segera turun dari motor kim.

"Ayo, cepatlah kim bum" ucap ku cemas.

"Iya" kim bum dan aku langsung berlari memasuki gedung apartement dan menaiki lift.

TING!!!
Suara bel lift berbunyi, menandakan kami sudah sampai ke lantai apartement yang kami tuju.

Aku dan kim bum langsung keluar dari dalam lift dan berlari menuju kamar apartement il woo.

"Shin ji, apa kau tau pin nya" tanya kim bum sambil mencoba membuka kata sandi pintu apartement il woo.

"2909" ujar ku sambil memainkan kuku karena cemas.

Di-di-di-diriri

Suara pin pintu apartement il woo saat berhasil di buka.

Kim bum langsung membuka pintunya dan aku langsung berlari masuk ke dalam dan di ikuti oleh kim.

Aku langsung duduk di tepi sofa yang il woo tiduri.

"Il woo-ya.." aku mencoba memegang tangannya. Tapi tidak bisa.

Il woo hanya menggerak-gerakan bibirnya dan berusaha membuka matanya.

"Il woo... Jangan paksakan diri mu untuk membuka mata, aku mohon istirahat lah" ucap ku lembut di telinganya.

Aku melihat tubuh il woo semakin menggigil karena demamnya yang semakin tinggi.

"Shin ji, di mana kotak obatnya?" tanya kim sambil mencari-cari obat untuk il woo.

Aku berlari menghampiri kim.

"Di sini kim" ucap ku menunjuk kan kotak obat-obatan milik il woo.

Aku tau il woo memiliki banyak obat-obatan yang lengkap. Karena dia adalah seorang dokter.

Kim bum langsung mencarikan obat penurun panas untuk il woo dan membawa segelas air.

"Il woo, minumlah dulu obatnya" kim membangunkan il woo secara perlahan.

Il woo pun dengan tubuh yang lemas berusaha untuk bangun dan meminum obatnya.

Aku duduk di samping il woo, aku bisa merasakan il woo melihat ku saat dia menoleh ke arah ku.

Aku melihat sedikit senyuman di bibir dan wajah il woo yang pucat, saat melihat ku.

"Kim...aku sangat ingin bisa mengurus il woo. Aku ingin bisa menyentuh sesuatu, walau hanya untuk sehari saja" ucap ku dengan wajah yang sedih.

Kim bum hanya terdiam mendengar ucapan ku.

Setelah beberapa saat kim pun akhirnya bicara.

"Sebenarnya, kakek ku pernah mengajarkan ku tentang ilmu untuk seorang arwah bisa menyentuh apapun" jelasnya sambil menatap ku.

49 Days For You My Last Love [ Complete ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang