NO EDIT.
Jiwon meletakkan dua cangkir teh di atas meja lalu bergabung bersama Sehun untuk duduk di sofa, ia menatap pria itu dengan penuh tanda tanya.
"Kau terlihat lesu, ada apa?" Tanyanya, Sehun mengedikkan bahu sebelum mengambil tehnya, "sesuatu terjadi pada Sooji?"
"Tidak," Sehun menyesap tehnya sedikit kemudian mengembalikannya ke meja lagi, ia menatap Jiwon yang duduk di seberangnya, "aku tidak tau tepatnya."
Jiwon mengerutkan kening bingung, "Apa maksudmu?"
Sehun menghela nafas, ia menyandarkan tubuh ke sofa lalu memejamkan mata, "akhir-akhir ini dia terlihat aneh. Sikapnya berubah-ubah, aku melihatnya sering menangis sendiri dan ketika kutanya dia malah merajuk," ungkap Sehun.
"Kadang juga aku mendapatinya sedang melamun. Dia terlihat sangat murung beberapa hari ini." Sehun melanjutkan ceritanya, "apa dia tidak pernah bercerita padamu tentang sesuatu?"
Jiwon berpikir sejenak kemudian menggeleng, "kemarin kami bertemu dan dia tidak mengatakan apa-apa. Memang Sooji terlihat berbeda, dia sedikit murung tapi kupikir itu hanya karena dia kelelahan."
"Sooji pasti mengeluh padaku jika dia sedang lelah, tapi dia sama sekali tidak mengatakan apa-apa." Sehun mendesah panjang, ia sangat ingin tau apa masalah yang sedang dialami oleh istrinya, karena siapapun yang melihat keadaannya pasti akan bisa menebak jika Sooji sedang memiliki masalah. Namun, sialnya ia merasa tidak kuasa untuk memaksa wanita itu bercerita padanya, tapi ia kelewat frustasi ingin mengetahui apa masalahnya.
"Mungkin itu hanya hormon-eh tunggu," Jiwon mengerutkan kening ketika mengingat sesuatu, ia menatap Sehun yang kebingungan, "bagaimana dengan nafsu makannya?"
Sehun terlihat heran, tapi tetap menjawab, "tidak terlalu baik. Kurasa selera makannya ikut menurun juga beberapa hari ini."
Jiwon melotot ketika mendengar penjelasan itu, kemudian senyumnya terpatri, "oh astaga! Tentu saja dia bersikap seperti itu."
Sehun mengerutkan kening tidak mengerti, "maksudnya?" Tanyanya bingung, apa hubungan antara Sooji yang kehilangan nafsu makan dengan sering menangis dan melamun?
"Apa kau tidak pernah berpikir mungkin saja Sooji sedang hamil?" Jiwon menatap Sehun antusias, entah mengapa pemikirannya saat ini membuatnya merasa senang. Ia sangat berharap Sooji benar-benar hamil.
"Ha-hamil?" Sehun membeo, ia terlihat linglung saat memikirkan ucapan Jiwon, "maksudmu Sooji hamil?"
Dan ketika Jiwon mengangguk, Sehun terlonjak. Wajahnya terlihat berbinar cerah bercampur dengan terkejut, "hamil anakku, begitu?" Tanyanya lagi dengan nada suara yang terdengar ragu.
"Tentu saja anakmu, maumu anak siapa lagi bodoh!"
Sehun memejamkan mata, sedetik kemudian ia memekik kaget dengan mata melotot, "Sooji hamil?"
Jiwon tertawa melihat reaksi Sehun yang berlebihan, ia kemudian berucap, "kemungkinan besar seperti itu, karena beberapa kenalanku mengalami gejala yang sama di awal-awal kehamilan mereka."
"Gejala?" Sehun mengerjap tidak mengerti, ia menatap Jiwon seolah wanita itu baru saja berbicara menggunakan bahasa asing yang tidak ia tau artinya.
"Iya gejala yang seperti Sooji tunjukan. Perubahan emosi yang tidak stabil, nafsu makan menurun dan sebagainya."
"Jadi Sooji akhir-akhir ini bersikap aneh karena dia hamil," Jiwon mengangguk mendengar konklusi yang disebutkan oleh Sehun, "tapi kenapa dia tidak memberitahuku jika dia hamil?"
"Mungkin dia ingin memberi kejutan padamu?"
Sehun mengerutkan keningnya merasa aneh, sesaat yang lalu ia sempat sangat bahagia saat memikirkan kemungkinan jika Sooji benar-benar sedang mengandung anaknya, tapi jika dipikirkan lebih jauh lagi-sikap Sooji bukan seperti seorang wanita yang sedang mengandung, istrinya tidak akan semurung itu jika memang benar sedang hamil. Atau itu juga termasuk salah satu gejala wanita hamil? Hormon tidak stabil?
KAMU SEDANG MEMBACA
Et Dilectio #1 [COMPLETED]
Fanfiction[COMPLETED] Pt. 1 - 7 : PUBLIC Pt. 8 - END : PRIVATE =========================================== ET DILECTIO [Bittersweet Stories #1] °SaveCEO Award 2017 Winner [Category : Fanfiction]° Bae Sooji memiliki seorang tunangan y...