"Myungsoo? Dokter Bae?"
Soojung terbelalak kaget saat tiba-tiba pintu ruangannya terbuka dan kakak tiri sialannya muncul dengan membawa Sooji bersamanya, ia menggeram pelan kemudian menatap seorang ibu yang sedang hamil tua di hadapannya.
"Dua minggu lagi ibu bisa kembali dan kita akan menentukan harinya, untuk sekarang ibu hanya perlu rajin berjalan agar proses persalinannya lancar," ucapnya sembari tersenyum kecil, setelah memberikan resep vitamin, Soojung mempersilahkan si ibu untuk keluar. Ia kemudian menatap tajam Myungsoo.
"Pasienmu di sini," tegur Myungsoo menunjuk Sooji yang berdiri kikuk di sampingnya ketika Soojung hanya menatapnya saja, "aku hanya menemani. Cepat periksa," desak pria itu, Soojung hanya menghela nafas.
"Dokter Bae, ayo ikut saya," Soojung menghampiri Sooji dan memisahkan wanita itu dari Myungsoo yang mengikuti mereka dari belakang.
Sooji sebenarnya sangat ingin mengubur dirinya dalam-dalam, pasalnya setaunya dokter Jung tau siapa suaminya dan jelas itu bukan Kim Myungsoo, wanita itu pasti bertanya-tanya siapa gerangan pria yang datang bersamanya saat ini. Ia memejamkan mata sebelum merasakan serangan dingin di perutnya, ia membuka kembali matanya dan menemukan Myungsoo sedang menatap lurus perutnya yang sedang dibaluri dengan gel sementara Soojung hanya diam melakukan pekerjaannya.
"Karena ini memasuki bulan ketiga, kita sudah bisa mendengar detak jantungnya," jelas Soojung sembari menarik kursi untuk duduk di samping ranjang Sooji.
"De-tak jantung?" Tanya Myungsoo takjub, Soojung sebenarnya ingin mendelik tapi melihat bagaimana reaksi saudaranya itu ia hanya mengangguk.
"Benar, kau akan mendengarnya sebentar lagi."
Sooji mengernyit di tempatnya, melihat interaksi antara Myungsoo dan dokter Jung ia merasa jika kedua orang itu sudah saling mengenal sebelummya. Oh, dan ia lupa jika tadi dokter Jung sempat menyebut nama pria itu. Tanpa sadar, karena terlalu penasaran akhirnya Sooji menyuarakan pertanyaannya membuat pembicaraan kedua orang itu terhenti dan serempak menatapnya.
"Apa?" Myungsoo bertanya ketika tidak mendengar dengan jelas pertanyaan Sooji.
"Kalian saling mengenal?"
Myungsoo terdiam kemudian saling bertukar pandang dengan Soojung, pria itu tidak menjawab hanya mengedikan bahu. Sooji melempar pandangan pada Soojung yang juga melakukan hal yang sama.
"Kurasa kalian kemari untuk mengetahui keadaan anak ini." Ujar Soojung memilih mengalihkan topik, ia kemudian mengambil alat USG menempelkannya di atas perut Sooji.
Myungsoo ikut memperhatikan layar yang hanya menampilkan warna hitam dengan berbagai macam bentuk organ yang tidak diketahuinya, "mana bayinya?" Tanyanya tak sabaran, Soojung mendengus sementara Sooji hanya meringis menahan malu. Seharusnya Myungsoo tidak perlu bersikap setransparan ini.
"Itu lihat gumpalan yang ada di tengah, masih belum terbentuk sempurna tapi jantungnya telah ada. Kalian ingin mendengar detaknya?"
Tanpa disangka-sangka Sooji dan Myungsoo mengangguk secara bersamaan, melihat itu Soojung berusaha untuk menahan senyumnya. Ia mengeraskan volume pengeras suara dan meminta keduanya untuk diam.
Dalam keheningan, entah mengapa Sooji merasa gugup, genggaman Myungsoo di tangannya bahkan ia abaikan, sampai ketika ia mendengarnya. Detakan itu sangat pelan dan tenang, tapi perlahan-lahan detakannya semakin mengeras membuatnya menahan nafas. Begitupula yang terjadi pada Myungsoo, ia tidak bisa untuk menahan desahan takjubnya saat mendengar detak jantung itu.
Ia menunduk untuk menatap Sooji yang kebetulan juga menatapnya secara bersamaan, seketika Myungsoo tersenyum dan mencium tangan Sooji intens. Ia menggumamkan beberapa kata, tapi tidak terdengar oleh telinga Sooji sehingga wanita itu hanya menatapnya, sampai ketika ia menunduk dan berbisik di telinga wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Et Dilectio #1 [COMPLETED]
Fanfiction[COMPLETED] Pt. 1 - 7 : PUBLIC Pt. 8 - END : PRIVATE =========================================== ET DILECTIO [Bittersweet Stories #1] °SaveCEO Award 2017 Winner [Category : Fanfiction]° Bae Sooji memiliki seorang tunangan y...