ED 06 | Playing Innocent

3.5K 571 190
                                    

Sooji menarik nafas panjang sebelum melangkah mendekati pria itu, senyumannya perlahan terbit ketika menyadari bahwa malam ini adalah sesuatu yang telah dinantikannya sejak dulu. Namun itu tidak membuatnya lupa diri atas apa yang telah terjadi beberapa hari belakangan, karena meskipun pemberkatannya berjalan lancar tapi bukan berarti masalah yang ditakutinya tidak memungkinkan untuk terjadi.

Dan tingkat kewaspadaannya semakin meningkat ketika mengetahui bahwa pria yang baru beberapa jam lalu telah berubah status menjadi suaminya-tekankan di kata suami-sedang berbincang dengan manusia yang paling tidak ingin ditemuinya di muka bumi ini. Tetapi ia tidak bisa melakukan apapun disaat orangtuanya berada dalam ruangan yang sama dengannya-mengawasi dengan mata elang hingga langkahnya berhenti tepat dibelakang tubuh kokoh suaminya.

"Sehun." Ia memanggil lembut, berusaha dengan sangat keras untuk mengabaikan lirikan yang diketahuinya berasal dari pria dihadapan suaminya, tersenyum manis lalu tangannya meraih lengan Sehun memandang pria itu penuh cinta.

"Sayang, kau sudah selesai?" Sehun menoleh dan tertegun sesaat mendapati penampilannya yang terlihat lebih santai daripada saat pemberkatan tadi, Sooji telah berganti pakaian dengan gaun malam yang jatuh ditubuhnya hingga menyentuh lantai. Terlihat sederhana namun elegan disaat yang bersamaan karena bantuan butiran permata kecil yang menyelimuti gaun tersebut, sementara Sehun sendiri masih mengenakan setelan yang sama ketika pemberkatan tadi. Ia hanya melepas jas dan rompinya hingga menyisahkan kemeja putih yang melengket dibadannya. Malam ini mereka memang merencanakan resepsi yang terkesan santai namun bermakna, hanya beberapa orang terdekat yang datang sehingga membuat keintiman acara tersebut semakin kental.

"Ya, dan kurasa kita perlu menyapa beberapa teman-temanmu," Sooji memberi saran, menggigit bibir dalamnya takut jika Sehun tau bahwa ia sangat tidak betah jika berada disana saat ini, melihat raut wajah bingung suaminya sejenak membuatnya menahan nafas namun ia menghembuskannya dengan lega ketika pria itu mengangguk setuju.

"Baiklah," Sehun bergumam pelan, lalu ia menoleh untuk menatap pria yang sejak tadi hanya terdiam menyaksikan interaksi mereka, "Myungsoo, aku sangat berharap semuanya selesai dalam waktu dekat," ujarnya pada pria itu membuat Sooji yang mendengar hanya mengernyit bingung. Apa yang diinginkan Sehun dari Myungsoo?

"Jangan khawatir, aku memiliki pegawai yang cekatan." Gurauan Myungsoo membuat Sehun tertawa tetapi tidak memperhatikan jika mata pria dihadapannya sedang tertuju pada sang istri tercinta, "oh ya, selamat untuk pernikahan kalian. Sepertinya aku belum mengucapkan itu sejak tadi."

Tubuh Sooji menegang ketika mendengar ucapan selamat yang terdengar santai dari bibir Myungsoo, memberanikan diri ia akhirnya menatap pria itu dengan raut keheranan. Ia bisa melihat senyum Myungsoo yang terlihat seperti ikut bahagia akan pernikahan ini dan itu membuatnya sedikit bingung. Mengapa Myungsoo turut berbahagia?

"Oh terima kasih Myungsoo. Aku berharap suatu hari nanti kau juga bisa berbahagia sepertiku malam ini," balas Sehun dengan penuh ketulusan membuat Myungsoo meringis, ia tersenyum kecil lalu membungkuk sopan.

"Kalau begitu aku permisi. Tidak baik memonopoli pasangan pengantin baru malam ini."

Setengah terkekeh Myungsoo berbalik untuk meninggalkan sepasang suami-istri tersebut, sebelumnya ia sempat melirik Sooji dan mengangguk kecil seolah tidak pernah terjadi apapun diantara mereka.

Sooji yang menyadari tingkah Myungsoo hanya tercekat. Apa yang sedang dimainkan oleh pria itu saat ini?

"Sayang, ayo-"

Suara Sehun menyadarkannya lalu dengan senyum manis ia mengikuti langlah suaminya untuk menyapa tamu-tamu mereka yang lain dengan berusaha menyampingkan pertanyaan-pertanyaan seputar kelakuan ganjil Myungsoo malam ini terhadapnya.

Et Dilectio #1 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang