Sooji menatap gelas jus yang baru saja diletakkan di atas meja oleh seorang pelayan, matanya memandang jus berwarna orens kekuningan itu dengan seksama. Siang ini, untuk pertama kalinya ia keluar dari rumah sakit dan memilih menghindari Myungsoo yang mungkin saja sudah mencarinya saat ini. Ia mendatangi salah satu cafe yang terletak tidak jauh dari rumah sakit, alih-alih memesan makanan, ia hanya meminta segelas jus untuk disajikan.
Setelah mencari-cari dengan susah payah akhirnya ia mendapatkan satu informasi yang sangat membantu. Semalam ia berhasil menemukan jenis minuman yang berpotensi untuk membuatnya keguguran.
Kata salah satu laman website, buah persik manis untuk ibu hamil muda tidaklah dianjurkan karena kandungan zat yang terdapat dalam buah tersebut menyebabkan kerentanan terhadap pendarahan. Sooji sudah cukup puas dengan informasi singkat itu, hingga saat ini segelas jus persik telah ada di depan matanya.
"Maafkan aku Sehun."
Sooji bergumam pelan sebelum meraih gelas tersebut kemudian mengarahkan ke mulutnya, ia sempat memejamkan mata sebelum meneguk jus tersebut namun, seseorang menabrak kursinya dari belakang sehingga membuat gelas yang dipegangnya terpental jatuh ke lantai hingga pecah.
Ia terkejut dan langsung berdiri untuk berbalik menatap siapa yang menabraknya.
"Eh, maaf--maaf. Saya tidak sengaja," ujar seorang pria menundukan kepalanya untuk meminta maaf, beberapa orang memperhatikan mereka dengan pandangan aneh sampai seorang pelayan datang dan menanyakan masalah yang ada.
"Tidak apa-apa, saya tidak sengaja menabrak kursi nona ini. Saya akan mengganti gelasnya," ujar pria itu setelah lebih tenang, ia mengangkat wajah dan menatap Sooji yang masih terlihat terkejut dan sedikit pucat, "maafkan saya nona, saya akan mengganti minuman anda."
Sooji menggeleng dengan mata mengerjap, "tidak, tidak perlu," gumamnya datar lalu meninggalkan pria itu dengan langkah cepat. Ia keluar dari cafe secepat mungkin, membuatnya menghilang begitu saja.
Pria itu mengerutkan keningnya bingung, "eh? Wanita aneh."
"Pak, jadi bagaimana?"
Pria itu menoleh untuk menatap pelayan yang sejak tadi masih berdiri di sampingnya lalu menepuk keningnya, ia mengeluarkan dompetnya dan memberikan beberapa lembar uang untuk pelayan itu sebagai ganti rugi gelas yang pecah, "maafkan saya atas kekacauan ini."
"Terima kasih, pak."
*
Sooji merasakan tubuhnya menggigil ketakutan, sesaat lalu ia merasakan guncangan yang begitu hebat. Untuk beberapa detik ia sempat berterima kasih pada siapapun pria itu karena membuatnya gagal meminum jus tersebut, tapi saat ini ia kembali menyesalinya. Ketika pikiran warasnya telah kembali, ia menjadi cemas karena rencananya untuk mengkomsumsi jus buah persik gagal hari ini. Itu berarti ia masih harus mencari cara dan tempat yang lebih privat lagi untuk melakukan keinginannya. Ia terus melangkah kan kaki melewati trotoar jalan untuk kembali ke rumah sakit masih dengan membayangkan kejadian yang baru saja terjadi di cafe.
Ketika tiba di rumah sakit, wajahnya sudah tidak terlihat pucat lagi. Ia langsung menuju ke ruangannya dan tidak terkejut saat menemukan Myungsoo masih berada di dalam sana.
"Kau darimana?" Myungsoo bertanya, Sooji hanya meliriknya sekilas lalu berjalan melewatinya, "Sooji darimana saja kau?"
"Aku keluar untuk makan siang," jawabnya dengan acuh, mengabaikan helaan nafas Myungsoo yang terdengar lega.
"Padahal aku sudah membawa makanan untukmu. Apa kau masih lapar?"
Sooji melirik paper bag yang berada di samping kursi Myungsoo dan ia menggeleng, "aku kenyang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Et Dilectio #1 [COMPLETED]
Fanfic[COMPLETED] Pt. 1 - 7 : PUBLIC Pt. 8 - END : PRIVATE =========================================== ET DILECTIO [Bittersweet Stories #1] °SaveCEO Award 2017 Winner [Category : Fanfiction]° Bae Sooji memiliki seorang tunangan y...