Ms. Cypher datang pada pukul tujuh untuk menjemput tasia. Tasia fikir, Ms. Cypher akan menjemputnya sekitar pukul sepuluh.
Tasia yang belum menyiapkan barang-barangnya pun kelabakan karena Ms. Cypher datang lebih cepat dari dugaannya.
Ms. Cypher membuka kamar yang ditempati oleh 4 orang termasuk tasia. Ms. Cypher yang melihat tasia baru merapihkan barang-barangnya pun berkacak pinggang.
Setelah selesai merapihkan semua barangnya, tasia membawa barang-barangnya yang dibantu oleh Ms. Cypher ke dalam mobil yang dibawa oleh supir Ms. Cypher.
Sebelum pergi, tasia menghampiri kamar steve. Steve membuka pintu kamarnya.
"Zest. Kau sudah mau pergi?" Ucapnya dengan suara serak khas bangun tidur.
Tasia memeluk steve "Aku akan sangat merindukanmu, stevey." ucapnya.
Steve membalas pelukan Tasia "Aku juga." ucapnya. "Sudahlah. Kau pergi saja. Lihat, kasihan wanita itu menunggumu." lanjutnya sambil mengacak rambut Tasia.
Tasia berdengus kesal "Steve! Rambut yang susah payah kurapihkan berantakan lagi! Itu salahmu." Ucap Tasia.
Steve hanya tertawa dan mendorong tubuh tasia kearah mobil Ms. Cypher.
"Baiklah selamat tinggal Zest." ucap steve.
"Selamat tinggal." tasia masuk kedalam mobil diikuti oleh Ms. Cypher. Mobil itu melesat pergi meninggalkan steve yang terus melambaikan tangannya.
Didalam mobil, mereka berdua hanya bergeming tak ada yang memulai percakapan hingga akhirnya, Ms. Cypher lah yang memecahkan keheningan.
"Ck ck ck. Bukankah sudah kubilang untuk merapihkan barang bawaanmu kemarin? Mengapa baru tadi kau rapihkan?" Tanya Ms. Cypher sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Ugh. Maafkan aku Ms. Aku kira kau akan datang jam sepuluh" Ucap Tasia sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Sudahlah. Ngomong-ngomong, jika kita hanya berdua, panggil aku 'ibu'." Ucap Ms. Cypher.
"Tap--"
"Tidak ada penolakan" ucapnya tegas.
"Baiklah Ms-- maksudku, ibu." Ucap Tasia.
Ms. Cypher hanya tersenyum. "Kita sudah sampai"
Mobil yang dikendarai oleh supir Ms. Cypher berhenti di depan pagar besar berwarna emas. Satpam yang berjaga berbicara sebentar kepada supir Ms. Cypher dan segera membukakan gerbangnya.
"Welcome to Magissa Academy. Zestia Alithea" Ucap Ms. Cypher dengan senyuman yang terukir diwajahnya.
Tasia memandang sekelilingnya kagum setelah turun dari mobil.
Bagaimana tidak? Jika kalian melihatnya, aku yakin kalian akan membuat ekspresi yang sama.
Sekolah yang memiliki bangunan layaknya istana yang diampit oleh dua bangunan besar yang diyakini adalah asrama siswa,Taman depan yang memiliki air mancur besar dengan patung kuda di tengahnya, pohon-pohon menjulang tinggi yang terlihat terurus, dan juga, siswa siswi yang menggunakan seragam bermotif layaknya sedang pergi ke pesta prom.
Tasia masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini, hingga Ms. Cypher merusak acara kagumannya.
"Hey ayo. Aku akan menunjukan kamarmu. Ikuti aku" ucap Ms. Cypher
Tasia mengikuti Ms. Cypher yang sedang berjalan ke salah satu bangunan yang menghampit istana itu.
Di bangunan itu, tertulis tulisan :
![](https://img.wattpad.com/cover/105724252-288-k52489.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Dragons : Flame & Ice
FantasyNamaku Zestasia Alithea. Aku hanyalah seorang anak panti asuhan yang dibenci oleh hampir seluruh penghuninya. Dulu, waktu aku sedang kabur dari panti asuhan untuk melihat dunia luar, aku menemui seorang wanita cantik yang ingin menyeberang tanpa mel...