Before you start reading, pls vote. Really need your help😊
~Elia-Chan
~~~~~
Tasie mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang menurutnya sangat terang sambil meringis tertahan memegang kepalanya yang terasa sangat pusing.
"Kau sudah sadar?"
Tasie menoleh kearah sumber suara di sebelah kanannya. Saat melihat sang pemilik suara, Tasie memutar bola matanya.
"Ya" Jawabnya singkat. "Berapa lama aku disini?" Lanjutnya.
"Sekitar lima jam." Jawabnya lalu,Pemilik suara itu terkekeh. "Good show."Ucap orang itu sambil menyeringai.
Tasie mengerutkan keningnya bingung. "Show?" Tanyanya.
"Ya, pertandinganmu dengan adik Grey itu sangat hebat." Ucapnya.
Tasie menyeringai lebar. "Oh! Apa sekarang kau memujiku, hm? Mr. Flein yang terhormat?"
Kini, giliran Zero yang memutar bola matanya. "Tentu saja kau masih jauh dibawahku."
Tasie tertawa. "Dan jangan lupakan aku pernah mengalahkanmu!" Ucap Tasie girang.
Zero tersenyum. "Lebih tepatnya, kau membuatku menggunakan perisaiku" Ralat Zero.
Tok tok tok
Suara pintu berdecit yang menandakan pintu tersebut terbuka menampakkan seorang pemuda tampan yang menatap Tasie dengan pandangan menyesal.
"Felix? Bagaimana keadaanmu?" Tanya Tasie setelah melihat Felix yang sangat berantakan.
Felix menatap Tasie lagi dengan pandangan yang sama. Ah. Aku merasa seperti penjahat yang melukai hati tuan putri. Batin Tasie.
Felix menunduk. "Tasie, maafkan aku. Saat itu aku tidak bisa mengontrol emosiku sendiri dan--"
"Hei sudahlah. Aku sudah memaafkanmu." Potong Tasie.
Felix mendongak menatap Tasie dengan mata berbinar. "Benarkah?" Tasie mengangguk.
"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Tasie.
Felix tersenyum. "Aku baik-baik saja. Bagaimana denga--"
"Ehemm" gumam Zero memotong ucapan Felix yang membuat kedua lynx berbeda jenis itu menoleh menatapnya.
"Oh astaga. Aku melupakanmu" Ucap Tasie dengan nada kaget yang dibuat-buat sambil meletakan telapak tangannya di bibirnya.
Zero mendengus. "Aku bukan seekor nyamuk ya--"
"ASTAGA! BUKANKAH KAU SI FLEIN SIALAN?!" Pekik Felix dengan mata melebar yang membuat Tasie dan Zero reflek menutup kedua telinganya.
Tasie mendengus. Apa sekarang sedang zamannya memotong pembicaraan orang ya? Batin Tasie sambil memutar bola matanya.
"Tch. Kau bisa membuatku tuli, bodoh!" Bentak Zero.
Felix meringis pelan. "Huh. Aku tidak akan meminta maaf padamu, idiot Flein "Ucap Felix.
Zero menatap Felix datar. "Siapa juga yang meminta permintaan maafmu"
Kedua lelaki itu terus saja asik beradu mulut. Bukannya menjenguk Tasie untuk membuatnya merasa lebih baik, malah mereka menambahkan penyakit Tasie yaitu, tuli. Ya, Tasie tidak kuat mendengar pertengkaran kedua lelaki itu. Yang satu berisik,yang satunya lagi tenang. Menyebalkan memang.
![](https://img.wattpad.com/cover/105724252-288-k52489.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Lost Dragons : Flame & Ice
FantasyNamaku Zestasia Alithea. Aku hanyalah seorang anak panti asuhan yang dibenci oleh hampir seluruh penghuninya. Dulu, waktu aku sedang kabur dari panti asuhan untuk melihat dunia luar, aku menemui seorang wanita cantik yang ingin menyeberang tanpa mel...