Part 25 : War

3.2K 216 96
                                    

Enjoy!

"Kenapa akhir-akhir ini jadwal kita menjadi ketat ya?" Keluh Zwei yang sudah tidak tahan dengan jadwal latihan yang terlalu ketat. Padahal biasanya untuk latihan combat  hanya dilakukan 3 kali dalam satu minggu tetapi sekarang setiap hari.

Tasie mengangguk. "Kalau dipikir-pikir, bukankah aneh sekali? Kita bahkan berlatih di gabung dengan Lynx dari kelas atas dan bahkan yang melatih tidak hanya Mrs. Trei saja."

Sedangkan Claire sedang menutup matanya di tengah-tengah kantin yang sedang ramai. "Tapi yang lebih aneh lagi--"

Pintu kantin tiba-tiba saja terbuka dan menampilkan beberapa orang berpakaian yang hampir sama di tandai dengan jubah hitam yang menjuntai kebawah. Yang membedakan jubah mereka hanyalah ukiran yang berbeda di setiap orangnya.

"KENAPA IBUKU DAN IBU ZWEI ADA DI SEKOLAH INI?!"

Seorang wanita berambut pendek menoleh ke sumber suara dari teriakan tertahan itu lalu wajahnya terkejut namun tak lama kemudian wajahnya berubah menjadi sumringah.

"Claire sayaannggg, ini ibu nak!" Teriaknya dengan cukup keras menyebabkan perhatian kantin yang tadinya berpusat ke beberapa orang berjubah itu menjadi berpusat ke wanita berambut pendek yang baru saja berteriak.

Claire menundukkan kepalanya. "Ini bencana."

"Tidak berkelas." Seorang wanita cantik berpakaian *kimono berkomentar tentang teriakan ibu Claire yang sangat lantang.

Ibu Claire menengok dengan wajah yang penuh amarah. "Apa katamu?"

Wanita berkimono itu melirik kearah tempat Zwei, Claire dan Tasie makan.

Wanita itu mengedipkan sebelah matanya. "Zwei sayang."

Zwei yang melihat itu tiba-tiba saja merasakan sekujur tubuhnya merinding. "H-hei itu ibuku kan?"

Tasie menengok, "Mana kutahu."

Zero yang baru masuk ke kantin memberhentikan langkahnya saat melihat beberapa orang berjubah yang menjadi pusat perhatian. Lalu Zero berlari menuju salah satu lelaki yang terlihat sangat berkharisma dan membungkuk lalu berbicara yang hanya bisa didengar oleh mereka sendiri.

Tasie yang melihat itu merasa heran. Apakah Zero memiliki kenalan di salah satu orang-orang berjubah itu? Atau apakan seperti Claire dan Zwei dia adalah orang tua Zero?

****

Sudah tiga minggu berlalu sejak jadwal menjadi padat dengan latihan. Bukan menjadi lebih senggang, jadwal malah justru semakin padat di hari-harinya.

Zwei dan Claire selalu mengeluh badannya yang terasa sakit karena diajarkan oleh white class dan juga oleh orang tua murid yang berpengaruh dari pembentukan sekolah itu.

Tasie semakin bingung. Sebenarnya kenapa kita memiliki jadwal sepadat ini? Setiap kali bertanya kepada orang berjubah -orang berjubah seperti ibu Claire dan Zwei- itu pasti selalu saja di diamkan dan malah menyuruh untuk lanjut berlatih. Dan terkadang Mrs. Cypher sering memanggil Tasie bukan untuk memeriksa keadaan Tasie seperti biasanya namun malah justru melihat proses kemajuan Tasie.

Pernah Tasie bertanya kepada Mrs. Cypher mengenai pemadatan jadwal yang hanya dijawab,

"Tentu saja untuk memperkuat murid."

Dan Mrs. Cypher tidak mengizinkan Tasie untuk bertanya lebih jauh.

Tasie menghela napasnya berat saat mengingat hal itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Lost Dragons : Flame & IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang