part 10

1.7K 215 13
                                    

Minghao berjalan menuju ruang rawat Jun, sebenarnya ia tidak ingin pergi kesana, tapi hati nya berkata lain, ia harus kesana apapun resikonya, mungkin diusir lagi oleh Jun, atau yg lain nya. Ia membuka pintu ruangan itu dan menampakkan Jun yg masih tertidur, Minghao berdiri disamping ranjang Jun, ia menyiapkan bubur yg sempat dibuat nya tadi sebelum pergi kesini, untuk Jun. Setelah selesai menyiapkan bubur nya, Minghao duduk disamping ranjang Jun.

Minghao *pov

Jujur saja ada perasaan takut didalam hatiku sekarang, aku hanya takut kalau Jun ge sadar dia akan mengusir ku lagi, dan semakin membenci ku. Aku lihat wajah nya yg pucat dan berkeringat dingin. Aku pun berniat untuk mengambil kertas tisu yg berjarak agak jauh dari tempat duduk ku untuk menyeka keringatnya, aku bangkit, tetapi sesuatu menahan tanganku dan membuatku terpaksa menghentikan langkah ku. Aku menoleh kearah tangan ku berniat melihat apa yg sebenarnya sedang menahan tanganku, dan kulihat tangan Jun ge yg sedang menggenggam pergelangan tangan ku. Pemikiran negatif ku mulai melayang saat itu, apa yg akan dia lakukan? Apa dia sudah tau keberadaan ku dan dia akan  marah lagi kepadaku?? Tapi....

"Jangan pergi.....Ku mohon...Aku tak mau sendirian lagi....Ku mohon...Jangan tinggalkan aku..." Gumamnya dengan mata yg masih tertutup dan tangan nya masih menggenggam tanganku semakin erat, aku bingung sekaligus khawatir juga, apa dia mengigau? Apa yg harus aku lakukan?? Kurasakan tangan nya yg dingin dan kulihat matanya mengeluarkan air mata, aku mencoba untuk tenang, dengan sangat hati hati perlahan aku menggenggam tangan nya juga dan mengelus kepalanya mencoba untuk menenangkannya.

"Tolong jangan pergi...Ku mohon..." Kata kata itu kembali kudengar dari Jun ge dengan suara lirih nya.

"Sstt.. Tenang lah, aku disini, kau tidak sendirian" gumamku sangat pelan tepat ditelinganya,  entah kenapa aku jadi tidak tega melihat nya, sekarang kulihat dia sudah mulai bisa tenang, aku menyeka air matanya yg sudah bercampur dengan keringatnya menggunakan sapu tangan ku dengan sangat pelan pelan, karena tisu nya terlalu jauh dari tempat ku berdiri, dan aku tidak bisa mengambil nya karena Jun ge masih menggenggam tangan ku.

Aku jadi teringat cerita Soonyoung Hyung, waktu itu dia
Bercerita tentang Jun gege, ia bilang kalau ibunya Jun gege sudah meninggal sejak dia berusia 10 tahun, dan semenjak kepergian ibunya, Jun ge benar benar sangat merasa terpukul dan dari situlah lahir seorang Wen Junhui yg memiliki sifat sangat cuek, dingin dan keras kepala. Ditambah lagi dengan appa nya yg selalu sibuk dengan pekerjaan nya dan itu membuat Jun Gege merasa kalau tidak ada yg memperhatikan nya lagi.
Dan dari situlah aku dapat menyimpulkan kalau sebenarnya Jun Gege itu adalah orang yg sangat baik, kalau kupikir pikir bisa saja sifat buruk nya itu hilang dari dirinya, asalkan ada seseorang yg bisa membuat nya berubah. Aku tidak begitu yakin sih akan hal itu, ah sudah lah lupakan saja.

"Akkhh...Hooamm..." Kulihat Jun ge, seperti nya dia sudah bangun, dia mengerjap ngerjapkan matanya. Rasa takut itu muncul lagi.. Astaga!! Bagaimana ini?? Ditambah lagi tangan nya yg belum lepas juga dari tangan ku.

"Kau?? Sejak kapan kau ada disini? Dan.. astaga! Bagaimana bisa aku menggenggam tangan mu??" Gumam nya, dan langsung menghempaskan tangan ku, dia lupa atau bagaimana sih??

"A..Aku.. Hanya--"

"Tolong bantu aku duduk" belum sempat aku menyelesaikan perkataanku dia sudah memotongnya duluan. Entah kenapa sifat nya berbeda dari yg kemarin, tapi aku tak memikirkan nya sekarang, aku sudah sangat senang dia meminta bantuan ku dengan segera aku membantu nya untuk duduk.

"Eumm..Aku membuatkan mu bubur tadi sebelum berangkat kesini, kau mau makan?" Aku memberanikan diriku untuk membuka percakapan.

"Tidak" singkat sekali jawabannya.

"Dokter bilang kau harus makan dan setelah itu minum obat mu ge, agar cepat sembuh"

"Aku tidak nafsu" huhh..Sungguh menyebalkan orang didepan ku ini benar benar keras kepala.

"Kenapa kau ada disini?" Tanya nya tiba tiba tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yg ia pegang.

"Eumm..Kau seperti ini karena aku, jadi aku merasa bersalah padamu, maafkan aku. Dan kebetulan Soonyoung Hyung menyuruhku untuk menjaga mu hari ini, karena dia dan juga Mingyu sedang ada kelas les privat". Jelas ku panjang lebar dan hanya dibalas anggukan, sekarang muncul pertanyaan bodoh dikepalaku 'apakah dia tidak mengusir ku lagi?' begitulah pertanyaan nya, dasar bodoh!!.

"Kau yakin tidak ingin makan? Padahal ku buatkan bubur khas China kesukaan mu?" Tanya ku lagi memecah keheningan diantara kami. Dan kata kata ku membuat dia mengalihkan pandangannya kearah ku. Aku menyodorkan mangkuk bubur itu kepada nya, dia menatapku dan bubur itu secara bergantian.

"Dari mana kau tau kalau aku suka bubur khas China?" Tanya nya penasaran.
(Aku pun gak tau kalo China punya bubur khas sana, aku ngarang😂).

"Mingyu pernah bilang padaku" jawab ku singkat, jelas, padat.

"Makanlah, setelah itu kau harus minum obat mu" lanjut ku lagi.

Minghao *pov end

Jun *pov

Dengan agak ragu ragu aku mengambil mangkuk bubur itu dari tangan nya lalu menyuapkan satu sendok kemulut ku sendiri.

"Bagaimana rasanya?" Tanya nya, jujur bubur buatan nya sangat enak dan sangat mirip sekali dengan masakan ibuku dulu, dan kini aku merasakan lagi rasa bubur khas China yg sudah lama tak kurasakan.

"Enak, kau tau ini sangat mirip dengan rasa bubur China buatan ibuku dulu" jelas ku, entah kenapa perasaan ku sekarang berubah menjadi ssedikit senang.

"Kau suka? Aku bisa membuatkan nya untuk mu lagi, itupun jika kau mau" ucap nya lagi, kali ini aku tidak balas perkataan nya, aku terlalu sibuk memakan bubur nya, sampai habis. Setelah habis ia mengambilkan minum dan obat obat untuk ku.

"Minumlah" perintahnya, aku langsung meminum obat obat ku. Jujur saja aku sebenarnya merasa bersalah atas perlakuan ku kepada Minghao kemarin.

Flashback (masih Jun pov)

Aku terbangun ditengah malam, karena tidur ku terganggu oleh sesuatu yg aku pun tidak tau apa sesuatu itu, aku mencoba untuk duduk dan argghhh..sial! Punggung ku sakit sekali, tapi untung saja aku bisa melakukan nya sendiri walaupun punggung ku jadi terasa sakit. Aku melihat kearah meja disamping ranjang ku, ada selembar kertas yg dilipat disana, karena penasaran aku pun membuka nya, ku baca isi surat itu..

(Isi surat)
From: Soonyoung
To: Junhui

'Jun aku harus pulang, ada sesuatu yg harus kuselesaikan, maaf tidak bisa menemani mu lama lama. Kalau ada apa apa hubungi aku, Mingyu atau Minghao juga boleh. Oh ya ngomong ngomong tentang Minghao, aku ingin membicarakan sedikit tentang nya, aku tau kalau kita bicara secara langsung tentang nya mungkin kau tidak akan mau mendengarkan ku. Aku tau kau marah pada nya bahkan membencinya karena ancaman diloker mu itu yg mengatasnamakan Minghao, aku yakin bukan dia pelaku nya, Jun. Aku dan Mingyu juga tidak tinggal diam, kami sama sama mencari tau tentang hal itu agar tidak ada salah paham lagi antara kau Dengan Minghao, jadi tolong untuk saat ini hilangkan dulu rasa bencimu terhadapnya itu. Dan yg terpenting ingatlah sekarang ditubuh mu sudah mengalir darah Minghao juga. Mungkin kalau tidak ada Minghao, kau baru akan sadar dua atau tiga hari lagi. Hanya itu yg ingin kukatakan semoga kali ini kau mau mendengarkan kata kata sahabat mu ini.'

Begitu isi surat nya, dan entah kenapa aku jadi merasa bersalah dengannya, ahh ya sudah lah aku akan mencoba untuk tidak membencinya dulu meskipun agak sulit. Tapi jika terbukti kalau Minghao yg melakukan itu, aku tidak akan pernah memaafkan nya lagi.

Flashback end

Jun *pov end

Bersambung.........









Sudah panjangkah?? Otak ku lagi encer nih, biasa nya kalo nulis eh ngetik ff Junhao satu part itu setengah setengah (siang setengah, terus dilanjutin lagi yaa sesempetnya😂) dan sekarang sekaligus ayeyyy....
.
.
.
.
.
.
.
Voment yaa seperti biasa👌😊


All About You [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang