part 16

1.4K 191 13
                                    

Ps: sorry for typo's

"Jun mau pulang bareng??" tanya Sooyoung sambil membereskan buku bukunya diatas meja.

"Ayo hyung pulang bareng aja, sekalian sama Minghao juga" tambah Mingyu. Jun menoleh kearah dua sahabatnya itu.

"Emm.. Ay--" belum sempat melanjutkan bicaranya, ponselnya berbunyi, satu pesan masuk untuknya. Jun membuka pesan itu, ia terlihat bahagia saat membaca pesan tersebut terlihat jelas senyuman terukir diwajah nya.

"Kenapa ge?" tanya Minghao yg melihat Jun tersenyum, aneh memang tidak biasanya Minghao melihat Jun tersenyum seperti itu.

"Eung.. Kalian pulang duluan saja, aku ada urusan sebentar" ucap Jun kemudian berlari meninggalkan Minggu, Soonyoung dan Minghao yg masih bingung dengan sifat Jun yg tiba tiba aneh.

"Kenapa tuh anak?" tanya Soonyoung kepada dua temannya.

"Gatau, udah biarin ajalah, Jun hyung kan bisa pulang sendiri" sanggah Mingyu.

"Yaudah ayo, kita pulang" lanjut Mingyu.

"Eh.. Eumm.. Kalian duluan aja deh, kayak nya aku harus ke toko buku dulu, aku baru inget kalo ada buku yg harus aku beli" ucap Minghao tiba tiba.

"Yaudah kalo gitu dianter aja sama aku sama Mingyu juga"

"Eh? Gausah hyung, aku bisa sendiri kok"

"Yakin?"

"Iya gyu yakin, gapapa kok kalian pulang duluan aja"

"Yaudah Hao kita duluan ya.. Kamu hati hati ke toko bukunya jangan sampe nyasar"

"Hahaha.. Gak akan kok hyung". Setelah itu Mingyu dan Soonyoung pergi meninggalkan Minghao. Minghao juga langsung berlari pergi meninggalkan kelas nya.

Jun memasuki airport dengan senyum yg sedari tadi tidak luntur dari bibirnya. Entah kesambet apa dia, karena sebelum sebelumnya Jun tidak pernah terlihat sebahagia ini. Ia mengedarkan pandangannya mencari seseorang yg menjadi tujuan utamanya datang ke airport.

"JUNIE!!!" teriak seseorang dari jarak jauh sambil melambaikan tangannya kearah Jun. Jun membalas lambaian tangan orang tersebut, senyum Jun semakin merekah melihat namja itu. Namja tersebut setengah berlari menghampiri Jun.

"Junie~~ hah astaga sebentar aku lelah" ucap nya.

"Ya! Kau sedikit berbeda ya? Hahaha.." ucap Jun, menepuk bahu namja itu pelan.

"Sudah lama sekali aku tidak bertemu dengan mu, kau juga terlihat berbeda, aku merindukan mu" ucap namja itu, memeluk tubuh Jun, Jun pun membalas pelukannya.

"Aku juga sama, merindukanmu"
    
.
.
.
.
.
.
     
'Dia siapa? Kenapa terlihat sangat akrab sekali? Hey berfikir apa aku ini?!'--someone

.
.
.
.
.
.
.
.

"Bagaimana kabar mu Jun??" tanya namja tadi kepada Jun, kini mereka berada disebuah Taman yg sudah sepi, karena sudah sore hari menjelang malam hari. Mereka duduk dibangku Taman, menikmati pemandangan kota Seoul disore hari.

"Ya beginilah, aku tidak yakin kalau aku baik baik saja" jawab Jun sambil tersenyum kecut.

"Kenapa? Kupikir kau bahagia pindah ke Korea"

"Bahagia? Justru itu sama sekali tidak aku rasakan"

"Kenapa memang nya? Apa tinggal disini sangat menyiksa?Sampai sampai kau berkata seperti itu"
"Apa ada yg menyakiti mu Junie? Siapa orangnya? Katakan padaku?"

"Memangnya mau kau apakan orang itu?"

"Mau aku beri pelajaran dan peringatan agar dia tidak menyakiti mu lagi"

"Memang bisa?" tanya Jun seolah meledek.

"Ya!! Jangan meremehkan ku, kau lupa? Kau pernah kalah oleh ku saat pertandingan wushu yg diadakan dari sekolah dulu"

"Hahaha.. Baiklah baiklah kau yg menang" Mereka tertawa bersama saat mengingat masa lalu mereka.

"Kau tau? Semua orang disini tidak ada yg seperti mu, tidak ada yg peduli dengan ku" ucap Jun setelah nya.

"Tidak mungkin! Pasti ada, tapi kau saja yg tidak menyadari itu, aku kenal betul dengan sifatmu itu" Jun menatap namja disampingnya itu, ia memeluk namja tersebut secara tiba tiba.

"Aku merindukan mu Yao Mingming" ucap Jun kepada namja yg bernama Yao Mingming itu, namja yg berdarah China juga sama seperti dirinya.

Seseorang yg melihat adegan itu dibalik pohon besar, tak terasa air matanya mengalir.

'Siapa dia ge? Kenapa rasanya sesak melihat kalian berpelukan??' Minghao dengan cepat menghapus air matanya dan berlari meninggalkan tempat itu, tempat yg mengantarkan nya pada kesedihan(?). Ya yg sesari tadi mengikuti Jun adalah Minghao. Toko buku?  Oh ayolah itu hanya alasan nya saja, yg sebenarnya adalah Minghao mengikuti kemana Jun pergi karena merasa penasaran dan khawatir juga terhadap Jun. Sampai Minghao melihat adegan yg membuat hatinya sakit.





























































Minghao menangis dalam diam, ia memeluk lututnya erat erat, ia benar benar tidak menyangka Jun akan berkata seperti itu --'kau tau? Semua orang disini tidak ada yg seperti mu, tidak ada yg peduli dengan ku'-- kata kata Jun yg itu membuat hati nya benar benar sakit. Apa selama ini yg semua Minghao lakukan untuk Jun itu sia sia? Ia bilang bahwa tidak ada yg peduli dengan nya, lalu selama ini Minghao yg selalu menemani Jun saat Jun sedang sakit, Minghao yg selalu menghapus rasa sepinya saat Jun sedang kesepian, Minghao yg selalu khawatir terhadap Jun, ia yg selalu memeluk Jun saat Jun bermimpi buruk. Apa itu kurang baginya??  Apa itu bukan bentuk rasa kepedulian menurutnya??. Minghao menangis sejadi jadinya membasahi bantal yg ia peluk. Minghao merasa kalau selama ini ia tidak pernah dianggap oleh Jun. Rasa sesaknya ditambah lagi saat Jun memeluk namja tadi, entah kenapa ia merasa tidak rela kalau Jun memeluk orang lain, meskipun kelihatannya orang itu sudah kenal lama dengan Jun dibandingkan dengan Minghao.

Bersambung.....


Annyeong....

Mian.. Baru update lagi yg ini, biasa kendala di ide, ideku mampet soalnya😂 Ada yg nunggu cerita nya diupdate kah??  Mian juga kalo ceritanya makin gak nyambung😂(kupinjam satu ex member seventeen ya. Ehe)

Yg besok ujian mana suaranya???  Mangat ya yg besok ujian.. Moga lancar dan dapet hasil yg terbaik..

Jangan mencontoh aku, besok padahal aku ujian tapi malah nulis wattpad, gak jelas emang:(

See you next part....




All About You [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang