part 20

1.4K 189 11
                                    

"Jun!!" panggil Mingming membuyarkan lamunan Jun.

"Astaga!! Apa apaan kau ini?!? Tidak usah mengagetiku seperti itu" protes Jun tidak terima.

"Ya ya maafkan aku"

"Jun mau sampai kapan kau mengabaikan Minghao??" lanjut Mingming sambil menatap nanar sahabatnya itu.

"Kenapa kau tiba tiba bertanya tentang dia?" tanya balik Jun dan menoleh

"Aku hanya lelah melihat mu setiap hari seperti ini, kerjaan mu hanya melamun melamun dan melamun. Kau bilang kau mencintainya, lalu kenapa kau hanya diam dan malah mengabaikan nya?"

"Karena hanya itu yg bisa kulakukan" jawab Jun dengan pasrah.

"Dengan hanya diam??Ck. Pengecut sekali! Seharusnya kau itu sadar Jun, bukan ini caranya. Kalau seperti ini kau sama saja menyakiti dirimu sendiri"

"Lalu aku harus bagaimana?? Aku harus datang kembali setelah aku menyakitinya?? Itu tidak akan mungkin, lagipula dia tidak akan mencintaiku" ucap Jun sambil tersenyum miris memandang kakinya.

"Setidaknya kau bisa meminta maaf kepadanya, lalu kau bisa menyatakan perasaanmu terhadapnya, percayalah menahan Cinta kepada seseorang itu lebih menyakitkan dibandingkan dengan putus Cinta" Mingming menghela nafasnya sebelum melanjutkan bicaranya.

"Kau tau Jun? Jika seperti ini yg kau jalani itu sangat sangat egois. Sebelum terlambat--"

"Ming! Sudahlah aku tidak mau membahas tentang dia!" ucap Jun dengan nada tinggi.

"Jangan membohongi perasaan mu, kau bilang kepada ku kalau kau ingin melupakan nya, tapi apa? Kau malah memikirkan nya setiap saat. Apa itu yg dinamakan melupakan??"

"Kau egois Jun. Cobalah berubah, aku tidak yakin Minghao tidak memiliki perasaan terhadap mu" lanjut Mingming sambil menatap Jun yg sedang memandang kebawah gedung sekolah nya itu sambil mengayunkan kakinya ditepi atap.

"Kau bukan cenayang kan? Jadi jangan sok tau tentang perasaan nya terhadap ku" elak Jun dengan nada datar.

"Memang aku bukan cenayang. Kau yg menjalani seharusnya kau bisa merasakan. Aku bisa melihat kalau dia menatap mu dengan tatapan yg beda. Dasar tidak pekak!"

"...."

"Lagipula bukan kah kau bilang selama kau sakit dia yg selalu menjaga dan merawat mu, kalau dia tidak memiliki perasaan terhadapmu untuk apa dia buang waktunya hanya untuk mengurus mu yg bukan siapa siapanya??" Jun hanya mengedikkan bahunya dengan sangat acuh, Mingming yg melihat respon sahabatnya itu hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan kasar. Keras kepala.

"Terserahlah. Aku lelah bertahun tahun menjadi sahabatmu, saat ada masalah kau selalu bercerita dan menanyakan solusi nya. Tapi saat aku katakan solusinya kau malah tetap saja bersifat keras kepala, tidak mau mendengarkan kata kata orang lain. Sekarang kau pikirkan baik baik perkataan ku tadi, jangan sampai kau menyesal diakhir. Aku ada pertemuan dulu dengan kepala sekolah" ucap Mingming lalu pergi meninggalkan Jun yg masih mematung, duduk ditepi atap sekolah.

Jun kembali melamun. Entah kenapa Cinta pertamanya ini benar benar sulit dan rumit baginya. Atau hanya Jun saja yg mempersulit?? Padahal sebenarnya jika saja Jun tidak bersifat terlalu egois terhadap dirinya sendiri dan dia mau mendengarkan kata kata sahabat sahabat nya sudah dapat dipastikan Minghao akan menjadi milik Jun.Tapi karna sifatnya yg terlalu keras dan sulit untuk diarahkan, jadi ia mengatakan bahwa ini sangat rumit.





"Minghao!" panggil seseorang kepada Minghao yg sedang berjalan sambil menunduk di lorong sekolah, dan dengan refleks Minghao menoleh kesumber suara itu. Orang itu berlari kecil menghampiri Minghao.

"K-kau? Ada apa??" tanya Minghao, entah kenapa jika melihat orang itu sakit dihatinya malah bertambah dan merasa sesak.

"Aku boleh minta tolong kepadamu??"

"Memang nya kau mau minta tolong apa Ming?" tanya Minghao kepada orang itu yg tak lain adalah Mingming.

"Buku ku terjatuh di atap sekolah, baru saja aku kesana. Dan aku baru ingat kalau aku ada pertemuan dengan kepala sekolah jadi aku buru buru, tolong cari buku ku di atap sekolah ku mohon,terimakasih sebelumnya, aku buru buru"

"Hey! Tap--" teriak Minghao kepada Mingming yg sudah berlari menjauh, jadi ia tidak jadi teriak karena percuma Mingming juga tidak akan dengar, pikirnya.

.

.

.

.

.

.

'Maafkan aku Jun. Sepertinya kau tidak boleh melupakannya, kau terlalu mencintainya. Tapi caramu itu salah, jadi sepertinya aku harus melakukan sesuatu untuk mu terlebih untuk hubunganmu dengan Minghao'
.

.

.

.

.

.

Dengan terpaksa akhirnya Minghao harus kembali naik, untuk sampai ke atap dan mengambil buku yg dimaksud Mingming, dengan harapan buku itu masih ada disana dan tidak hilang.

Minghao terus menatap kebawah untuk mencari buku Mingming yg terjatuh saat sudah sampai atap sekolah.

"Kemana bukunya?? Kenapa tidak ada? Apa seseorang mengambilnya?" gumam Minghao pelan sambil tetap melihat kearah bawah, suaranya yg kecil namun mampu didengar oleh seseorang yg juga ada disana namun Minghao tidak tau akan hal itu.

Orang yg sedang berdiri ditepi atap sekolah iti menoleh saat mendengar suara seseorang begumam. Dan matanya membelalak saat mengetahui orang itu adalah Minghao.

"Sedang apa?" tanya orang itu dengan nada datar dan dingin.

"Hey, aku mencari suatu buku, tapi aku tidak tau buku apa itu. Apakah kau melihat satu buku terjatuh disin--" kata kata nya tak ia lanjutkan saat mengetahui orang yg bertanya kepadanya. Mulutnya tercekat, hati nya kembali merasa sesak saat melihat orang itu yg ternyata Jun.

Minghao hanya bisa mematung melihat seorang didepan nya. Ingin sekali rasanya menangis saat itu juga saat Jun dengan sengaja menabrak bahu Minghao dan meninggalkan nya.

'Kenapa kau sangat dingin sekarang? Kau bahkan tidak mempedulikan ku. Padahal aku sudah sangat senang saat kau bersikap hangat waktu itu, tapi keesokan harinya kau berubah! Kita seperti tidak mengenal satu sama lain. Kenapa?? Apa kau sudah benar benar membenciku??'

Bersambung...


Makasih buat 2k+ readers dan 600+ votes, yg udah nunggu cerita ini dilanjut terus juga makasih yg udah nyemangatin aku plus dukung aku buat lanjutin cerita ini😊💕

Ceritanya hampir tamat:' mungkin 2/3 part lagi cerita ini bakal tamat.

Jangan lupa vote dan koment nya. Satu vote bisa jadi penyemangat untuk lanjutin cerita ini:)


All About You [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang