part 17

1.2K 184 12
                                    

"Ini apartemen mu?? Bukan kah paman bilang dia membeli rumah di sini untukmu dan dia sendiri?" tanya pria China yg baru saja masuk ke apartemen Jun.

"Ya memang, ini aku sewa dari temanku, dan kau tau sendiri kan hubungan ku dengan appa ku bagaimana?" jawab Jun sambil tersenyum getir.

"Sudah tidak usah dipikirkan, istirahat lah besok kau sudah mulai sekolah disekolah ku kan?" lanjut Jun dan hanya dibalas anggukan oleh Mingming, ia membanting tubuhnya sendiri ke sofa.

"Kau tidur di sofa?"

"Tidak, itu kamar mu, kau bisa menggunakan kamar itu untuk beristirahat" Jun menunjuk salah satu kamar sambil tetap memejamkan matanya.

"Yasudah, selamat malam Jun".

Hari ini, masih terlalu pagi untuk pergi bersekolah, tetapi Minghao sudah duduk manis di dalam kelasnya. Tidak seperti biasanya, hari ini sama sekali tidak ada senyuman diwajah manis Minghao, bahkan ia menggunakan kacamata bening tanpa lensa, untuk menutupi mata sembab nya karena menangis semalam.

Minghao *pov

Betapa bodohnya aku, selama ini aku hanya membuang buang waktu ku saja hanya untuk mempedulikan orang yg jelas jelas tidak menganggap ku ada, bahkan dia sama sekali tidak berterimakasih. Seharusnya aku juga tidak berharap lebih kepadanya, harusnya aku sadar dari dulu dia selalu membenci ku. Aku membuyarkan lamunanku sendiri, jujur saja aku tidak mau terlalu bersedih dalam memikirkan sesuatu yg sama sekali tidak membuat ku untung dan itu malah menghancurkan konsentrasi ku saja.

"Ya! Minghao!" suara itu, itu suara Jun ge, aku mengalihkan pandanganku dari buku yg kubaca kearah nya.Entahlah ada perasaan senang saat dia memanggilku, aku tersenyum melihat nya, walaupun ia menatap ku dengan tatapan dinginnya.

"Mundurlah kebelakang!" seketika senyuman ku pudar, kenapa dari tadi aku tidak sadar kalau disampingnya ada seseorang yg kulihat kemarin bersamanya, apa lagi ini?? Astaga.

"Kenapa? Ini tempat ku, jadi kenapa aku harus pindah?" tanya ku, tidak terima.

"Karena mulai sekarang dia akan jadi teman sebangku ku, jadi kau pindah lah dimana pun kau mau, terserah!" jawabnya sambil menunjuk orang itu, mudah sekali ia bicara, apa harus aku yg mengalah lagi?? Padahal bangku yg lain masih ada kenapa harus bangku ku?? Dengan sangat terpaksa, aku membereskan buku buku diatas meja ku lalu pindah kebangku paling belakang, pojok kanan(Lagi). Dam sekarang mood ku rusak karena melihat mereka berdua, apa aku cemburu?? Tolong bantu aku jawab, aku benar benar tidak tau perasaan apa ini.

Minghao *pov end

Minghao memperhatikan mereka dari balik bukunya, mereka benar benar bahagia, bahkan baru sekarang Minghao melihat Jun tertawa lepas seperti sekarang.


"Ya!! Kebiaasan sekali, untung kita tidak telat"

"Iya maap hyung, semalem itu aku sibuk menyelesaikan tugas biologi"

"Makanya kalo punya tugas itu jangan ditumpuk tumpuk" dua pemuda yg baru saja datang mengalihkan perhatian Minghao, Minghao tersenyum kearah kedua pemuda itu dan tentu saja dua pemuda itu membalas senyuman Minghao, siapa lagi kalau bukan Soonyoung dan Mingyu.

"Annyeong Minghao" sapa Soonyoung dan Mingyu kompak.

"Annyeong hyung, Mingyu"

"Kau duduk disini? Kenapa?"
Tanya Mingyu, Minghao hanya menunjuk bangkunya yg sekarang ditempati oleh Mingming menggunakan dagunya. Soonyoung dan Mingyu mengikuti arah tunjuk Minghao.

"Dia siapa?" tanya mereka kompak lagi.

"Aku belum pernah melihat nya sebelumnya, kenapa Jun hyung terlihat akrab sekali dengan nya?" tanya Mingyu penasaran.

"Aku juga tidak tau" Minghao kembali pada bukunya, karena menyadari Soonyoung yg menatap nya seperti mencari sesuatu yg salah disana(?) Minghao hanya takut Soonyoung melihat matanya yg sembab.

"Kau baik baik saja Minghao?  Ada apa dengan matamu? Ceritalah" dan benar saja Soonyoung bisa melihat apa yg disembunyikan Minghao.

"Eh? Tidak ada hyung, aku baik baik saja, tidak usah khawatir" Minghao kembali memaksakan senyum nya lagi.

"Hyung, kembalilah ketempat dudukmu Ssaem sudah datang" ucap Mingyu yg sudah duduk manis ditempatnya.

Selama pelajaran berlangsung Minghao sama sekali tidak mendengarkan penjelasan guru, dia sama sekali tidak bisa fokus, Jun benar benar mengganggu pikirannya saat ini. Ia hanya melamun menatap keluar jendela. Ia enggan menatap kearah depan, karena ada pemandangan yg setiap kali ia lihat rasa sakit dan sesak itu selalu datang. U know what I mean??

Bersambung...

Tbc..

Ngefeel gak sih?

Sorry for typo's







All About You [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang