prolog

7.8K 174 11
                                    

Brukkkk

Suara yg cukup keras saat Lifya menubruk kakak kelas bernama yoga. "Maaf ya kak gak sengaja" ucap lifya. Yoga tidak merespon apapun setelah Lifya berbicara. Yoga meninggalkan lifya tanpa mengatakan apapun. Lifya terburu-buru memasuki kelas karena Lifya telah terlambat 5 menit.

Lifya melangkahkan kakinya memasuki ruang kelas. Disana ada seorang wanita paruh baya sedang menjelaskan materi pelajaran hari ini. Dengan keberaniannya Lifya memasuki ruang kelasnya. "Pagi Bu" ucap lifya sambil cengar cengir padahal si lifya sangat takut.

"Pagi Lifya. Darimana aja Kamu? Udah jam berapa ini?" Tanya guru itu sambil menunjuk jam tangan mungil yang melingkar di pergelangan tangannya.

"A...Anu bu saya kejebak macet" ucap Lifya gugup.

"Karena kamu terlambat, Kamu harus rangkum BAB 1, Kalau ada Pelajaran ibu harus dikumpulkan. Dan sekarang Kamu boleh duduk" ucap guru itu dengan  tegas.

Lifya melangkah menuju tempat duduknya. Pikiran Lifya terganggu oleh sosok Yoga. Menurut Lifya Yoga itu adalah sosok cowo yang mempunyai wajah tampan dengan gayanya yg cool. Lifya merupakan salah satu perempuan pecinta cogan.

*Yoga adalah kakak kelas Ganteng, Famous, Dan terkenal dengan kedinginannya*

○○○○○

Di kantin Lifya, Eca, ana, Dan Nisa duduk bersama di sebuah meja yang letaknya sangat dekat dengan meja para kakel hits. Karena sangat dekatnya, Lifya dapat sangat lekat memandangi yoga. Lifya menatap lamun Ke arah yoga.

"Hem..." Eca berdeham sangat keras membuat Lifya kaget.

"Ha? Iya ada apa?" Tanya Lifya dengan wajah kagetnya.

"Ngelamun aja dari tadi, Lagi ngeliatin apa si Neng" goda Eca.

"E...enggak kok gak ngeliatin apa apa. Yaudah kalian mau pesan apa?" Tanya Lifya kepada ketiga temannya.

"Di traktir nih?" Tanya Nisa untuk meyakinkan.

"Iya gue traktir. Kalian mau pesan apa?" Jawab Lifya sangat yakin.

"Batagor sama es teh manis" pinta ana.

"Gue pesan bakso Sama es jeruk" pesan Nisa.

"Gue somay sama es sirup aja. Lu pesan apa Fy?" pesan Eca.

"Hm...Gue sama kaya lu aja ca" jawab Lifya.

"Yaudah gue yang pesan ya?" Tanya Eca.

"Yaudah sana nanti gue yang bayar" jawab lifya.

Setelah mereka bertiga menunggu Eca yang agak lama. Akhirnya Eca kembali dengan membawa semua pesanan mereka. Eca memberikan satu-satu pesanannya kepada ketiga temannya. Eca duduk di samping Lifya.

"Cie yang tadi telat dan kena hukuman dari Bu Lian" Ledek Ana sambil tertawa sangat keras yang di ikuti dengan Nisa dan Eca.

"Kok kalian malah ketawa si? Gak kasian apa sama gue?" Jawab Lifya dengan tampang melasnya.

"Lagian udah tau ada pelajarannya Bu Lian, btw lu kenapa telat?" Tanya Nisa untuk memastikan.

"Ya gitu deh, Semalem gue begadang karena klub bola kesukaan gue tanding. Alhasil gue kesiangan deh hehe" jawab lifya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Mampus deh lo hahahaha. Kena hukumannya Bu Lian" Lagi-lagi Eca meledek Lifya dengan ketawanya yang sangat keras membuat Lifya bete.

"Yaudah makan aja dulu ngobrolnya mah nanti aja." tegas Nisa membuat semuanya diam dan memakan pesanannya.

Setelah mereka selesai makan dan Lifya sudah membayar, mereka melangkah bersama menuju ruang kelas. Mereka biasa di kelas hanya untuk sekedar bernyanyi bersama, berbincang, Dan yang paling sering mereka lakukan adalah membicarakan kakel-kakel hits.

Sesampainya mereka di kelas, mereka langsung mengambil posisi dengan membalikkan bangku ke arah meja Lifya.

"Eh...Anjir Kak Ali tambah ganteng aja"  Ucap Ana mellting.

"Gantengan juga Kak Azam setiap harinya" ucap Nisa dengan membanggakan doinya.

"Hm... Menurut gue si paling ganteng itu ya Kak Yoga" ucap lifya.

"Gue si tetap Kak Putra di hati" ucap Eca dengan pedenya.

"Coba aja kakel hits itu bisa jadi milik kita. Pasti dunia ini terasa seperti surga" hayal Ana.

"Menghayal mulu lu woi" ucap Nisa yang membuat Eca tertawa lepas karena tingkah mereka.

"Menghayal lah Sebelum Menghayal itu di larang" Ucap Lifya sok bijak.

○○○○

Bel pulang sekolah telah berbunyi 5 menit yang lalu, Namun lifya belum juga keluar dari ruang kelasnya. Lifya sedang mencari berkas yang akan di kumpulkan kepada ketua osis siang ini. Namun berkasnya hilang tak tau dimana. Lifya teringat saat dia tidak sengaja menabrak Yoga. "Apa mungkin jatuh ya?" Batin Lifya bertanya sendiri. Lifya membereskan Semua barang barangnya. Tiba-tiba seorang pria berdiri di ambang pintu. Yoga melihat sekeliling ruang kelas membuat Lifya sangat kaget dengan kehadirannya. Jantung Lifya kini berdetak lebih cepat dari biasanya.

"Ada apa ya Kak?" Tanya Lifya dengan perasaan yang tak karuan campuran antara senang dan takut. Lifya bingung kenapa Yoga bisa ada di kelasnya.

"Nih" ucap Yoga dengan sikap dinginnya. Yoga memberikan berkas yang dari tadi di cari oleh Lifya.

"Makasih Kak" ucap Lifya dengan sangat senang. Setelah itu Yoga pergi meninggalkan Lifya tanpa menjawab ucapan Lifya. Satu kata yang keluar dari mulut Yoga bisa membuat jantung Lifya hampir lompat ke lambungnya. Baru kali ini Lifya mendengar suara Yoga dengan sangat jelas, walaupun hanya 3 huruf dan sangat cepat Yoga katakan.

Lifya melangkahkan kakinya menuju ruang ketua osis untuk memberi berkas. Berkas itu sangat penting karena berisi tentang laporan kegiatan kegiatan sekolah. Adik Sepupu Lifya bernama Fahri itu menitipkan berkas nya kepada Lifya untuk di berikan kepada ketua osis. Fahri adalah sekretaris osis dan dia yang membuat laporan itu. Fahri menitipkannya kepada Lifya karena Fahri hari ini tidak masuk karena ia jatuh sakit.

○○○○○

Di sebuah taman kota Lifya duduk Sendiri di sebuah bangku Panjang berwarna biru. Dengan pandangan kosongnya lifya Menatap sebuah Langit yang di penuhi bintang.

"Hem" dehaman seorang lelaki yang Lifya pernah dengar. Ya itu Yoga. Sontak lifya kaget dengan keberadaan Yoga di sampingnya.

"K...kak yoga, sejak kapan ada disini?" Tanya Lifya dengan sangat gugup.

"Baru" Jawab singkat Yoga."Sendiri?" Tanya Yoga kepada Lifya yang membuat jantung Lifya berdetak sangat kencang.

"Iya Kak. Kakak sendiri?" Tanya Lifya dengan menatap ke arah Yoga. Yoga hanya mengangguk dengan menatap ke arah depan.

Malam yang indah bagi Lifya. Bisa duduk dalam satu bangku yang sama dengan jarak yang sangat dekat. Lifya tidak pernah membayangkan itu bisa terjadi. Bahkan untuk membuka obrolan di chattingan saja Lifya tidak berani. Mulai saat ini Lifya yakin bahwa takdir Tuhan lah yang paling indah dan Lifya yakin dia akan mendapatkan aoa yang harus dia dapatkan.

●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●
Sorry Masih banyak yang typo:v
Jangan lupa Kasih vote and comment
●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●●

Kakak Kelas DinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang