18

947 35 3
                                    

"Bang bangun aku mau jalan ni" ucap lifya membangunkan bang dave.

"Iya udah siap?" tanya bang dave dengan mata tertutup yang masih mengantuk.

"Belum hehehe" jawab lifya yang kini baru mau mandi.

"Yaudah abang tunggu di bawah" ucap bang dave membuka mata langsung bersiap dan berjalan ke ruang makan. Disana sudah ada mama Lia dan papa ihsan.

"Pagi dave" sapa mama Lia dengan senyum manisnya.

"Pagi ma pa" balas dave.

"Mana adik mu?" tanya papa ihsan.

"Lagi siap siap" jawab bang dave. Semuanya pun makan terlebih dahulu tidak menunggu lifya karena papa ihsan harus berangkat pagi.

"Pagi semua ketemu lagi dengan lifya yang cantik" ucap lifya dengan pede.

"Lah ko udah pada makan si ga asik ah" lanjut lifya langsung duduk di bangkunya.

"Cepetan nanti telat" ucap bang dave.

"Oke" jawab lifya dengan cepat dan sigap memakan nasi gorengnya.

"Papa jalan duluan ya" ucap papa ihsan dan langsung pergi ke kantornya.

"Ayo ah bang sekarang aja jalannya" ucap lifya di pertengahan makannya.

"Abisin dulu sayang sarapannya" ucap mama Lia.

"Nanti telat mah bye mah" pamit lifya tak lupa mencium mama Lia.

Bang dave menyalakan motor ninjanya dan tak lupa memakai helm.

"Bang gecean" ucap lifya takut telat. Bang dave tidak menjawab hanya menambah kecepatannya.

Dengan perasaan kaget dan tak percaya. Di depan gerbang sudah ada teman teman yoga yang menunggu kehadiran lifya. Namun tidak ada yoga hanya temannya saja. Lifya pun pamit dengan bang dave. Bang dave menyapa ramah semua teman yoga.

"Lah ko kalian disini" tanya lifya kaget. Tumbenan amat mereka pagi pagi udah dateng. Batin lifya.

"Disuruh yoga biar lu ga di godain sama cowo lain" jawab eza dan di ikuti suara ketawa teman temannya.

Mendengar itu lifya bingung dan kaget mengapa segitunya yoga mnyuruh mereka. Toh lifya juga bisa jaga diri sendiri batinnya.

Lifya melewati mereka berjalan menyusuri koridor dengan mendapatkan tatapan intens dari seluruh siswa. Ya bagaimana tidak lifya berjalan bagai orang penting yang di jaga oleh ketiga bodyguard. Lifya sedikit tidak enak dijadikan bahan perbincangan dan tatapan sinis pun merajalela saat lifya melewati koridor kaka kelas.
Mereka mengantar lifya sampai kelas.

"Weh minggir apa ada yang mau lewat ni" tegur Rizki kepada gerombolan anak laki angkatan lifya.

"Lifya lu nyewa bodyguard  berapaan" ucap salah satu lelaki itu. Dan membuat kegaduhan. Terjadi pertengkaran antara Rizki dan anak itu.

"Apa apaan si kaya bocah" lerai yoga yang tiba tiba datang entah dari mana. Membuat jantung lifya berdegup kencang. Mereka pun berhenti berkelahi.

"Lo gapapa?" tanya yoga kepada lifya.

"Loh ko nanya ke aku, bukan aku yang berkelahi" jawab lifya.

"Yaudah masuk kelas gih" suruh yoga. Sambil mengantarkannya kedalam kelas malah sampai bangkunya. Membuat seisi kelas diam tak percaya. Setelah yoga pergi kegaduhan di kelas terjadi. Banyak yang bertanya apa hubungan lifya dengan yoga. Ada pula yang menyoraki lifya dengan kata "cie" dan ada pula yang tidak senang.

"Gila demi apa fy lo dianter sama ka yoga?" tanya eca tak percaya.

"Bisa liat sendiri kan gausah banyak nanya lagi" jawab lifya malas karena pada bacot membuat lifya pusing.

¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶

Jangan lupa vote and comment:)

¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶

Kakak Kelas DinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang