06

2.3K 70 3
                                    

Lifya memasuki kelas dengan wajah malu. Lifya sangat malu saat dia menabrak Yoga. Rasa malu dan ga enak di hati lifya membuat muka lifya memerah. Jantung lifya pun seperti habis lomba maraton.

"Seh muka lu merah amat. Abis ngapain lu astoge" ucap eca.

"Au anjir udah kaya udang rebus merah bet" ucap Ana sambil menertawai lifya.

"Hahaha anjir parah bet" ucap Ana.

"Ah lu pada mah bisanya ngejek doang" ucap lifya.

"Lagi lu ga cerita" ucap eca.

"Gimana mau cerita lu pada nyerocos mulu" ucap lifya kesal.

"Yaudh cerita gece" ucap Ana tak sabaran.

"Jadi tuh gini, gue tuhtadi kan jalan pengen ke kelas trs fian tuh gue tinggal. Akhirnya dia ngejar gue trs gue lari dan gue ga sadar klo depan gue tuh ka Yoga. Trs gue nabrak dia" ucap lifya dengan muka takut.

"Gelaseh gercep amat lu" ucap eca.

"Lah koplak makanya jalan liat liat neng" ucap Ana.

"Mampus lu auto di cuekin sama ka Yoga" ucap Nisa.

"Ah lu mah pada malah nakutin gue" ucap lifya.

"Udah bawa santai aja" ucap eca menenangkan.

"Nanti kantin ya" ajak Nisa.

"Ga ah gue malu ketemu ka Yoga" ucap lifya.

"Eh lu kira Yoga bakal ngeliatin lu? Jan geer anjir" ucap Ana.

"Parah banget lu sama temen sendiri hahaha" ucap eca.

°°°°°
Kringg....
Bel istirahat

Lifya berjalan bersama teman-temannya menusuri koridor menuju kantin. Di kantin mereka memilih tempat duduk yang jauh dari kakak kelas hits.

"Lu pada mau makan apa? " tanya Nisa.

"Gue ngikut aja" ucap lifya.

"Gue juga" ucap Ana dan eca.

"Yaudah gue pesenin tai goreng mau ya? " ucap Nisa.

"Ya ga tai goreng juga kampay" ucap eca.

"Yaudh bakso semua aja minumnya es teh" ucap lifya.

"Gausah manis manis soalnya udah kebanyakan janji manis dari doi" ucap Ana menggalau.

"Emang lu punya doi? " tanya eca menyindir.

"Hm" jawab Ana.

"Yaudah gue pesen ya" ucap Nisa.

Sambil menunggu Nisa memesan lifya hanya termenung. Ana dan eca bergosip tentang cogan dan kakel hits.  Lifya sedikit curi pandang ke ka Yoga. Namun dari tempat duduknya benar benar tidak terlihat sosok Yoga. Lifya bingung kemana Yoga pergi. Tadi pagi dia melihatnya dan sekarang tidak ada sama sekali. Lifya pun reflek meninggalkan meja kantin lalu pergi mencari sosok Yoga.

Lifya mencari ke kelasnya namun tak ada. Ke UKS pun tidak ada. Setiap sudut sudah lifya cari namun tak ada sosok Yoga. Tempat terakhir yang akan ia kunjungi adalah taman belakang. Lifya berharap disana ada dia.

Lifya melangkahkan kakinya menuju taman belakang. Sontak lifya kaget melihat sosok laki laki sedang duduk di bangku panjang dengan tatapan kosong kedepan. Dalam pikir lifya bertanya tanya  "apakah itu Yoga?".
Lifya pun melangkah mendekatinya.

"Ka" sapa lifya.

"Hm" jawab Yoga.

"Kaka ga ke kantin? " tanya lifya lembut.

"Ga" jawab Yoga singkat.

"Makan dulu ka nanti kaka lapar trs nanti sakit" ucap lifya.

"Lo nyumpahin gue sakit? " ucap Yoga agak kasar.

"Bukan gitu ka" ucap lifya takut.

"Trs lo ngapain disini si? Heran gue dimana mana ada lo trs" ucap Yoga.

"Maaf kalo aku ganggu. Aku pergi dah ka" ucap lifya pamit.

°°°°°
(Yoga prov)

Pikiran gue lagi ancur "Argh". Kenapa si ortu gue selalu ngelakuin hal yang gue benci. Kenapa woi.

Gue memutuskan ke tempat sepi untuk menyendiri. Mood gue ancur parah.

Gue menatap danau belakang dengan tatapan kosong. Dengan tiba tiba sosok perempuan bernama lifya datang.

Maksud dia memang baik tapi maaf mood gue ga sebaik sikap lo sekarang batin gue.

¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Jangan lupa vote and comment ya:)

Maaf kalo masih banyak yang typo

Aku punya ig loh follow ya @dythadhila
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶

Kakak Kelas DinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang