11

1.6K 55 4
                                    

Yoga: gue udah di depan.

Notip itu membuat jantung lifya berdegup sangat kencang saat membacanya. Lifya ga nyangka Yoga bakal ngajaknya jalan. Bagi lifya ini mimpi indahnya. Lifya tak mau terbangun. Ingin terus seperti ini dengan Yoga.

Lifya keluar rumah dan menemui Yoga. Style Yoga yang ganteng parah membuat lifya terpukau di tambah Yoga membawa moge.

Lifya mendekati Yoga dan Yoga langsung memberikannya helm. Setelah memakai helm lifya pun naik ke motor.

"Mau kemana ka?" tanya lifya saat motor baru di gas oleh Yoga.

"Yg enak?" tanya Yoga.

"Lah ko malah nanya balik" ucap lifya.

"Kemana?" tanya Yoga dengan penekanan.

"Terserah" jawab lifya.

"Dasar cewe" ucap Yoga pelan.

Akhirnya Yoga membawa lifya ke sebuah mall. Pikirnya lifya akan senang. Tapi ternyata lifya tidak begitu suka dengan mall. Lifya lebih suka tempat berbau alam. Tapi kalau ke mall bareng doi mah ga masalah bagi lifya.

"Nonton?" tanya Yoga singkat.

"Terserah" jawab lifya.

Yoga agak kesal dengan jawaban lifya yang dari tadi hanya terserah. Yoga jalan dengan cepat tidak menganggap lifya ada.

"Ka jangan cepet²" ucap lifya.

Yoga berhenti dan menunggu lifya. Mereka berjalan sejajar sampai bioskop. Tapi jangan mikir klo mereka gandengan.

Sesampainya di bioskop mereka bingung untuk menonton apa. Terdapat banyak film Bagus yang membuat mereka bingung. Akhirnya yoga memutuskan menonton film horor. Mereka pun memesan tiket dan membeli popcorn serta minum. Ya semua yang bayarin yoga.

Ka yoga baik ya. Aku pengen terus kaya gini sama ka yoga apa bisa?. Tapi aku bingung kenapa tiba" ka yoga kaya gini sama aku. Dia punya perasaan sama aku apa ngga ya?. Aku harap si ada walau sedikit yang penting balas perasaan aku. Pikir lifya saat jalan bersama yoga.

Mereka masuk ke dalam teaternya. Mereka duduk tanpa adanya percakapan sampai filmnya mulai. Lifya sangat takut dengan film horor tapi kalau tadi dia menolak, dia tidak enak. Di bagian yang mengagetkan lifya selalu tutup wajah. Sesekali lifya tak sadar bahwa dia menyandar ke bahu yoga. Yoga hanya tersenyum tipis melihat kelakuan lifya.

Setelah filmnya selesai mereka langsung keluar.

"Mau kemana lagi?" tanya yoga.

Dan jawaban lifya sama "terserah" jawab lifya.

"Makan?" tanya yoga.

"Terserah" jawab lifya.

"Terserah aja terus" ucap yoga agak kesal.

"Maaf. Yaudah ayo makan" ucap lifya.

Akhirnya mereka makan si suatu restoran. Ya seperti orang biasanya. Melihat menu dan memesan.

Tak lama kemudian makanan mereka datang dan mereka langsung makan.

"Abis ini pulang aja ya" ucap lifya.

"Emang kenapa?" tanya yoga.

"Sebenernya aku ga terlalu suka mall hehe" ucap lifya.

"Kenapa lo ga bilang dari tadi kan gue bisa ajak lo kemana gitu selain mall" ucap yoga.

"Maaf hehe" ucap lifya senang karena yoga berbicara panjang lebar dengannya. Dengan positif thinking nya lifya mengira ini adalah awal hubungan yang baik.

©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©
Maaf ya aku akhir² ini banyak pemetaan, ucun, dan ujian yg lain. Maaf kalau aku jarang upload.

Jangan lupa vote and comment karena itu yang membuat aku semangat:)
©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©©

Kakak Kelas DinginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang