Ko lifya ga ngabarin gue ya. Batin Yoga sambil menunggu chat dari lifya. Yoga terus memikirkan lifya. "Lah kenapa gue harus mikirin dia si. Mau chat atau ngga urusan dia kenapa gue mikirin banget ya" batin Yoga sambil membaringkan badannya di kasur. Hari ini Yoga tidak ke basecamp karena tubuhnya sangat lelah setelah jalan seharian dengan lifya.
*rizal*
Bro ga kesini?
Ga dulu dah gue cape cuyAbis jalan ni?
Ya gitu
Parah si ga ngajak
Kapan" dah
Yoga terlelap di atas kasurnya itu. Mungkin yoga memang benar-benar lelah.
°°°°°
"Pagi nyet" ucap fian yang kini sudah duduk du samping lifya membuat llifya tersontak kaget."Ih masih pagi ngapa udah disini si lo ah ganggu aja" ucap lifya dengan nada kesal.
"Ini hari minggu mana semangat paginya" ucap fian menggoda lifya.
"Ih apaan si jijik tau ga" balas lifya malas sambil menutupi seluruh badannya dengan selimut yang berniat untuk tidur lagi.
"Dih kebo malah tidur lagi. Gece bangun" ucap fian sambil menarik selimut agar lifya bangun.
"Iye ah bawel" balas lifya malas dan langsung meninggalkan fian menuju kamar mandi.
Fian ke ruang makan. Menemui papa ihsan dan mama Lia kedua orang tua lifya dan dave abangnya.
Ya lifya punya abang. Dave orangnya dingin banget tapi peduli. Dave dan lifya pun jarang ketemu karena dave ikut ayahnya keluar kota untuk melakukan bisnis. Makanya dave jarang terlihat.
"Maaf telat turun" ucap lifya lembut.
"Gapapa nak" ucap mama Lia.
"Pagi semuanya" ucap lifya langsung duduk dan mengambil sehelai roti dan mengolesinya dengan selai coklat.
"Bang dave aku boleh tidur sama abang ga nanti malem?" tanya lifya dengan muka polosnya yang membuat dave tidak bisa menolak.
"Yeayy. Bang dave jangan pergi-pergi mulu aku kangen" ucap lifya dengan nada imutnya membuat fian ingin memuntahkan makanannya. Lifya yang menyadari itu langsung memberi isyarat bahwa nanti dia akan memukulnya.
"Tumben ya kita bisa makan bareng lagi" ucap papa ihsan dengan senyum bahagia.
"Iya nih" balas mama Lia.
"Bang dave aku mau jalan-jalan sama abang" ucap lifya mengajak dave pergi jalan.
"Iya sayang nanti kita jalan sama-sama ya semuanya" ucap mama Lia dengan lembut.
"Yaudah abis sarapan aku pulang ya tante" pamit fian.
"Gausah kamu ikut kita aja sekalian kan melepas rindu tante" ucap mama Lia.
"Ih apa si ma" balas lifya dengan nada tak enak.
Setelah mereka sarapan lifya kekamar bersiap untuk pergi. Dengan pakaian sederhananya yang selalu membuat lifya terlihat polos. Namun kenyataannya tidak sepolos penampilannya.
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Jangan lupa vote and comment yaDisini khusus part keluarga lifya:)
Jangan lupa share ke teman-teman kalian ya
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Kelas Dingin
RandomLifya yang jatuh Cinta kepada yoga sosok kaka kelas dingin.. Lifya terus memperjuangkannya hingga saatnya pun tiba dimana yoga menembak lifya. "Fy jangan pernah tinggalin gue kalo lu nanti lupa sama sosok sahabat" ucap fian membuat lifya terdiam. "...