"Ayo" ucap yoga sambil menggenggam tangan lifya. Yoga membawa lifya masuk kedalam. Disana sudah banyak teman teman Yoga dan banyak hiasan.
Disana Yoga menembak lifya. Lifya yang tak bisa berkata apa apa cuma bisa diam tanpa kata. "Apa yg terjadi? Apa ini mimpi? Ya tuhan sadarkan aku" batin lifya.
"Fy jawab mau ga? " ucap Yoga menyadarkan lamunan lifya.
"Ha ini beneran ga mimpi ka?" tanya lifya membuat teman teman Yoga ingin tertawa.
"Iya, gimana mau ga?" ucap Yoga untuk meyakinkan jawaban lifya.
"Aku takut ka" balas lifya ragu untuk menjawab.
"Takut kenapa?" tanya Yoga.
"Hm gpp yaudh aku mau" jawaban lifya.
Semuanya berpesta tapi tidak dengan Yoga. Yoga malah menyendiri di taman belakang gubuk. "Kenapa gue bego si. Kenapa gue nembak dia. Ah ini ga bener. Gue ga mau nyakitin dia. Tapi yaudh lah jalanin dulu. Gue belum mau terbuka sama dia. Gue harus tetap dingin biar nantinya dia ga berharap banyak. Ah ini salah gue" batin yoga sambil memukul kepalanya sendiri.
"Ka kenapa di luar" tanya lifya.
"Gapapa" jawab yoga singkat.
"Masuk ka dingin tau" ajak lifya.
"Iya nanti" jawab yoga.
Lifya pun duduk di samping yoga menemani yoga dalam kesendiriannya. Lifya memandang langit dan tak sadar lifya mulai mengantuk. Ya karena ini sudah cukup malam. Tak lama lifya terlelap. Yoga hanya bisa tersenyum melihat lifya tidur. Karena menurut yoga itu lucu. Setiap pergi dengan lifya, lifya selalu saja tidur di waktu yang tak terduga.
Yoga menggendong lifya memindahkan tubuh mungil yang sedang tidur masuk ke dalam gubuk dan tak lupa yoga memberinya jaket agar lifya tidak kedinginan.
"Lancar bro" tanya rizal.
"Lancar banget jahaha" jawab eza.
"Eh gila ya si yoga baru pepet langsung dapet" ucap Rizki.
"Sssttt jangan berisik oon" ucap yoga menenangkan suara teman temannya karena takut lifya bangun. Akhirnya mereka keluar hanya untuk berbincang dan basa basi.
"Eh lu kalo udah jadian jangan dingin ke cewe lu yog" ucap rizal mengomentari.
"Au ni yoga demen banget kaya es kutub" lanjut Rizki.
"Suka suka gua lah" jawab yoga masa bodo.
"Yailah temennya ngasih nasehat bukannya dengerin" ucap eza.
"Iya ni gua dengerin nyuk" jawab yoga sambil menghembuskan napas.
"Dengerin tapi ga di lakuin" ucap rizal.
"Ya kan disuruhnya cuma dengerin" ucap yoga mengelak.
"Ah serah lo dah yog" ucap eza malas.
Mereka berbincang cukup lama sampai tengah malam. Yoga pun teringat bahwa masih ada lifya di dalam. Yoga menghampiri lifya yang masih terlelap. Melihat ponselnya yang sedari tadi bunyi dengan notip dari orang tua, bang dave, dan fian. Yoga duduk menemani lifya tidur tak lama bang dave kembali menelpon lifya dan langsung yoga angkat.
"Halo de kamu dimana" ucap bang dave panik.
"Ini saya bang yoga kaka kelasnya lifya" balas yoga menjawab.
"Dimana adek gua" bang dave kesal.
"Tenang bang dia lagi tidur ga gue apa apain ko" jawab yoga.
"Dimana lo sekarang" tanya bang dave.
"Di markas gue nanti gue sharelok deh" jawab yoga. Bang dave langsung menutup telepon dan pergi menuju tempat yang sudah di sharelok oleh yoga.
°°°°°°°°°
"Ko sepi banget si lingkungannya" batin bang dave.Bang dave terus menyusuri jalan dan akhirnya melihat satu gubuk kecil. Yoga yang sudah menantinya dari tadi sudah terlihat oleh mata. Bang dave segera menghampirinya. Disana bang dave bergegas melihat lifya yang sedang tidur sambil menghela nafas lega.
"Bang tadi gue nembak lifya" ucap yoga mencoba jujur.
"Terus?" tanya bang dave dingin.
"Dia nerima gue" jawab yoga.
"Yaudah berarti lo yang di pilih sama adek gua. Jangan macem macem jagain adek gue bener bener awas aja kalo kenapa napa. Abis lo" ucap bang dave tegas.
"Siap bos" jawab yoga senang tapi dengan hati bimbang apakah yoga bisa menepati janjinya untuk menjaga lifya dan tidak menyakitinya.
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
Jangan lupa vote and comment ya:)Makasih yang udah baca:)
Maaf juga kalo uploadnya lama:)
¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶¶
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Kelas Dingin
AléatoireLifya yang jatuh Cinta kepada yoga sosok kaka kelas dingin.. Lifya terus memperjuangkannya hingga saatnya pun tiba dimana yoga menembak lifya. "Fy jangan pernah tinggalin gue kalo lu nanti lupa sama sosok sahabat" ucap fian membuat lifya terdiam. "...