Sinar hangat matahari pagi telah menembus seisi bumi dan membangunkan seluruh orang orang yang akan memulai aktifitas mereka.
Juga tak ketinggalan disebuah apartemen kecil didekat pinggir kota membangunkan seorang gadis yang masih bergulung didalam selimut hangatnya.
Tididit...tididit..tididit..
Suara alarm itu juga sebagai nyanyian untuk membangunkan gadis itu, agar segera membuka matanya dan bergegas untuk memulai aktifitas barunya yaitu sebagai karyawan baru diperusahaan ternama di Tokyo.
Hinata gadis beruntung dari sekian banyak pelamar yang yang ingin mencoba bekerja diperusahaan itu.
Hinata pov
Eegh..Sudah pagi ternyata. Kenapa tidur ku serasa terlalu cepat sekali. Oh iya ya aku kan tidur jam 4 pagi tadi. Kami-sama aku ingin tidur lagi.
Uugh gara gara pekerjaan yang menumpuk dari kantor, badanku jadi sakit semua. Hari pertama ku bekerja malah aku disuruh lembur. Belum lagi laporan yang aku kerjakan tadi malam dirumah.
Sudahlah, aku harus segera bersiap siap. Ntah apa yang terjadi lagi jika aku sampai terlambat kembali.
Hinata Pov End
.
.
Di sebuah apartemen mewah yang terletak ditengah tengah kota Tokyo sudah nampak seorang pria yang tampan dan berambut blonde. Sepasang mata biru lautnya tengah melihat pantulan dirinya dikaca seukuran tubuhnya. Membenahi penampilannya dari mulai jas hingga dasi yang iya kenakan sekarang.Pakaian yang iya kenakan saat ini sangat lah pas ditubuhnya yang tinggi dan atletis. Tak lama dia yang sedang berbenah diri, deringan ponsel pun mengiringinya.
Kriiing...kriiing...kriiing..
"Iya Kaa-chan"
Panggilan dari ponsel miliknya itu yaitu dari ibunya. Saat ini Naruto berada diapartemen pribadi miliknya, sedangkan kedua orang tuanya yaitu ayahnya Minato dan ibunya Kushina, tinggal di Manshion mereka yang cukup jauh juga dari apartemen miliknya.
"Naruto, kenapa kau tidak pulang semalam nak?" Ucap seseorang disebrang sana yaitu ibunya.
"Maaf Kaa-chan, aku sibuk semalam. Jadi aku tidak sempat pulang" alasan Naruto.
Karena Naruto tau, jika dia pulang kerumah, Ibunya yang sangat ia sayangi itu akan terus bertanya soal gadis gadis yang dekat dengannya. Itu membuat kupingnya seakan terbakar mendengar pertanyaan itu berkali kali. Belum lagi ibunya melakukan hal yang cukup gila menurut Naruto, mengadakan kencan dengan gadis pilihan ibunya. Namun semua gadis yang sudah dipilihkan ibunya ditolak Naruto.
"Malam ini kau harus pulang Naruto. Ibu dan ayahmu sudah merencanakan kencan untukmu dengan seorang gadis yang baik. Gadis itu anak dari teman kerja ayahmu. Jadi malam ini kalian akan makan malam bersama direstaurant. Bagaimana?" Ujar ibunya yang kembali lagi merencanakan kencan makan malam dengan seorang gadis pilihannya dan termasuk ayahnya lagi.
"Ayolah Kaa-chan, kencan lagi?..aku sangat sibuk hari ini. Banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan. Jadi aku tidak punya waktu untuk itu" jawaban Naruto yang menekankan untuk menolak tawaran ibunya.
"Kau ini selalu saja memikirkan pekerjaanmu. Mau sampai kapan kau terus bekerja hahh?. Apa kau tidak ingin mempunyai pendamping? Dasar anak nakal" ibunya mulai geram dengan Naruto. Selalu saja Naruto menolak tawaran ibunya untuk berkencan dengan gadis pilihannya.
Naruto tidak bisa membalas lagi pertanyaan dari ibunya yang menyangkut dengan pendamping hidup. Didalam benak Naruto, sebenarnya dia memang sudah ingin mencari pendamping hidup, namun karena dia lebih mencintai pekerjaannya dari pada memikirkan gadis, dia urungkan niat itu. Terlebih lagi Naruto tau semua wanita itu sama, bahwa mendekati dia hanya karena uangnya saja bukan untuk cintanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss My Love
Fanfiction[SLOW STORY] [SLOW UPDATE] Aku seorang karyawan baru yang bekerja sebagai karyawan biasa dan tidak lama aku bekerja, kemudian diangkat menjadi sekretaris pribadi diperusahaan ternama yaitu Namikaze Group. Siapa sangka belum lama bekerja diperusahaan...