Ckrek..ckrek..ckrek
Kilatan lampu dari kamera para wartawan itu beriringan kedap kedip saat Naruto dan Hinata keluar dari mobil.
Naruto menghadiri acara launching dari perusahaan milik temannya yaitu Sasuke dan ditemani oleh Hinata. Banyak pengusaha yang terkenal juga ikut datang menghadiri acara launching tersebut.
Naruto tampak tampan dengan setelan jas berwarna Hitam dengan rambut yang disisir kebelakang. Sedangkan Hinata juga tampak terlihat sangat cantik dengan gaun pilihan Naruto kemarin, rambut Hinata disanggul kebelakang sehingga menampakkan leher jenjang putih Hinata. Tak lupa juga kalung pemberian Naruto yang bertengger dilehernya, sehingga membuat Hinata makin tambah cantik.
Hinata merasa risih dengan kilatan lampu itu. Memang dia baru pertama kali ini mendapatkan sorot kamera yang memampangkan jelas wajahnya. Naruto sudah terlihat terbiasa saja dengan kilatan lampu kamera tersebut dan segera memegang tangan Hinata.
"Bersikaplah tenang. Dan jangan lepaskan tanganku" Naruto membisikkan kata kata itu ditelinga Hinata dan dijawab Hinata dengan anggukan.
Hinata menunduk saja karena merasa malu tak ingin wajahnya terlihat lampu sorot kamera.
"Namikaze-sama siapa gadis yang disebelah anda?" ucap salah satu wartawan yang bertanya perihal hubungan Naruto dan Hinata.
Dan begitu juga para wartawan lainnya yang bertanya dengan pertanyaan yang sama. Naruto dan Hinata dibanjiri dengan pertanyaan itu terus dari para wartawan.
Hinata hanya diam menunduk saja tak mau memperlihatkan wajahnya. Sedangkan Naruto dia berusaha melindungi Hinata dari pertanyaan pertanyaan itu dari para wartawan.
"Dia kekasihku" jawab Naruto dengan tersenyum ramah dengan para wartawan dan masih setia terus memegang tangan Hinata.
Para wartawan itu pun bungkam setelah mendapat jawaban dari Naruto.
.
.
Sementara di kediaman orang tua Hinata.Seorang wanita paruh baya yang sedang menonton televisi dirumah mereka dia adalah ibu Hinata yaitu Hikari.
Ibunya yang sedang menonton televisi terkejut saat melihat seorang gadis yang mirip sekali dengan anaknya yaitu Hinata.
"Itu..bukannya Hinata" gumamnya saat melihat seperti anak gadisnya ditelevisi. Ditambah lagi dia sedang bersama seorang pria dan pria itu tampan lagi.
"Sayang...kemarilah. lihat ada Hinata anak kita ditelevisi" teriaknya memanggil suaminya yang sedang berada diteras rumah yang sedang beristirahat melihat langit malam.
"Jangan mengada ngada. Mana mungkin Hinata ada ditelevisi. Mungkin kau salah lihat" ucap ayahnya Hinata yaitu Hiashi dan tidak ingin beranjak dari posisinya yang memandang langit malam.
Tak lama masuklah adik perempuan Hinata yang paling kecil, yaitu Hanabi. Hanabi yang baru pulang langsung menyamperi ibunya yang sedang menonton televisi.
"Kaa-san sedang lihat apa?" ucap Hanabi dengan suara cemprengnya.
"Ah Hanabi. Kemarilah. Lihat itu kakakmu, iyakan ?" ucap ibunya yang meyakinkan Hanabi kalau memang penglihatannya tidak salah bahwa dia benar Hinata ada ditelevisi.
Hanabi membulatkan matanya. Memang benar itu kakaknya. Tapi tunggu dulu apa yang dilakukan kakaknya sehingga dia berada ditelevisi. Dan siapa lagi laki laki tampan yang disebelahnya. Pikir Hanabi.
"Benar itu Nee-sama" ucap Hanabi dan duduk disebelah ibunya yang juga tak percaya bahwa Hinata ada di televisi.
Ayahnya yang mendengar Hanabi mengatakan bahwa memang benar Hinata ada ditelevisi, langsung berangsur menuju istri dan anaknya yang sedang melihat televisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss My Love
Fanfiction[SLOW STORY] [SLOW UPDATE] Aku seorang karyawan baru yang bekerja sebagai karyawan biasa dan tidak lama aku bekerja, kemudian diangkat menjadi sekretaris pribadi diperusahaan ternama yaitu Namikaze Group. Siapa sangka belum lama bekerja diperusahaan...