MBML Chapter 6

8.2K 441 9
                                    

Rapat dengan Sabaku Corp itu pun telah usai. Para petinggi dari perusahaan saling bersalaman dengan Naruto selaku pemilik perusahaan yang mereka jejali untuk menandakan bahwa kerja sama antar kedua perusahaan ini disetujui.

Lain hal nya dengan Gaara. Saat para petinggi dari perusahaannya telah pergi meninggalkan ruang rapat itu. Gaara masih terlihat berdiam diri didalam ruang rapat itu. Sehingga sekarang menyisakan Naruto, Hinata dan Gaara diruangan itu.

"Namikaze-sama bisa kita berbicara sebentar ?" ucap Gaara.

Naruto menyipitkan matanya saat Gaara mengajaknya untuk berbicara. Seperti ada yang tidak enak menurut Naruto dengan Gaara saat ini.

"Baiklah, Sabaku-sama. Ayo ikut keruangan saya" ajak Naruto.

Gaara pun mengikuti Naruto dari belakang dan juga Hinata yang ada dibelakang Gaara. Gaara masih menatap Hinata dengan pandangan nakal seperti ingin menggoda Hinata. Hinata pun merasa bahwa dia dilirik dengan pandangan yang tidak mengenakkan langsung menunduk saja tidak mau melihat wajah Gaara.

Naruto pun juga sadar bahwa pandangan nya Gaara saat melihat Hinata itu terkesan ingin menggoda dan Hinata merasa risih, langsung menyuruh Hinata agar tidak usah ikut dengan mereka. Perasaan Naruto tidak suka jika Gaara melihat Hinata begitu.

"Hinata"

"Iya Namikaze-sama" jawab Hinata berjalan disamping Naruto.

"Siapkan semua jadwal yang lain" ucap Naruto ke Hinata dan memberi tanda dengan gelengan kecil kepala kesamping untuk segera pergi dari sini agar tidak digoda oleh Gaara. Hinata pun mengerti dan berojigi dengan mereka berdua lalu pergi.

"Baik Namikaze-sama. Saya permisi dulu" ucap Hinata lalu bergegas meninggalkan mereka.

Wajah Gaara jadi terlihat kesal saat Hinata diperintahkan Naruto untuk pergi.
.
.
Hinata Pov

Astagaa apa apan Sabaku-sama tadi. Iih aku merinding saat dia melihatku begitu.

Huuuft untung saja Naruto-san sudah menyelamatkanku dari pandangan orang aneh itu. Kalau tidak, ntah apa nanti yang terjadi padaku.

Sudahlah aku harus menyiapkan perlengkapan Naruto-san untuk keperluannya yang lain.

Hinata Pov End
.
.
Ruangan Naruto

Naruto dan Gaara saat ini sudah berada diruangan Naruto. Naruto tampak sedikit kesal dengan Gaara akan kejadian tadi yang dia melihat Hinata seperti menggoda.

"Jadi Sabaku-sama, anda ingin mengatakan apa tadi dengan saya?" tanya Naruto to the point.

"Begini Namikaze-sama. Saya punya penawaran untuk anda" Naruto menaikan satu alisnya saat mendengar penuturan dari Gaara.

"Penawaran? Penawaran apa ini maksud anda?" ucap Naruto yang tidak mengerti maksud dari penawaran yang akan diberikan Gaara.

"Saya akan memberikan 50% saham saya ke anda. Tapi.." Gaara menggantung kalimatnya. Dan Naruto pun mulai penasaran.

"Tapi, saya sebagai gantinya saya ingin sekretaris anda itu yang bernama Hinata, agar menjadi sekretaris saya" ucap Gaara dengan gampangnya.

Naruto langsung membulatkan matanya saat Gaara meminta Hinata menjadi sekretarisnya. Naruto mulai naik darah mendengar perkataan Gaara yang blak blakkan. Namun dia berusaha tetap tenang, agar tidak merusak nama baiknya juga.

Sudah dari awal Naruto berperasaan tidak enak dengan Gaara yang mengajaknya berbicara. Seenaknya saja dia meminta Hinata. Apa Hinata barang, pikir Naruto. Perasaan tidak suka menyelimuti relung hati Naruto. Dengan masih tetap tenang walaupun hati panas Naruto pun angkat bicara.

My Boss My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang