MBML Chapter 19

5.7K 291 14
                                    

Sinar matahari pagi mulai menyinari seisi kota Tokyo. Kicauan burung burung bernyanyi menyambut datangnya matahari.

"Eegh" suara Naruto yang terbangun karena kilauan sinar matahari yang menembus kaca jendela menyilaukan matanya.

Perlahan Naruto membuka matanya. Melihat langit langit kamar yang berwarna ungu muda. Naruto merasakan seperti seseorang memeluknya. Dan yang dia liat ternyata adalah orang yang dia tunggu semalaman hingga dia tertidur disini.

"Hinata..Hinata" Naruto membangunkan Hinata yang memeluk dirinya itu dengan mengelus pergelangan tangan Hinata.

"Eeegh" Hinata terbangun dan perlahan membuka matanya.

Saat mata Hinata sudah terbuka sempurna, dia melihat seseorang yang sangat ia cintai itu dengan senyuman manisnya.

"Hehe, Ohayou Naruto-kun" ucap Hinata.

"Ohayou Hinata" jawab Naruto juga membalas senyuman Hinata.

"Darimana saja semalam...hehh. apa kau pulang disaat aku sudar tertidur ?" ucap Naruto yang menanyakan kemana Hinata pergi semalam.

Hinata tertegun. Hinata bingung mau jawab apa dengan Naruto. Tidak mungkin dia mengatakann bahwa semalam dia yang pingsan dibawah ke Manshion Toneri dan berakhir dengan tindakan gila dari Toneri.

"Eh-eh i-itu aku..aku..ke-kerumah Ino-san. Hehhe" jawab Hinata gugup.

"Oh begitu" jawab Naruto dengan tersenyum sambil mengelus kepala Hinata.

"Maafkan aku Naruto-kun" tiba tiba Hinata menangis dan langsung memeluk Naruto.

Hinata mengingat kejadian dimana dia dicium oleh Toneri.  Dan Hinata merasa bersalah karena telah membagi ciuman Naruto ke Toneri.

"Tidak Hinata. Aku yang seharusnya minta maaf. Aku tidak tau jika kau pergi ke rumah Ino. Kalau saja aku tau pasti aku akan menjemputmu" ucap Naruto yang membalas pelukan Hinata dan mengelus rambut Hinata.

Hinata semakin menangis dipelukan Naruto. Karena merasa telah membohongi orang yang sangat ia cintai dan mencintainya.

'Maafkan aku Naruto-kun karena membohongimu' batin Hinata.

Kryuuuuuk

Ditengah tengah pelukan mereka tiba tiba suara perut Naruto yang memberontak untuk diisi pun berbunyi. Hinata yang mendengar langsung melepaskan pelukannya dari Naruto.

"Na-Naruto-kun lapar ?" tanya Hinata dengan muka bingungnya.

"Hehe maaf Hinata. Karena semalam menunggumu aku tidak sempat untuk makan malam. Jadi ya..hehe" ucap Naruto dengan cengiran malu malu.

"Hihi. Yasudah. Aku akan menyiapkan sarapan. Naruto-kun mandilah" ujar Hinata yang terkikik geli.

"Tapi. Bagaimana dengan pakaianku Hinata?" tanya Naruto.

Tepat saja. Naruto tidak menyangka dia yang semalam mencari Hinata tak taunya malah menginap diapartemen Hinata.

"Oh iya. Kalau gitu..." Hinata turun dari ranjang dan menuju lemari pakaiannya. Hinata mencari cari pakaian miliknya yang mungkin akan muat dengan Naruto.

"Aah..pakai ini saja. Piyama ini kebesaran dengan ku Naruto-kun. Kurasa ini akan muat untuk Naruto-kun" Hinata memberikan sepasang piyama berwarna pink dengan gambar beruang besar didepan bajunya untuk Naruto.

"Apaaa, masa aku harus pakai ini. Apa tidak ada yang lain Hinata?" tanya Naruto yang tidak terima diberi piyama seperti itu.

Yang benar saja. Masa iya Naruto yang notabenenya seorang CEO tampan dengan sejuta pesonanya memakai pakaian piyama seperti itu. Apalagi kalau dilihat warnanya itu pink.

My Boss My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang