"Rahma.. ayo siap-siap hari ini kan hari pertama kamu sekolah" ucap seorang wanita yang tak lain adalah ibu Rahma
gadis bermata coklat itu baru saja membuka matanya, hari ini adalah hari pertama ia sekolah di sekolah barunya
selang beberapa jam, gadis itu mulai menuruni tangga ia melihat sekilas kearah Ayah dan Ibunya sebelum ia mulai beranjak pergi
"Rahma, kamu gak sarapan dulu? ini mama udah buatin roti" tanya ibu Rahma
"tidak usah repot-repot saya bisa mengurus diri saya sendiri. Urusin saja suami anda" jawab Rahma yang kini berdiri diambang pintu
"Rahma yang sopan bicara sama Anita. Bagaimanapun juga dia adalah mama kamu sekarang" bentak sang Ayah
"lebih tepatnya mama tiri" jawab Rahma ketus sebelum akhirnya ia membanting pintu dan pergiAwalnya sikap rahma tidak seperti ini ia selalu sopan kepada ayah dan ibunya, ia adalah anak yang ceria sampai suatu saat terjadi suatu hal yang membuatnya berubah drastis orang tuanya bercerai. Ayahnya membawa dia lalu menikahi wanita lain bukan hanya itu Rahma benar-benar hilang kontak dengan ibunya dan semenjak saat itu ia berubah menjadi sosok wanita yang pemarah
tiga hari yang lalu ayahnya mengajak ia dan istri barunya pindah keluar kota. Dan Rahma harus mencari sekolah baru dan sekarang ini adalah hari pertama ia masuk sekolah
sebuah mobil hitam berhenti didepan sekolah itu, Rahma turun dari mobil matanya melihat gerbang hitam sekolah dan kini tertuju pada gedung sekolah itu
"hei apa dia murid baru?" ucap salah satu wanita yang berdiri tak jauh dari Rahma
"sepertinya ia, kayaknya dia anak orang kaya" ucap wanita yang lainRahma bisa mendengar pembicaraan mereka tetapi ia tidak ambil pusing dan mulai melangkahkan kakinya kedalam sekolah
beberapa mata menatap kearahnya tetapi yang ditatap malah terus melangkahkan kakinya sampai kakinya terhenti di kantin sekolah itu, ia ingat bahwa dia belum sarapan lalu ia mulai memesan makanan
_*_*_*_
sementara itu sekelompok orang sedang berbicara, mereka duduk di pojok kantin
"dia siapa? aku gak pernah ngeliat dia" ucap Vika
"oh mungkin itu anak baru yang dibicarakan orang-orang itu" ucap Siren
"dia cantik juga" ucap Reno
"kalo cantik, ajak kenalan dong Ren" ucap Miko
"gak mau ah" Reno
"kenapa? kamu takut ditampar kayak yang sudah-sudah" Sirenmereka semua tertawa
"terakhir kali dia itu deketin siapa ya?" tanya Vika
"dia deketin si Sari anak ketua tari itu, dan alhasil sebuah tamparan di pipi kiri" jawab Miko
"gimana rasanya Reno?"
"berisik! Rama belain teman kamu ini kenapa, dari tadi aku ini ditindas" ucap Reno yang menatap kearah Rama karena sedari tadi Rama hanya diam
"kalo kamu emang gak takut, ya ajak kenalan wanita itu dong Reno" ucap Rama
"dengerin tuh si Rama, dasar penakut" ucap Siren
"aku gak penakut, liat nih aku bakalan ajak kenalan dia" ucap RenoReno meninggalkan teman-temannya ia berjalan kearah Rahma dan kini mulai berdiri disamping Rahma
"bu, saya beli ini. Jadi berapa semuanya?" ucap Rahma sambil memegang roti dan air ditangannya
"jadi sepuluh ribu, neng" ucap Ibu itu sambil memberikan plastik dan memasukan makanan Rahma kedalamnya"hai" ucap Reno yang kini mulai melambaikan tangan ke wanita itu
Rahma melihat Reno sekilas lalu kembali terfokus pada plastik yang ada ditangannya
"kamu murid baru?" tanya Reno
"iya" jawab Rahma dengan ketus
"murid pindahan?"
"iya"
"wah berarti kamu belum tau tentang sekolah ini"Rahma tidak menanggapi omongan Reno dan ia mulai membuka penutup minumannya lalu minum
"oh iya nama aku Reno, aku kelas 2 IPS 1, kamu siapa?" tanya Reno sambil menunjukan senyumannya
Rahma diam tidak menjawab perkataan Reno
"oh iya kalo kamu perlu batuan untuk mengetahui tentang sekolah ini, mungkin aku bisa bantu" lanjut Reno
Rahma berhenti minum kini ia menatap Reno
"saya adalah manusia, dan terima kasih saya masih punya kaki dan bisa berjalan sendiri untuk mengetahui isi sekolah ini" ucap Rahma lalu berjalan pergi
teman-teman Reno bingung melihat wanita itu pergi begitu saja. Reno berjalan kearah mereka
"udah kenalan?" tanya Rama
"udah namanya manusia" jawab Reon dengan sedikit kesalsemua orang tertawa mendengar perkataan Reon
"itu cewe cantik sih, tapi sayang sangat jutek" Reon
"ya gimana gak mau jutek kalo menghadapi pria playboy kayak kamu udah bagus gak ditampar" Siren
"berisik kamu"_*_*_*_
Rahma berjalan menyusuri lorong sekolah itu yang bernuansa abu-abu, tak lama ia menemukan sebuah ruangan diatasnya tertulis "ruang guru"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rama dan Rahma
Teen FictionRahma seorang gadis yang broken home ia membenci orang tuanya sampai saat ia pindah sekolah dan bertemu dengan Rama, pria yang memberikannya kasih sayang dan mengisi kekosongan hatinya. Tapi apa yang terjadi dalam sekejap sikap pria itu berubah dras...