ulang tahun Rahma (2)

144 5 0
                                    

"itu apa Ram?" tanya Rahma sambil menunjuk rumah itu
"oh itu bioskop, tapi di bentuk seperti rumah" jawab Rama
"Rama kita mau kemana sih kok gak sampai-sampai"
"udah ikut dulu aja"

sudah lebih dari dua jam, mereka menaiki motor itu dan kini motor itu berhenti

"ada apa?" tanya Rahma
"tadinya aku mau ngajak kamu ke kawah, eh taunya malah di tutup" jawab Rama

Rama memperlihatkan portal yang ada didepannya. Rahma tertawa-tawa hal itu membuat Rama bingung

"kok malah ketawa?" tanya Rama
"gimana gak mau ketawa, kita udah melakukan perjalanan lebih dari dua jam rencananya anda mau buat kejutan untuk saya, eh malah anda yang terkejut"
"jadi sekarang gimana?"
"udah mau malam Ram, tolong antar saya pulang"
"iya"

mereka berjalan pulang tetapi ketika sampai di taman kota, hujan turun dengan lebat membuat mereka harus berteduh

"waktu itu kamu minta turun disini, apa rumah kamu dekat sini?" tanya Rama
"iya cukup masuk gang kecil itu dan langsung sampai" jawab Rahma

Rama melihat seorang tukang roti juga sedang berteduh yang letaknya tidak jauh dari situ. Rama langsung pergi ke tukang roti itu dan ketika kembali ia membawa sebuah roti dengan lilin yang menyala diatasnya, kini ia duduk disamping Rahma

"happy brithday Rahma" ucap Rama
"anda tau ini kue ulang tahun terjelek yang pernah saya terima" ucap Rahma
"berisik! udah ah buruan make a wish"

Rahma menutup matanya lalu mulai mengucapkan permintaan dan meniupnya

"apa yang kamu minta?" tanya Rama
"saya meminta untuk dipertemukan dengan ibu saya" jawab Rahma

Rahma kini kelihatan lebih sedih. Rama dapat melihat perubahan raut wajah gadis itu

"kalau kamu gak mau cerita gak apa-apa gak usah cerita" ucap Rama
"tidak aku akan cerita" ucap Rahma

Rama melihat kearah Rahma, ini pertama kalinya Rahma tidak bersikap formal kepada dia dan berbicara kata aku bukan saya

"ayah dan ibuku bercerai, ayahku menikahi wanita lain dan membawaku. Semenjak saat itu aku tidak pernah berbicara lagi pada ibuku" jelas Rahma

Rama cukup terkejut mendengar cerita Rahma

"aku rindu sama ibuku, Rama" ucap Rahma
"jangan sedih, dengarkan perkataan aku baik-baik aku pasti akan mengisi kekosongan hati kamu dan aku gak akan membiarkan hati kamu kosong lagi" ucap Rama

Rahma terkejut mendengar perkataan Rama. Rama melepas jaketnya dan memasangkannya pada Rahma

"hujan sudah berhenti cepat pulang sana. Aku takut kamu diculik, nanti kasihan penculik kamu harus menghadapi sikap jutek dan pemarah kamu" ucap Rama

Rama mulai menghidupkan motornya lalu pergi

"ini aneh kenapa aku ingin sekali mempercayai perkataannya"

_*_*_*_

"menurut kamu perlu gak, mas hubungin Rahma?" tanya sang suami
"gak perlu, mas" jawab sang istri
"kalo gitu mas akan kasih uang ke dia besok"
"itu juga gak usah mas"

Rahma sedari tadi mendengar pembicaraan mereka, ia telah memutuskan sebelum berangkat sekolah dia akan kerumah karena ada barangnya yang ketinggalan tapi setelah mendengar pembicaraan ayah dan ibunya ia langsung pergi

"udah aku kira, ibu tiri itu gak akan pernah peduli sama anak angkatnya" batin Rahma

Rahma tidak memperhatikan jalannya ia sungguh kesal, mendengar istri ayahnya yang menghasut ayahnya untuk memutuskan hubungan dengannya

tint....

suara kalkson motor menyadarkannya ada sebuah motor yang melaju dengan kencang kearahnya. Untung saja motor itu mengerem tepat waktu dan berhenti tepat didepan wanita itu

"woy, kalau mau mati jangan disini" ucap pria yang mengendarai motor itu

kini pria itu melepas helmnya. Mereka berdua sama-sama kaget karena rupanya mereka sudah pernah bertemu, pria itu adalah orang yang menolong Rahma waktu ia tersesat waktu itu

"kamu gadis pemaksa waktu itukan" ucap pria itu
"kenapa? kenapa tadi kamu tidak menabrak saya. Seharusnya tadi kamu menabrak saya saja" ucap Rahma

kini dahi pria itu mengerut, ia sungguh tidak mengerti jalan pikiran wanita yang ada didepannya. Wanita itu kembali berjalan ia tetap tidak memperhatikan langkahnya, kini bukan lagi motor tapi sebuah mobil yang sedang melaju kearahnya

"ternyata wanita ini bukan hanya pemaksa, tapi dia juga gila" pria itu langsung menjatuhkan helmnya

pria itu berlari kearah wanita itu dan langsung menarik tangannya tepat sebelum mobil itu mengenainya

"kalo kamu pengen bunuh diri setidaknya jangan menyusahkan orang lain, kalo kamu tabrakan diri kamu ke mobil. Aku bisa disangka orang yang membunuh kamu nanti" ucap pria itu

pria itu melihat danau yang tidak jauh dari tempat itu, ia menarik tangan gadis itu menuju kearah danau dan berhenti di ujung danau

"sekarang kamu diam disini. Aku bakalan lari menjauh nanti kalo aku bilang lompat, kamu baru lompat" pria itu

Rama dan RahmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang