kebenaran Rama 2

129 1 0
                                    

"mereka sudah tinggal di tempat paling terindah di surga sana" ucap Rama sambil tersenyum

sementara yang lain di buat menegang setelah mendengarnya

"kamu tau alasan kenapa aku gak mau balapan lagi atau sekedar nonton, waktu itu pas keluarga aku lagi liburan tepat saat peejalanan pulang mobil yang papa kemudi remnya rusak, mama yang duduk disamping aku tersenyum kearah aku saat aku gak berhenti-henti menangis, aku inget banget perkataan terakhir mama. Tenang semua akan baik-baik aja ada mama disini"

tanpa sadar Rama mulai menutup matanya nafasnya sedikit memberat. Dan entah dorongan dari mana, Rahma memegang tangan Rama dan mengusapnya lembut

"tau apa yang terjadi setelah itu? mama meluk aku selama kejadian itu mobil kita terpelosok jatuh ke lembah lumayan cukup dalam. Setelah itu, aku gak sadarin diri dan disaat aku sadar aku udah di rumah sakit, luka aku gak parah begitu juga dengan luka papa sama kakak. Tapi, mama meninggal di tempat. Kadang sampe hari ini aku masih suka ngerasain dekapan hangat mama"  ucap Rama dengan akhir yang lirih
"terus ayah sama kakak kamu sendiri gimana Ram?" tanya Siren
"setelah kejadian itu papa sempat terpuruk, tapi dia kembali bangkit dia ngeyakinin aku sama kakak bakal baik-baik aja karena masih ada papa disini. Perkataannya sama persis dengan perkataan mama, yapi bodohnya aku yang waktu itu tetap percaya dengan semua omongan papa kembali ceria dan tersenyum. dan kalian tau baru dua hari mama meninggal tepat saat pulang sekolah bukan kesenangan yang aku dapat tapi berita kematian yang baru. Papa dibunuh sama rekan bisnisnya di kantor. Kalian tau wanita itu" ucap Rama menunjuk anak kecil perempuan yang ada di foto
"dia kakak perempuan aku, dulu dia gadis ceria. Tapi, semenjak kejadian semua itu dia jadi pemurung bahkan dia sempet hampir depresi kalo gak dia inget sama aku yang harus membuat dia tetap tegar. Tapi, setegar-tegarnya dia kalo setiap kali dia masuk rumah ini dia bakal rapuh karena kenangan orang tua kita tersimpan banyak disini. Akhirnya, dia mutusin buat sekolah Amerika katanya buat melupakan semuanya, kakak ngajakin aku pindah tapi aku gak mau terlalu sulit rasanya buat jauh dari semua kenangan ini. Semenjak saat itu aku tinggal sendiri, ibu yang merupakan orang kepercayaan keluarga kita. Menjaga aku dengan baik memberikan semua perhatiannya oleh sebab itu aku panggil dia ibu" jelas Rama

mata Siren dan Vika sudah sangat berkaca-kaca. Lalu Sireen memutuskan untuk keluar katanya mau ke toilet sebentar meskipun sebenarnya dia ingin menangis mendengar cerita sahabatnya

"kenapa dari dulu gak pernah cerita Ram? tau gak dengan percayanya kita anggap ibu itu sebagai ibu kamu?" ucap Reon
"memangnya kenapa kalo kalian anggap dia beneran ibuku, karena nyatanya dia memang ibuku seorang ibu gak hanya harus dipanggil oleh orang yang melahirkannya. Tapi panggilan ibu dipanggil kepada orang yang bisa memberikan kita kasih sayang. Benarkan Rah?" ucap Rama yang akhirnya malah menanyakan pendapat Rahma yang sedari tadi gadis itu diam membisu

Rahma hanya memalingkan wajahnya kesamping, sakit rasanya mendengar pernyataannya yang terakhir Rama

sebenarnya mereka semua berniat pulang sekarang, tapi mereka diajak makan oleh ibu Rama dan mau tak mau mereka memakan karena semua merasa tak enak jika menolak

_*_*_*_

kini hanya tinggal Rama dan Rahma, sebenarnya gadis itu tadi sudah turun untuk makan tetapi ia kembali ke kamar Rama karena HPnya tertinggal. saat itu ternyata Rama belum tidur ia tersenyum saat melihat gadis itu masuk

"HP ku ketinggalan" ucap Rahma
"kamu mau balik juga?" tanya Rama
"hmm"
"aku pikir kamu gak mau balik"
"hah?"
"iya tadinya aku mau minta temenin, kalo kamu gak sibuk sih dan kamu mau?"

Rahma bingung ingin menjawab apa, disatu sisi ia ingin segera pulang karena ia mempunyai janji untuk menemani Bintang tapi disatu sisi ia juga tak tega untuk meninggalkan Rama. Tak lama handphonenya bergetar

Bintang is calling

Rahma sempat melihat Rama sekilas sebelum menjawab telepon itu

'hallo Bintang'

'hallo Rah, aku cuma mau bilang aku jemput kamu sebentar lagi ya'

'Bin, maaf aku gak bisa nemenin kamu hari ini. Aku ada urusan aku nemenin kamunya lain hari aja ya gak apa-apa kan?'

'ohh oke gak papa kok Rah'

Rahma mengetik pesan pada Miko dan melihat kearah Rama sebelum akhirnya berkata

"cuma karena gak tega dan gak lebih"

Rama terkekeh kecil mendengarnya sebelum akhirnya Rahma memutuskan untuk duduk disampingnya

Rama dan RahmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang