ulang tahun Rahma

164 6 0
                                    

Rahma dan Rama menoleh kearah Siren. Siren terkekeh melihat mereka

"aku panggil Rahma bukan Rama" ucap Siren
"oh" Rama
"jadi kamu beneran gak suka saus sama bawang goreng?" tanya Reno
"bukannya tidak suka, tapi saya alergi" ucap Rahma

tak lama tukang baso itu membawa pesanan mereka. Rama duduk disamping Rahma, awalnya ia makan sampai tiba-tiba makannya terhenti waktu melihat cara gadis disebelahnya makan

gadis itu menusuk basonya dengan garpu lalu menggoyang-goyang sampai kuahnya itu tidak menetes di baso, tak lama ia memasukan baso itu ke mulutnya tanpa dibelah atau dipotong lagi. Ketika mengunyah baso itu pipinya langsung mengembung, Rama tertawa kecil melihat hal itu dan tak lama Rahma menyadarinya dan langsung melihat kearahnya

"ada apa?" tanya Rahma
"gak kok, gak ada apa-apa" jawab Rama
"hmm, Rahma bilang soal alergi. Aku jadi teringat pertama kali aku alergi. Orang tuaku langsung panik" ucap Vika
"kalo orang tuaku, mereka langsung buru-buru memberiku obat" Reno
"kalau aku tidak, saat itu ibuku kan diluar kota. Ayahku panik dan langsung menelepon ibuku bertanya bagaimana cara menangani orang yang alergi?" Miko

Rahma seolah agak terganggu dengan pembicaraan mereka, tetapi ia tidak memperdulikannya dan tetap melanjutkan makannya

"kalau orang tua ku langsung membawa ku kerumah sakit. Kalau kamu gimana Rama?" tanya Siren
"pertama kali alergi ya, saat pertama kali aku langsung gatal-gatal dan panas tinggi. Ibu meniup-niup tanganku yang terasa gatal lalu ia mengompres kepalaku dan menjagaku sampai panasku turun" jawab Rama sambil tersenyum
"ibu kamu itu emang sayang banget sama kamu ya Rama" Ida

Rahma langsung bangkit berdiri, dan semua orang melihat kearah Rahma

"aku udah kenyang. Aku pergi dulu" ucap Rahma

Rahma langsung meninggalkan mereka

"kenapa saya tidak pernah merasakan kebahagian itu lagi"

_*_*_*_

Rahma masuk kedalam perpustakaan. Ia menjadi kesal saat semua orang membahas tentang orang tua mereka,
gadis itu duduk disebuah kursi sambil membuka buku yang ada di tangannya

"lagi ngapain?" tanya Rama

Rahma kaget melihat Rama yang tiba-tiba muncul didepannya

"tidak lihat, saya sedang membaca buku" ucap Rahma
"aku baru tau ternyata selain kamu jutek, kamu juga bisa membaca buku dengan huruf terbalik" Rama

Rahma langsung melihat kearah bukunya ia baru sadar kalau sedari tadi bukunya terbalik

"tadi kenapa tiba-tiba pergi?" tanya Rama
"kan saya udah bilang, saya udah kenyang" jawab Rahma

Rahma menaruh buku yang ia pegang kembali ke dalam raknya

"bukan karena kita yang lagi ngomongin soal orang tua" ucap Rama

Rahma diam tak menjawab kini ia melangkah keluar. Rama menyentuh bahu Rahma membuat gadis itu berhenti berjalan

"ada apa, Rahma? kamu bisa cerita ke aku" tanya Rama

Rahma menepis tangan Rama

"apa pun yang terjadi pada hidup saya itu bukan urusan anda, dan anda bukan orang penting bagi saya. Sampai saya harus menceritakan semuanya ke anda" Rahma meninggalka Rama setelah ia berucap seperti itu

kini sudah bel pulang sekolah, Rahma langsung pulang kerumahnya

dikamar Rahma

Rahma sudah mengeluarkan beberapa pakaiannya dari lemari dan memasukn ke dalam tasnya beserta beberapa barang penting lainnya

"Rahma, kamu mau kemana" tegur sang ibu yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar Rahma
"saya mau menginap di rumah orang" ucap Rahma
"siapa, dia kenalan dekat kamu? hati-hati Rahma jangan menginap di rumah orang yang tidak kamu kenal"
"saya sudah kenal lama sama dia, dia yang dulu mengasuh saya"

kini Rahma memakai tasnya

"nanti, kalau kamu udah gak betah langsung pulang saja" ucap ibu
"terima kasih, tapi sepertinya saya akan lebih betah disana. Karena rumah ini lebih buruk dari pada neraka" ucap Rahma yang lalu pergi

Ibu itu menatap sedih kearah anak angkatnya

hari ini sekolah sedang libur, ketika sore hari Rahma pergi ke pantai ia menaiki tebing dan merentangkan kedua tangannya lalu berteriak

"mama, Rahma kangen" ucap Rahma
"mama, hari ini Rahma ulang tahun" teriak Rahma kembali

gadis itu kini menggenggam kuat tangannya

"jadi hari ini kamu ulang tahun" ucap Rama

Rahma menatap Rama, ia heran ini sebuah takdir atau kutukan kenapa ia selalu bertemu dengan Rama

"ayo kita rayakan" ucap Rama yang kemudian menarik tangan Rahma
"kita mau kemana?" Rahma
"udah ikut aja"

Rama mengajak Rahma menaiki motornya

"hari ini aku akan jadi pemandu wisata kamu, aku akan mengajak kamu mengelilingi kota ini" Rama

hari ini Rahma tidak menolak dan mulai menaiki motor Rama

mereka memulai perjalanannya, saat diperjalanannya Rahma melihat sebuah rumah yang kelihatannya sangat ramai

Rama dan RahmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang