Perasaan Aneh

101 1 0
                                    

Rama menarik sebelah ujung bibirnya ia tersenyum meremehkan

"gak takut kalah?" ucap Rama sambil meremehkan
"yakin amat loh bakalan menang" ucap Bintang
"8 menit lagi di arena" ucap Rama sambil menarik tangan Rahma

kini Rama dan Rahma sudah ada di dekat rumah yang sudah kosong, terlihat Rama sedang mencoba memperbaiki motornya

"kamu gak seriuskan mau balapan?" ucap Rahma
"siapa yang bilang aku serius?" ucap Rama masih fokus sama motornya
"jadi kamu gak serius"
"aku dua rius"

tak..

Rahma memukul tubuh Rama sekuat mungkin sampai pria itu sedikit meringis

"aku lagi serius kenapa kamu malah bercanda" ucap Rahma
"iya maaf-maaf" ucap Rama
"balapannya udah mau dimulai ayo buruan"

_*_*_*_

Rama sudah menaiki motornya tetapi ia masih melihat wajah gelisah tertampang diwajah Rahma, ia turun dari motornya dan berjalan kearah Rahma sambil membawa sehelai daun

"pegang daun ini jangan sampai hilang, selesai balapan balikin ke aku. Oke" ucap Rama sambil tersenyum tetapi Rahma tetap saja risau

Rama menggenggam tangan Rahma. Rahma menatap Rama bola mata bulat hitam pekat gadis itu bertemu dengan mata coklat tajam milik Rama. Dan pria itu lalu berkata kembali

"oke" ucap Rama
"o-ke" ucap Rahma

kini mereka mulai balapan, awal balapan mereka masih mudah mereka berdua masih mengejar motor satu sama lain tapi disaat-saat terakhir saat sudah dekat garis finish motor Bintang tidak terkendali salah satu teman Bintang berteriak

"REM MOTOR BINTANG RUSAK" teriak Via

seketika tubuh Rahma menegang setelah itu semua terjadi begitu cepat, Bintang kehilangan kendali motornya dia terpental dari motor, mata Rahma membulat melihat kejadian barusan

Rama baru saja sampai garis finish ia menoleh kebelakang dan terkejut melihat Bintang terpental dari motor, ia lalu melihat kearah Rahma daun yang tadi Rama berikan kepadanya terlepas begitu saja dari genggaman tangan Rahma

Rahma berlari melewati Rama, lalu ia  mengarah kearah Bintang. Ketika melihat pria itu, ia sungguh mengenaskan kakinya terhimpit di motor, tangan kanannya mengeluarkan darah. Ia berjalan mendekati Bintang dan melepas helmnya seketika air mata Rahma menetes ia memeluk kepala Bintang

"Bin..tang.. ba...ngun" ucap Rahma dengan gemetar

ia menangis sejadi-jadinya entah perasaan apa yang menyelimuti Rahma saat ini

tiba-tiba tangan kiri Bintang mengusap air mata Rahma

"don't cry, I'm okay" ucap Bintang sambil tersenyum setelah itu dia tidak sadarkan diri

semua melihat kejadian itu, Via menangis dalam pelukan Vian wanita itu terlalu takut terjadi sesuatu dengan sahabatnya

"PANGGIL AMBULANCE" teriak Rio yang sudah sangat cemas dengan keadaan temannya

_*_*_*_

"Rahma, udah malem kamu balik aja" ucap Via
"tapi Bintang" ucap Rahma

semenjak tadi dibawa ke rumah sakit sampai sekarang dokter belum juga keluar dari ruangan sudah 2 jam lebih Bintang dalam UGD

seseorang menepuk bahu Rahma dan ternyata itu adalah Vian

"kamu tenang aja, Bintang orang yang kuat jangan khawatir" ucap Vian
"nanti kalo Bintang udah sadar, aku bakalan kabarin kamu" ucap Rio

Rahma mengangguk lalu ia berjalan keluar rumah sakit, diluar ia melihat Rama dengan motornya

"aku antar pulang ya" ucap Rama dengan lembut

Rahma menggangguk, Rama memberikan jaketnya pada Rahma lalu memakaikannya setelah itu mereka berjalan menyusuri jalan malam yang gelap gulita

selama perjalanan Rama selalu melihat kearah Rahma, tatapan Rahma kosong

Rama mengerem motornya mereka berhenti di tengah jalan, ia turun dari motornya, lalu mengarahkan bintang untuk duduk menyamping. Rama mengangkat dagu gadis itu, dapat terlihat ia sangat terluka lalu Rama memeluk Rahma dan dalam hitungan detik Rahma langsung menangis

"aku takut Rama" ucap Rahma terisak
"tenang aja semua akan baik-baik aja, percaya sama aku" ucap Rama

kini mereka sudah sampai rumah Rahma

"makasih ya Ram"

Rama tersenyum lalu ia pergi

cklek..

Rahma membuka pintu rumahnya, di dalam sana rupanya sudah ada Lulu yang masih terjaga

"baru pulang Rah" tanya Lulu
"iya Lu, aku cape kita ngobrolnya nanti lagi ya Lu" jawab Rahma

Lulu tersenyum. Lalu Rahma melangkahkan kakinya menuju kamar dia membaringkan tubuhnya

01.00

sudah berapa jam Rahma lewati tapi ia tak kunjung bisa tidur ia masih memikirkan tentang Bintang. Tak lama HPnya bergetar pertanda telepon masuk, ia melihat nama orang yang meneleponnya

Bintang

betapa terkejutnya Rahma melihat yang menghubunginya adalah cowo yang dipikirkannya tadi, lalu ia mengangkat telepon itu

"hallo Bintang, kamu udah sadar" ucap Rahma dengan cepat

"hallo Rahma ini aku Rio bukan Bintang, aku telepon pake HPnya Bintang"

seketika senyum Rahma luntur

"oh, Rio.. ada apa?"

"Rahma, itu Bintang dia-"

entah sudah berapa kali Rahma menangis tapi ia kembali meneteskan air matanya

Rama dan RahmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang