part 40

614 25 1
                                    

Mereka pun sudah sampai di pasar malam.

"Eh gua ama Sesil mau ke sana dulu yaa," pamit Angga pada yang lain.

"Gua juga ama Kiran mau kesana dulu yaa," timpal Dino.

"Sono kalian pergi," ucap Randy sambil mengibaskan tangannya.

"Gua pingin naik kora-kora," ucap Bintang.

"Gua juga," timpal Ria.

"Yaudah yok naik, gua beli tiketnya dulu," ucap Randy.

"Lu ikut kagak Ris," tanya Randy.

"Terserah," jawab Harris.

Mereka pun naik ke kora-kora. Bintang berada di paling ujung perahu ayun bersama Harris sedangkan Ria ada di depan Bintang bersama Randy.

Perahu pun mulai berayun sedikit demi sedikit lama lama semakin cepat. Bintang berteriak karna sedikit ketakutan sedangkan Harris memandang wajah Bintang dengan intens disertai senyum di bibirnya.

Harris melihat wajah Bintang yang memucat.
"Bin, kamu nggak papa?" tanya Harris khawatir tepat di telinga Bintang.

Sedangkan Bintang hanya menggelengkan kepala dengan spontan Harris menggengam tangan Bintang. Ayunan pun berhenti.mereka pun turun.

"Wahhh seru yaaa," ucap Ria gembira.

"Mau lagi?" tawar Randy.

"Makasih," ucap Ria senyum.

"Kamu nggak papa Bin," tanya Harris khawatir.

"lu kenapa Bin? muka lu pucet," ucap Ris histeris.

"Gua nggak papa kok cuma neg doang kok," jawab Bintang sedikit mau muntah.

"Kamu belum makan?" tanya Harris. Bintang hanya mengangguk.

"Yaudah yuk kita makan," ucap Randy. Mereka pun mengikuti Randy.

Menunggu pesanan dateng.

"Kok lu kagak bilang kalo belum makan Bin," tanya Ria.

"Lagian gua lupa kalo belum makan," ucap Bintang nyengir.

"Elahh bocah, buat kita khawatir aja," ucap Randy.

"Sorry deh," ucap Bintang.

"Udah kagak papa lagian gua juga udah laper hehe," timpal Randy.

Mereka pun memakan makanan yang tadi dipesan.

"Mau kemana lagi kita?" tanya Ria.

"Rumah hantu mau?" tawar Randy.

"Hemm ... boleh," jawab Ria.

"Lu berani nggak Bin," tanya Randy.

"Gua berani kok," jawab Bintang ragu-ragu.

Mereka pun mulai memasuki rumah hantu. Randy dan Ria sudah terlebih dahulu masuk. Kemudian diikuti Bintang. Harris pun mengikuti Bintang di belakang.

Di dalam sangatlah gelap. Bintang ketinggalan jejak Randy dan Ria, di belakang pun tidak ada Harris.

"Randy... Riaaa... Harriss... kalian dimana," teriak Bintang.
Bintang memang salah jalan. Bintang mulai takut. tiba-tiba jreeng... kepala tengkorang ada di hadapan Bintang.
"Aaaaaa...," teriak Bintang sambil menutup matanya. Setelah Bintang membuka mata tiba-tiba ada gendruwo dihadapannya.
"Aaaaa,,siapa lu... jangan makan gua.... Gua gak enak..... daging gua sedikit...aaaaaa...," oceh Bintang ketakutan sambil menutup kembali matanya.

"Aaa... Gendruwo lu jangan deket deket deket gua... Lu bau... rambut lu belum keramas ya... makanya nggak rapi..aaaaaaa... pergi sono... kekuburan lu... jangan gentayangin gua... tapi kalo lu ganteng kayak Harris...sii boleh gentayangin gua...aaaaaa....ihh apaan si mulut," oceh Bintang sambil memukul mulutnya gara-gara ucapannya tadi.
Bintang udah mulai menangis.
"Hiks... hiks... Pergiii...," teriak Bintang sambil menangis.

IL(H)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang