part 55 (surat)

530 20 1
                                    

Author POV

Sudah satu minggu Harris dirumah sakit dia sudah sadar dari koma, belum ada satu pun orang yang menjenguk Harris, tak masalah bagi Harris, Harris hanya ingin mendapat ketenangan sementara.

Melihat tentramnya taman rumah sakit dengan kursi rodanya yang senantiasa membatunya untuk berjalan melihat sekitar rumah sakit.
Dipangkunya sebuah buku dan pulpen. Tanpa pikir panjang Harris menulis surat untuk Bintang, ortunya, Harry, Ria, bi Sri, dan teman temannya itu ucapan terimakasih dan kata maaf.

Ia buat surat demi surat mencoretkan tinta dengan lambat merangkai kata kata untuk menenangkan hatinya.

Hari sudah mulai petang Harris pun dibantu dengan kursi rodanya kembali ke ruang inapnya, ia meletakkan surat surat itu di laci dekat ranjangnya. Dokter Ryan pun datang untuk memeriksa Harris.

"Gimana keaadaannya Ris? udah baikan,"

"Iya dok."

"Kamu yakin tidak mau memberitahu ke keluargamu?" tanya dokter Ryan.

"Tolong beritahu Ria dok, aku butuh dia," ucap Harris lemah. Kepalanya kembali berdenyut. Ia mencengkeram kepalanya kuat.

"Harris gak kenapa?"

"Harris tidak menjawab ia pingsan tiba-tiba."

"Kondisimu semakin parah Ris, saya akan memberitau Ria sesuai permintaanmu."

Satu bulan kemudian.

Ria baru bisa ke Indonesia sebulan kemudian setelah perintah dokter Ryan.
Kata dokter Ryan Harris koma sudah sebulan ini dan keadaannya semakin memburuk.

"Ris, gue kembali," lirih Ria.

Ria langsung ke rumah sakit Medika setelah meletakkan barang barang nya dirumah Harris.

"Kamu mau kemana kok buru buru amat," tanya mama Harris dan dihiraukan oleh Ria.

Ria mengendarai mobil sedikit ugal ugalan dia memang mengkhawatirkan Harris.
Sampai di rumah sakit.

"Dok dimana ruangan Harris."

"Diruang mawar no 41."

"Makasih dok."

Ria berhenti depan pintu ruang inap Harris, melihat Harris terbaring di ranjang dengan alat medis yang menempel di tubuhnya, setetes air mata jatuh dipipi Ria.

"Ris...," lirih Ria.

"Apakah cuma gua yang lo kasih tau Ris? sampe lo sebulan koma gak ada yang njenguk lo?"

"Ris gue udah ada disini, lo katanya butuh gue? gue udah ada disini Ris," ucal Ria sendu.

Ria ingin mencari barang apa yang HArris simpan di sini, setelah membuka laci dekat ranjang, Ria menemukan banyak surat yang terdapat nama nama yg akan dituju.

Ia mengambil surat bertuliskan "untuk Ria" Ria membuka perlahan surat itu sambil menghampus air matanya.

Untuk Ria

Hai, Yak? maaf selama ini udah nyusahin lo, gue juga banyak salah sama, makasih juga udah bisa jaga gue, perhatian sama gue dan jujur selama lo pindah gue ngerasa sendiri, kakak tersayang gue udah pindah ke London, sebenernya berat bagi gue jauh dari lo, lo satu satu sodara gue yang ngetrti gue. Gue mau curhat boleh? pasti boleh lah, jarang jarang gue curhat kan?.
Selama lo pergi gue dapet banyak masalah, Harry memfitnah gue, dia pura-pura jadi gue buat gue dijauhi sama Bintang dkk dan HARD. Itu berhasil mereka semua menjauh gue sendiri, gue udah jelasin kesemua tapi mereka gak percaya karna gue gak jelasin bahwa itu kembaran gue.
Dan sampe sekarang ini gue sendiri. Asal lo tau gue udah ungkapin kalo gue cinta sama Bintang dan itu bikin hati gue sedikit lega. Walau gak ada respon sama sekali.
Terima kasih untuk semua yang pernah lo lakuin buat gue Yak sekali lagi makasih. Mungkin kalo lo baca surat ini gue dalam keadaan kagak sadar.

IL(H)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang