part 42

661 29 0
                                    

Author pov

Harris sudah ada di ruang makan sendiri, karena bokapnya masih tidur gegara lembur kerja. Sedangkan Ria sedang rapi rapi di kamar.

"Hay Ris," ucap Ria riang.

"Cieekk cantik bener sepupu gua," ucap Harris.

"Baru nyadar mas," ucap Ria yang sekarang duduk di depan Harris.

"Ehh Ris, ntar gua bareng lu aja yaa, gua males nyetir," tanya Ria dengan mulut penuh.

"Ngomong itu jangan sambil makan, nyokap lu nggak pernah ngajarin?" tanya Harris sambil memakan kembali.

"Lu nggak ngaca? lu itu sering berantem kadang bolos sekolah, nyokap lu nggak pernah ngajarin?" tanya Ria balik, Ria merapatkan mulutnya saat sadar kalo dia salah bicara. Ria menatap Harris dengan tatapan menyesal, yang ditatap justru cuek cuek saja.

"Sorry Ris," ucap Ria pelan tapi masih terdengar oleh Harris.

Harris tidak mau terlihat lemah di depan orang lain termasuk keluarganya.

"Bentar gua inget inget dulu. Nyokap gua pernah ngajarin nggak yaa?" Harris sok berpikir
"Lupa gua," ucap Harris kemudian.

"Yok berangkat," ucap Harris yang sudah beranjak berdiri.

"Syukurlah Harris tidak tersinggung, ihh nie mulut nakal banget asal ceplas ceplos, untung Harrisnya nggak baperan," ucap Ria dalam hati sambil memukul mukul mulutnya akibat salah bicara tadi.

"Woy ngelamun aja lu, cepetan, gua tinggal nih," ucap Harris yang melihat Ria sedang melamun.

"Ehh tungggguuuuuiiinnn," teriak Ria yang sudah tidak melamun lagi.

Ria dan Harris pun berangkat sekolah menggunakan motor sport kesayangan Harris.

Harris melajukan motornya dengan kecepatan rata-rata.

Bintang POV

"Kaaaakkk Dikkk anterin sekolah," teriiak gua dari bawah.

"Gua cuti kuliah," ucap kak Dika yang lagi turun dari tangga.

"Cuti kenapa Dik? kamu sakit?" tanya mama.

"Lagi nggak mood mah, lagi capek juga," jawab kak Dika yang menyambar roti.

"Gaya lu nggak mood, kayak di tolak ama cewek aja," sindir kak Zi. Raut wajah kak Dika pun berubah suram, gua langsung nginjek kak Zi.

"Adaaawww," teriak kak Zi.

"Kenapa bang," tanya papa.

"Ini tadi keinjek kaki gajah," ucap kak Zi cengengesan.

"Gua tau kak Dik, lu pasti lagi gak mood gegara ditolak ama Angel, maaf kak," ucap gua dalam hati.

"Yaudah kak gua tau lu lagi capek, yaudah gua berangkat ama kak Zi ama papa aja," ucap gua kemudian.

"Kita beda arah begok," ucap kak Zi sambil menoyor kepalaku.

"Udah nggak papa Zi, lagian itu kantor papa kalo telat juga nggak bakal di pecat," ucap papa mengintrupsi.

"Weeekkk," gua pun menjulurkan lidah pada kak Zi, sedangkan kak Zi pun memasang wajah keselnya.

"Udah udah makan," ucap mama.

Kita pun makan dengan tenang dan damai. Di perjalanan gua duduk di belakang.

"Adek gimana sekolahnya," tanya papa.

"Lancar lancar aja pa," jawab gua yang sedang berkutat dengan hp.

IL(H)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang