Chapter 1

10.3K 1.1K 54
                                    

Jimin menatap selembar pamflet yang menempel di salah satu mading lobi gedung yang biasa ditempatinya kuliah. Ia mengerjap beberapa kali, memastikan penglihatannya tak salah.

ANDA PATAH HATI? DIPUTUSIN PACAR? GAK BISA MOVE ON DARI MANTAN? KUNJUNGI KAMI, KLINIK MANTAN!

Melanjutkan membaca, Jimin mengumpat dalam hati.

Servis patah hati? Jasa pacar pura-pura? Menyingkirkan gangguan mantan?

What the fuck.

"Anjrit! Bego. Siapa yang ngebuat pamflet ini!" Ia menggeser kaca mading, menyobek lembar pamflet yang menempel di sana.

Klinik Mantan adalah salah satu tempat kerja part time-nya. Ia yang masih mahasiswa semester empat jurusan Psikologi mendapat tawaran dari kakak tingkatnya menjadi konsultan di Klink Mantan. Membantu klien dengan berkonsultasi mengenai masalah mantan dan ... sejak kapan Klink Mantan menyediakan servis ataupun pacar pura-pura?

Dengan cepat, Jimin mengambil ponselnya. Ia mencari kontak Seokjin, memastikan tentang kebenaran dari isi pamflet tersebut.

"Hyung, siapa yang nyebarin pamflet Klinik Mantan di kampus gue?" tanya Jimin, langsung bertanya saat detik pertama terhubung.

"Pamflet? Pamflet apa?"

Jimin berdehem sebentar. Ia membaca kalimat awal pada pamflet di tangannya. "Anda patah hati? Diputusin pacar? Gak bisa move on dari mantan? Kunjungi kami, Klinik Mantan! Dicetak huruf kapital. Pake layanan aneh-aneh lagi anjirrrr."

Tak ada tanggapan dari Seokjin. "Hyung?"

"Jimin— gawat. Dua hari kemarin gue nyuruh Taehyung nyebar luasin tentang Klinik Mantan— tarik semua pamflet itu sebelum hal buruk terjadi!" Seokjin berkata dengan nada dan intonasi tak beraturan, karena panik.

Taehyung.

Kim Taehyung.

Adik dari Kim Seokjin. Seumuran dengan Jimin, namun mengambil jurusan berbeda. Jurusan DKV, Fakultas Seni Rupa dan Desain.

Dan catat, sikapnya yang aneh dan terkadang berpikiran di luar nalar manusia normal.

Jimin dapat membayangkan paniknya Seokjin di sebrang sana. Masalahnya ini berkaitan dengan Klinik Mantan, usaha yang dibangunnya sejak beberapa bulan lalu. Usahanya bisa menjadi sia-sia karena permasalahan sepele—Seokjin belum mempunyai lisensi sah untuk membuka praktik. Pendidikan terakhirnya lulusan S1 dan perjalanannya menempuh gelar Magister masih lebih dari satu setengah tahun.

"Hyung, tenang! Gue mau nyari Tae dulu. Abis itu gue sama dia usahain buat narik semua pamflet."

Seokjin menarik napas dalam-dalam. Ia mencoba untuk menenangkan diri. "Thanks, Jimin! Lu emang bisa diandelin."

"Iya iya. Gue tutup telponnya Hyung. Bye."

Setelah sambungan telpon terputus, Jimin mencari mading sekitar. Aman dari pamflet. Sekarang, yang harus ia lakukan adalah mencari Kim Taehyung.

Taetae

woy tae lo di mana?
tae jawab kamvret
bales cepetan

Gw di kelas
Otw balik
Kangen gw chim?

goblok
lo nyari masalah
dimn ae lo nyebar pamflet klinik mantan?

Gw sebar hampir di smua mading fakultas
Keren kan gw

ga ada keren2nya nying
gue tunggu lo di lobi ged lo biasa wifian

Klinik Mantan [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang