Outbound dilaksanakan di belakang hotel, di halaman belakang. Lumayan luas. Mungkin memang biasa dipakai untuk bermain olahraga. Taehyung bersyukur karena ia telah jalan-jalan berkeliling dengan Jungkook setelah senam. Kalau tidak, hilanglah kesempatannya untuk memotret keindahan alam.
Awalnya ia kira outbound-nya menjelajah sekitar. Ternyata penilaian pemenang lomba outbound oleh dosen. Maklum, dosen yang sudah berumur tak mungkin untuk berjalan kaki jarak jauh, apalagi menempuh perjalanan dengan kontur tanah gunung yang tak diaspal.
Nama kelompok Taehyung adalah kelompok kudanil. Dipilih kudanil karena ... usulan dari anggotanya. Padahal di antara mereka tak ada yang memiliki tubuh sebesar kudanil.
Taehyung ketua, dengan delapan anggota yang semuanya perempuan. Jennie, Sowon, Jisoo, Namjoo, Hayoung, Sejeong, Rose, Chaeyeon. Mahasiswi-mahasiswi cantik. Banyak yang seangkatan dengannya, beberapa satu tingkat di bawahnya. Jika saja Taehyung ini straight bisa-bisa jatuh hati pada mereka.
Walaupun bisa mengakrabkan diri, terkadang mereka heboh dan asyik sendiri. Taehyung merasa tersisihkan karena mereka membahas banyak hal—bergosip ini-itu yang ia tak berniat sama sekali untuk ikut bergabung dalam obrolan mereka. Ditambah lagi Jennie sering menatapnya dengan tatapan tak suka.
Panitia membuat kotak dengan tali rapia di lapangan. Tiap kotaknya berukuran 2x2 meter. Untuk delapan kelompok—dua baris. Kelompok Taehyung berada di paling ujung kiri baris pertama.
Lomba pertama, lomba yel-yel.
Kelompok kudanil kelewat antusias dengan lomba satu ini. Taehyung sampai kebingungan memilih yel-yel mana yang hendak dipakai. Semuanya mengusulkan ide-ide yang luar biasa anehnya. Bahkan beberapa mendemonstrasikan yel-yel yang bagi Taehyung terlihat memalukan jika dilakukan oleh laki-laki.
Bayangkan saja Namjoo mengusulkan gerakan yel-yel menari dengan menggoyangkan pinggul dan pantat.
Heck.
Harga diri Taehyung mau dikemanakan.
"Gak. Gue gak mau. Yakali gue goyang-goyang gitu."
"Gak asyik lo Tae!"
"Padahal lo juga sekalian mamerin pantat lo oppa."
Memamerkan pantat—alasan macam apa itu.
"Pala lo mamerin pantat. Yang bener aja please, gue cowok," rutuk Taehyung tak terima.
"Lo cowok tapi keliatan cantik."
"Tinggal pake wig, jadilah tim kudanil beranggotakan cewek-cewek cantik!"
"Sembilan cewek cantik. Ala girlband SNSD."
"Coba aja kalo ada backsound music-nya."
"Nge-dance Lion Heart, Taehyung jadi Yoona yang jadi center."
Taehyung menggelengkan kepala melihat kelakuan anggota timnya, yang saat ini malah tertawa lepas. Mungkin membayangkan Taehyung dengan rambut palsu panjang menjuntai sampai punggung, menggerakkan pinggul dan pantat dengan kedua tangan di pinggang—
Shit.
Kenapa Taehyung juga ikut membayangkannya?! Sialan.
"Perhatian, waktu tersisa 2 menit lagi."
Suara panitia sukses membuat tawa mereka terhenti, fokus kembali dengan gerakan yel-yel yang belum fix.
Taehyung mengusulkan sesuatu. "Gue kan ketua, gue jadi yang di depan aja yang ngasih komando."
"Gak seru anjir."
"Yah. Cupu."
"Lo juga ikutan gerak oppa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Klinik Mantan [✔]
Fanfiction[KOOKV - completed] Karena ulahnya sendiri, Taehyung harus menghadapi mantan (re; lebih dari belasan mantan) seorang Jeon Jungkook. ----- 214 in fanfiction [03/08/17] WARNING: homo, yaoi, shonen-ai, bahasa baku + non-baku note: some chapters are pri...