Demi apa Taehyung ketiduran setelah mandi sore. Tertidur selama dua puluh menit. Untung saja ia tak lupa mengunci pintu kamarnya ketika Jungkook pergi. Walaupun lingkungan dipastikan aman, tapi tetap saja ia juga memikirkan tentang kemungkinan buruk. Sekadar berjaga-jaga.
Taehyung beranjak dari kasur, membasuh muka. Masih satu jam tersisa sebelum penyampaian materi dari dosen.
Jeon Jungkook
Kook, lo di mana?
Tiga menit berlalu namun belum juga ada balasan dari Jungkook. Taehyung duduk di tepi kasur, membuka gorden untuk melihat suasana di luar melalui jendela.
Kursi-kursi di sana beberapa ditempati oleh mahasiswa, kebanyakan kursi kosong. Yeah, memang belum waktunya makan malam. Mahasiswa tentu saja memilih untuk beristirahat.
Tepat di sebrang kamarnya ia melihat dua orang lelaki yang tengah bermain tenis meja. Ia mengamati sosok kedua pemuda itu. Terutama pemuda yang berdiri membelakanginya. Tampak familiar.
Ketika pemuda itu mengambil bola tenis yang terjatuh, Taehyung tahu dia siapa. Jeon Jungkook. Pantas saja Jungkook tak sempat membalas pesan darinya. Sibuk bermain tenis meja.
Keluar kamar, Taehyung tak lupa untuk mengunci pintu. Ia duduk di kursi yang letaknya tak jauh dengan meja tenis. Mengamati Jungkook bermain satu lawan satu.
"Hyung, ikut main?" ajaknya, ketika mengambil bola tenis yang jatuh menggelinding ke arah Taehyung.
"Gak. Gue liatin lo main aja."
Dengan napas yang tak begitu beraturan, Jungkook berucap. "Takut? Atau gak bisa main? Gue yakin servent aja lo nyangkut net Hyung."
"Sialan. Gak gitu juga kali. Males gue capek-capek, mending nyantai."
Jungkook tertawa. Temannya memanggil nama Jungkook beberapa kali. Ia kembali bermain tenis meja, sedangkan Taehyung membuka ponselnya. Menyalakan jaringan wifi.
Tapi wifi-nya menggunakan keamanan kata kunci. Percuma menebak password karena dicoba beberapa kali pun tetap gagal.
"Kook lo tau password wifi di sini?"
Jungkook tak langsung menjawab. Ia memanggil temannya. Mahasiswa lain menghampiri meja tenis, berniat untuk bermain menggantikan Jungkook. Jungkook menarik kursi lalu duduk di hadapan Taehyung.
"Password-nya nama hotel ini," jawab Jungkook. Ia mengelap dahinya yang sedikit berkeringat karena aktivitasnya bermain tenis meja. Cuaca di sana dingin. Secapek apapun aktivitas sepertinya tak akan mengeluarkan banyak keringat.
Taehyung mengangguk. Segera mungkin ia mengetikkan sesuatu di kolom kata sandi.
"Gue ketik 'nama hotel ini' tapi salah, gak bisa nyambung. Kenapa ya?" tanya Taehyung keheranan.
Sialnya Jungkook malah tertawa.
Jangan-jangan Jungkook mengerjainya dan memberikan kata sandi yang salah.
Taehyung berdecak sebal. "Njir yang bener Kook."
"Iya, nama hotel ini."
"Lo gak ngerti pas gue bilangin tadi tetep gak konek? Udah gue coba tapi salah."
"Hmmm. Perhatiin."
Telunjuk Jungkook mengarah pada gedung hotel yang berada di tengah-tengah. Taehyung mengerutkan dahi, tak mengerti maksudnya.
"Baca itu, Hyung. Baca nama hotelnya apa."
Taehyung berpikir sejenak. Oh. Oh. Taehyung mengerti. "Sialaaannn. Pantesan gak konek mulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Klinik Mantan [✔]
Fanfiction[KOOKV - completed] Karena ulahnya sendiri, Taehyung harus menghadapi mantan (re; lebih dari belasan mantan) seorang Jeon Jungkook. ----- 214 in fanfiction [03/08/17] WARNING: homo, yaoi, shonen-ai, bahasa baku + non-baku note: some chapters are pri...