Sungjae yang sedang berdiri di depan pintu kelas—entah melakukan apa—sontak bertanya saat ada seorang lelaki yang berdiri di depan kelasnya.
"Nyari siapa?"
"Taehyung ada?"
Siapa lagi orang yang mencari Taehyung kalau bukan Jeon Jungkook.
Sungjae mendongakkan kepalanya ke dalam kelas, mencari sosok Taehyung. Dia masih ada di dalam sana, menenggelamkan wajah pada tangannya. Tak jauh dari pintu keluar. Bangku deretan tengah yang dekat dengan tembok. Mungkin tertidur.
"Tae woy ada yang nyari nih!" ujarnya, dengan suara nyaring agar Taehyung bisa mendengarnya.
"Siapa?"
Jungkook mendengar Taehyung bertanya. Ketika Sungjae menoleh lagi padanya, ia berkata. "Jungkook."
"Namanya Jungkook."
"Bilang gue lagi gak ada."
Alasan macam apa itu. Sudah jelas Taehyung ada di sana. Berkali-kali menjawab juga.
"Bego anjir."
Sungjae berdecak karena keanehan teman sekelasnya itu. Perhatiannya kembali pada Jungkook yang masih berdiri di depan pintu.
"Bentar ya. Taehyung kadang gak waras emang."
Jungkook hanya tersenyum. Ia juga sudah bisa menduga tak akan mudah untuk bertemu langsung dengan Taehyung.
"Ada yang nyariin lo masa gak lo temuin dulu." Sungjae menghampiri Taehyung, menarik tangannya.
"Apaan sih lo. Gue gak mau napa maksa."
Sungjae mendengus. "Pala lo kejedot apaan sih pas lahir? Gini amat."
"Bilangin gue lagi tidur."
Ini apaan lagi coba?
"Ngeles lo begonya kebangetan nju."
"Iya iya. Sabar dikit napa."
Mau tak mau Taehyung beranjak dari bangkunya. Ia mengambil napas sebentar sebelum ia mulai melangkahkan kaki menemui Jungkook.
"Gue balik lagiii. Ada yang kangen gak?"
Itu Bobby yang baru datang dan langsung masuk ke kelas, sembari memamerkan gigi dan mata sipitnya. Yang tentu saja diacuhkan oleh yang ada di sana.
"Kenapa?" tanya Taehyung sinis.
Padahal sebenernya hatinya berlainan dengan yang dikatakan maupun sikapnya sekarang. Iya, sebenarnya Taehyung rindu. Setelah sekian lama mereka tak bertemu.
Tapi ya, namanya juga udah jadi mantan. Pasti gengsi mengakui terang-terangan.
"Gue mau ketemu lo, buat ngejelasin."
Taehyung terdiam sesaat. Ia menatap Jungkook sekilas, lalu membuang napas.
"Gak bisa," jawabnya singkat.
Sebelum ditanya alasannya, Taehyung menjawab duluan. "Gue sibuk."
Bohong. Taehyung masih ada waktu sekitar setengah jam sebelum jam kuliah selanjutnya masuk. Tapi tak sepenuhnya bohong juga-karena tugas mata kuliah sebelumnya saja belum selesai ia kerjakan. Padahal dikumpulkan hari ini.
"Kapan lo bisanya?"
"Gak tau. Taun depan, kali?"
Jungkook tersenyum miris mendengarnya. Tak mungkin ia menunggu dulu sampai tahun depan baru bertemu lagi dengan Taehyung.
"Woy Tae!"
Bobby datang menghampiri mereka berdua, merangkul Taehyung. Melihat tangan Bobby yang bertengger di pundak Taehyung membuat Jungkook mendelik tak suka. Tapi gimana mau protes, udah jadi mantan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Klinik Mantan [✔]
Fanfiction[KOOKV - completed] Karena ulahnya sendiri, Taehyung harus menghadapi mantan (re; lebih dari belasan mantan) seorang Jeon Jungkook. ----- 214 in fanfiction [03/08/17] WARNING: homo, yaoi, shonen-ai, bahasa baku + non-baku note: some chapters are pri...