"Satu dari seribu, aku mau kamu."
Petjah - Oda Sekar Ayu***
Sesuai dengan namanya, Arjuna adalah sesosok tampan nan gagah perkasa. Pesonanya di mata para perempuan sangat kuat, sampai - sampai para perempuan penggemar beratnya itu rela melakukan apapun demi seorang Arjuna yang sayangnya tidak akan pernah tertarik atau bahkan melirik kelakuan aneh mereka.
Namun satu yang tidak pernah bisa lepas dari pandangan seorang Arjuna ketika berada di kelas dengan bolpoint hasil malak dan kertas sobekan bergambar stick-man, ialah wanita berpostur tubuh mungil dengan kacamata yang menghiasi wajah ovalnya. Suara wanita itu begitu merdu di telinga Arjuna, bahkan sampai membuat Arjuna menghentikan aktifitas anehnya.
"Saaayaangg, ngelihatinya jangan gitu amat, dong! Aku cemburu," goda Bastian sembari memanyunkan bibirnya saat melihat wajah Arjuna begitu menjijikan ketika melihat objek yang memang merontokan iman.
Arjuna menatap horor Bastian, "Gue getok kepala lo, tau rasa!"
"Ih! Adek takut!" Bastian semakin menggoda Arjuna yang kini mengerucutkan bibirnya sebal. "Napa lo liatin?"
"Serah gue dong, mata juga mata gue kok lo yang repot!" ujar Arjuna yang membuat Bastian mencibir.
"Sa ae lu dugong."
Arjuna salah tingkah dengan tatapan menyelidik Bastian, ia berdeham. Namun sayangnya dehaman Arjuna itu malah membuat seisi kelas menatapnya dengan tatapan tanya.
"Ada apa Juna?" tanya Aruna, guru bahasa inggris di kelas Arjuna itu.
Arjuna menggeleng kuat, seketika ia malu karena kelakuan bodohnya itu.
"Makanya, Jun, nggak usah mupeng banget ngelihatinnya," omel Bastian yang mendapat hadiah toyoran dari Arjuna.
"Eh, cicak srilanka yang najisnya naujubillah bisa diem nggak? Nyinyir mulu, masih pagi juga!"
Bastian hanya berdeham mejawab Arjuna. Jika terus diladeni, ia sendiri yang susah karena Arjuna ini bukan sesosok lelaki cool yang hobinya bermain basket atau futsal bahkan band, salah besar! Arjuna adalah spesies cowok nyinyir, cerewet, perhitungan, sok ganteng dan jual mahal. Hobinya mengunjungi toilet cowok di jam - jam tertentu sambil membawa ponselnya kedalam bilik toilet. Entah untuk apa. Positif thinking saja.
"Arjuna, Bastian, kalau kalian asik mengobrol di jam pelajaran saya silahkan melanjutkan mengobrolnya di ruang BK saja," ancam Aruna kepada Arjuna dan Bastian yang seketika membuat duo pasangan--yang sialnya di juluki homo--itu diam.
Arjuna kembali menekuni aktifitasnya memandangi perempuan dengan sejuta pesona yang memikat matanya untuk terus memandang ciptaan Tuhan tersebut.
Hingga bel pergantian jam pelajaran merusak imajinasi liar yang sudah Arjuna susun demikian rupa.
"Baiklah anak - anak, selamat bertemu di jam berikutnya. Jangan lupa membawa tugas yang ibu berikan hari ini."
"Iya.. Buu.." Koor para penghuni XI BAHASA-2 itu menggiring kepergian Aruna.
Dan ingatkan Arjuna untuk merusak sound system sekolahnya agar tidak mengagetkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oedipus [#wattys2018]
Teen Fiction-Wattys longlist 2018- [Oedipus complex dalam aliran psikoanalisis Sigmund Freud merujuk pada suatu tahapan perkembangan psikoseksual pada masa anak-anak ketika hasrat anak untuk memiliki orangtua mereka dengan jenis kelamin berbeda, seperti anak le...