.Oedipus - 03.

496 50 5
                                    

"Halo sobat!! Kali ini gue bakal omongin soal C.I.N.T.A, eh kok malah nyanyi? Nah teman muda pendengar setia suara cetar dari Miss Sansss di 102,7 PlanaFM, kita bakal ngomongin topik tentang sesuatu yang sudah pasti pernah dialami oleh sobat - sobat Plana, kan?

Nah omong - omong, arti Cinta yang sebenarnya itu apa sih? Kalau sobat Plana sudah pada ngerti dan paham banget tetang cinta, kirimin jawaban kalian di @planaradio dengan hastag 'Cintamenurutgue'! Miss sanss tunggu dan bakal bacain dua orang beruntung!

Kalau versi Miss Sanss sendiri, ya, Cinta itu rasa. Rasaaa dimana kita berdebar - debar dan pingin selalu ada buat orang itu. Eeitts! Tapi cinta nggak melulu tentang doi atau gebetan nih, sobat! Cinta ke Tuhan, orang tua, adek atau kakak kalian, bahkan guru, teman, atau siapapun itu because cinta itu nano - nano sekali!

Kayak lagunya babang Rizky Febian, yang.. Berada di pelukanmu mengajarkanku apa artinya kenyamanan kesempurnaan cintaaa. Nah dari situ sudah paham kan arti cinta yang sesungguhnya? Tapi kalau belum sah ya jangan peluk - peluk juga sobat, setan bertebaran hihihi..

Oke, Miss Sanss punya sebuah lagu yang pas buat nemenin malam kalian semua, sobat! Mau yang single, jomblo, taken, lagi gantung, atau korban PHP, lagu ini bener - bener menohok kita bahwa cinta dapat kita rasakan lewat siapapun itu! So, cekidot."

Kebiasaan Bastian saat tengah sendirian didalam kostannya adalah mendengarkan radio peninggalan ayahnya yang untungnya masih bisa berfungsi.
Namun ketika lagu hendak diputar oleh penyiar radio cantik yang selalu Bastian puja itu, pintu kamarnya di ketuk dari luar.

Dengan malas, Bastian bangkit untuk membuka pintu kamarnya. Bastian kira yang mengganggu malamnya adalah abang - abang penghuni kost lain yang hendak memalaki mie instannya karena stock mereka habis, namun nyatanya kini tubuh Bastian menegang mendapati Ayu tengah menangis sesenggukan dan langsung memeluk tubuhnya erat.

Mengapa? Bastian bertanya didalam hati. Harusnya Ayu datang kepadanya dengan senyuman lebarnya setelah berhasil pergi berdua bersama Arjuna. Harusnya Ayu berceloteh menceritakan kepadanya tentang kegiatan jalan - jalannya, walau Bastian harus terus - terusan menahan sesak. Harusnya Ayu--

"Bas--" suara lirih Ayu membuyarkan pertanyaan - pertanyaan yang berkecambuk di dalam benaknya.

"Iya," balas Bastian memeluk Ayu setelah tersadar dari keterkejutannya.

Bastian membawa Ayu menuju kursi rotan yang terletak di teras. Mungkin bagi perempuan seperti Ayu, kursi rotan keras itu tidak cocok baginya. Sama sekali tidak nyaman. Namun kini Ayu malah lebih merapatkan tubuhnya kepada Bastian tanpa repot - repot meruntuki kursi rotan.

"Iya - iya. Nangis aja dulu, nggak apa - apa. Nanti aja jelasinnya," Bastian membelai rambut kusut Ayu. Biasanya Ayu ini selalu terlihat maksimal dalam berdandan, namun kali ini Bastian melihat Ayu yang sedang kacau.

Ayu masih menangis, membasahi kaus lusuh abu - abu milik Bastian yang lebih cocok dijadikan keset daripada baju. Saat Ayu hendak menjelaskan alasannya menangis, beberapa penghuni kostan yang lewat menatap Bastian horror.

"Lo apain anak orang?" tanya salah satu dari mereka.

"Nggak gue apa - apain, bang. Suudzon amat!"

"Bullshit lah sama tampang kau, Bas. Kau hamilin anak ini kan sampai menangis begitu?"

Langsung saja Bastian menggetok kursi rotan dan kepalanya bergantian sembari mengucapkan kata 'amit - amit'.

Oedipus [#wattys2018]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang