Writer's POV
Menjelang sore pengunjung taman kota Seoul bertambah ramai. Rata-rata anak-anak bersama keluarganya. Penduduk ingin menikmati sore penghujung musim panas ini dengan piknik dan menghirup udara segar.
Termasuk seorang wanita yang bernama Do Yoonri.
Duduk di taman dengan mengenakan hoodie dan celana jins, tidak akan ada yang mengira Yoonri adalah seorang nyonya muda. Apalagi dengan rambut dan wajahnya yang seperti boneka. Kalau saja tingginya di bawah seratus enam puluh senti, orang-orang bisa benar-benar salah mengira dia anak SMA.
Yoonri menikah di usia dua puluh. Usia yang terbilang cukup muda untuk menikah, menurut kebanyakan warga Korea Selatan. Dia dan suaminya hasil perjodohan, namun pada akhirnya mereka saling jatuh cinta. Seperti cerita dongeng putri dan pangeran. Rasa itu tumbuh semakin besar, dan besar, selama dua tahun pernikahan mereka.
Namun selama dua tahun itu juga ada satu kekhawatiran yang disimpan Yoonri.
Kenyataan bahwa mereka tidak kunjung memiliki anak.
Bahkan Yoonri tidak mengerti di mana letak kesalahannya. Kalau terkenang itu, rasanya Yoonri hanya ingin menangis. Apalagi ketika melihat anak-anak kecil berlarian di sekitar taman ini.
Oh, sepertinya keputusan untuk duduk di taman ini bukanlah hal yang baik.
Maka Yoonri pun menangis dalam diam.
Seseorang tiba-tiba duduk di sebelahnya. Cukup dekat hingga menimbulkan keganjilan, karena Yoonri sudah duduk di ujung kursi panjang ini dan orang itu duduk kurang dari sejengkal darinya. Sementara masih banyak ruang tersisa di sisi kursi yang lain.
"Mengapa kau menangis?" tanya orang itu dengan santai. Suaranya rendah. Yoonri langsung menoleh.
Memang benar, dia seorang laki-laki, batin Yoonri.
Pria itu tersenyum hingga gigi-giginya terlihat. Dia menyerahkan saputangan yang terlipat ke Yoonri.
"A...ah, aku tidak apa—"
Pria itu mengambil tangan Yoonri dan meletakkan saputangan.
"Jangan bersedih."
Setelah itu dia bangkit, pergi menjauh.
Yoonri hanya bisa menatap saputangan kuning pastel di tangannya. Sulaman di salah satu sudutnya membentuk ukiran tiga huruf: "HSH."
--
A/N: HSH? Kayaknya readers semua udah tahu deh, itu siapa yang ngasih Yoonri saputangan >_< eeehh, tapi bisa juga kan itu saputangan ternyata nyolong di jemuran orang?? Hehehe...
Start: 31-10-16
Republished: 19-01-19
KAMU SEDANG MEMBACA
Escapism: Love At 21st Century
Fiksi Penggemar"Aku tahu, aku sakit. Aku bahkan sudah menyusun kata-kata jika akhirnya merasa perlu pergi ke dokter." "Dokter, aku jatuh cinta pada seorang wanita. Yah, berkali-kali sudah aku jatuh cinta pada wanita, dan aku pernah memberikan semua kasih sayang ya...