Chapter 7: The Beginning Of Faults

155 16 0
                                    


Yoonri's POV

Next day

Salah satu Ahjumma pengurus rumah tangga datang ke rumah sakit. Aku sangat kaget pagi-pagi pintu kamarku sudah diketuk. Memang aku sendiri yang menyuruh Ahjumma datang ke rumah sakit, tapi aku tidak menyangka dia akan datang sepagi ini.

"Tolong masukkan bajunya ke dalam lemari. Ah, untuk yang akan datang tidak perlu lagi mengantar makanan. Aku bisa makan di kafetaria rumah sakit," ucapku sambil menggosok-gosok mataku yang berat.

"Apa tidak apa-apa, Nyonya?"

"Tidak apa-apa."

"Saya mengerti. Ah, saya juga membawakan pesanan Nyonya yang lain. Album foto."

"Baiklah. Terima kasih."

Mataku berbinar-binar memandangi bungkusan di atas meja. Sepeninggal Ahjumma aku mandi dan mengganti pakaian. Kubuka bungkusan itu dan mengambil salah satu album. Aku segera duduk di samping ranjang Hongbin.

"Yeobo, lihatlah. Lihat apa yang ada di tanganku?" kataku senang. "Ini album foto pernikahan kita."

Mengikat dan menggelung rambutku ke atas, aku mulai membuka album lama itu. Berikutnya aku malah asyik sendiri melihat-lihat lembaran foto yang ada di sana. Aku tidak lagi bercakap dengan Hongbin.

Saat melihat diriku yang ada di sana, aku bisa membayangkan lagi betapa membahagiakannya hari itu. Semua masa lalu memang tidak ada yang pahit karena kita tidak bisa kembali. Memang seperti itu, karena aku ingat padahal hari itu aku tidak begitu senang.

Kegiatanku membuka album foto masih berlanjut. Kadang aku mendongak untuk mengingat seseorang di foto. Sekali saat aku mendongak, aku melihat pria berponi lewat di samping kamarku. Aku melihatnya dari jendela.

Itu Han Sanghyuk. Ternyata pagi-pagi begini dia sudah datang, tapi kenapa dia ada di sini? Sanghyuk jarang berada di sekitar kompleks VIP. Kami biasanya bertemu di kafetaria. Sekarang dia berjalan di lorong VIP, aku bertanya-tanya apa yang sedang dia lakukan. Inspeksi mendadak?

Baru saja aku kembali fokus pada albumku, kupergoki pria itu melintas lagi. Dengan arah yang berlawanan dengan yang pertama tadi.

Oh, mungkin dia sudah selesai.

Tapi beberapa detik kemudian dia lewat lagi, di depan kaca jendelaku. Kulihat dia curi-curi pandang ke dalam kamarku. Aku mendongak untuk menatapnya. Ketika pandangan kami bertemu, Sanghyuk buru-buru menunduk dan berjalan lebih cepat. Dia meraba rambut bagian belakangnya. Tapi saat kami kembali bertatapan untuk yang kedua kalinya, aku mengerti kalau dia memang ingin bertemu denganku. Aku tertawa pelan. Aku bangkit dan membuka pintu setelah merapikan selimut Hongbin.

Sanghyuk berdiri menyender di dinding. Senyumnya mengembang begitu melihatku.

"Selamat pagi, Yoonri. Kebetulan sekali, ya."

"Ya, kebetulan," sindirku. "Kenapa tidak masuk?"

Sanghyuk hanya menggeleng sambil tersenyum tipis.

"Kau sudah sarapan?" tanya Sanghyuk.

"Belum. Tapi... oh! Ahjumma membawakan kimbap. Mau memakannya bersama?"

"Kau mau berbagi denganku?"

"Tentu saja! Aku tidak sanggup menghabiskannya sendirian."

"Baiklah!" seru Sanghyuk. Dia nampak sangat senang. "Tapi aku bosan makan di kafetaria atau taman. Kita ke tempat lain saja."

Escapism: Love At 21st CenturyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang